-->

Latest Post

MPA,PADANG - Ketua Umum Serikat  Media Siber Indonesia,(SMSI)  Sumatera Barat,  Syahrial Aziz, mengatakan hari ini merupakan hari bersejarah dan  paling bersejarah, berkat kerja sama dan bantuan Pemerintah Daerah ,Pengurus  SMSI Sumatera Barat bisa dilantik.

Hal itu diungkapkan Syahrial Aziz, dalam kata sambutan, usai pelantikan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatera Barat, Kamis (23/11/2017) di Pangeran Bach Hotel Padang.

Dikatakan, Media Siber,  adalah media online,  dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang, masyarakat lebih mudah untuk mecari dan memberikan informasi (berita) lewat internet.

“Lembaga yang telah lahir dan diresmikan pada hari ini, kami sebagai pengurus sangat membutuhkan, keritikan dan saran serta dukungan  dari masyarakat Sumatera Barat,” ujar Syahrial Aziz.

Ditambahkan, kepada pengurus Siber di Sumatera Barat agar tetap mentaati peraturan dan kode etik, undang-undang, dalam menulis berita bagaimanapun dunia informasi kian berkembang.

Sementara  Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia, Teguh Santosa. menegaskan Media Siber ini berdiri tanggal 04 Maret 2004 dan berkembang di 27 Provinsi, serta sudah ada 43.000 media online di Indonesia, dan diantara banyak media online terdaftar, masih ada Siber abal-abalan, yang menyebarkan berita Hoax. Media Siber ini media yang memberikan informasi secara cepat, akurat, terpecaya, dan merangkup fakta.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, H.Nasrul Abit Datuk Malintang Panai, menmengatakan tentang Gerakan Tranksaksi Non Tunai di Sumatera Barat, Tantangan dan Peluang. Tranksaksi non tunai yaitu pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak kepihak lain, menggunakan instrumen berupa alat pembayaran.

“Dengan adanya tranksaksi non tunai dimana dan kapanpun hanya dengan kartu kita dapat berbelanja tanpa harus membawa dompet atau uang kemana mana,” ujarnya.

Pelantikan Pengurus SMSI Sumatera Barat, diisi dengan Seminar Nasional Gerakan Tranksaksi Non Tunai di Sumatera Barat, Tantangan dan Peluang. Acara berjalan sukses dan meriah. (Vony).

MPA,SUMBAR - Membangun pendidikan berarti membangun karakter anak bangsa yang cerdas,  bernoral,  santun,  berkepribadian tangguh dan kuat melalui keteladanan dan dedikasi guru.

Tema ini erat kaitannya dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Hal ini disampaikan oleh Wagub Sumbar Drs. H. Nasrul Abit Dt. Malintang Panai disela sela waktu selaku Pembina Upacara pada Hari Guru Nasional 2017, tingkat provinsi Sumatera Barat di halaman kantor gubernur,  Sabtu pagi (25/11/2017).

Hadir dalam upacara itu,  Ketua DPRD,  Forkopimda,  Kepala OPD dilingkungan Pemprov. Sumbar,  Kepala Sekolah SMA/SMK se Sumbar.

Wagub Nasrul Abit lebih jauh menjelaskan,  guru merupakan inspirasi anak bangsa dalam bangku pendidikan, keteladan guru menjadi salah satu kunci utama dalam menciptakan anak bangsa yang berkarakter.

Pengabdian guru memang luar biasa, dan akan terpatri dalam jiwa setiap anak bangsa,  guru sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Terima kasih guru,  semoga engkau selalu dalam kebaikan hidup untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan bangsa,  ungkap Wagub Nasrul Abit.

Wagub dalam kesempatan itu membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan. Memiliki tanggung jawab membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Disamping itu, guru dan tenaga kependidikan juga harus mampu mengelola kerjasama antar satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk mengobarkan Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Guru harus dapat berperan sebagai "the significant other" bagi peserta didik, guru harus menjadi sumber ketauladanan. Momentum Hari Guru Nasional hendaknya kita jadikan sebagai refleksi apakah guru-guru kita sudah cukup profesional dan menjadi teladan bagi peserta didiknya.

Bagi pemerintah, Peringatan Hari Guru juga menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan. Kebijakan-kebijakan yang sedang dan akan terus dilaksanakan adalah menjadikan guru lebih kompeten, profesional, terlindungi dan pada gilirannya lebih sejahtera, mulia dan bermartabat.

Pemberian tunjangan profesi bagi guru yang telah tersertifikasi, serta tunjangan khusus bagi guru yang mengabdi di daerah khusus akan terus menjadi perhatian. Demikian pula guru-guru yang memiliki keahlian ganda untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kejuruan akan terus ditingkatkan bersamaan dengan program-program Guru Garis Depan untuk mencapai pemerataan pendidikan yang berkualitas.

Perhatian pemerintah daerah yang memberi tunjangan tambahan dan membuat terobosan kebijakan yang inovatif kepada para guru tentu sangat kita hargai.

Kita tahu bahwa problema guru di setiap daerah berbeda-beda, melalui kebijakan pemerintah daerah berbeda-beda, melalui kebijakan pemerintah daerah banyak hal bisa diatasi.

Selamat Hari Guru Indonesia,  semoga selalu memberikan pengabdian terbaik bagi kejayaan bangsa,  ujar Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.(*)


MPA,PADANG - Tudingan Ketua PWI Sumbar, H. Heranof Firdaus soal mandat SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) yang diambil oleh Basril Basyar tanpa sepengetahunnya. Dibantah oleh Basril Basyar yang akrab disapa BB.

Mantan Ketua PWI Sumbar dua priode ini menjelaskan, mandat SMSI Pusat yang ditujukan kepadanya adalah secara pribadi.” Jadi terserah kemana saya mau berikan mandat itu. Kalau ditujukan untuk PWI tentu saya tidak berani mengambilnya. Perlu diingat saya juga pengurus SMSI Pusat,” ujar BB yang juga bendahara SMSI Pusat.

Pada berita sebelumnya di Sumbar Post.Com Ketua PWI Sumbar, Heranof menyebutkan BB secara diam-diam menyerahkan surat mandat SMSI tersebut kepada Yal Aziz. Padahal, yang berhak atas pembentukan pengurus SMSI adalah PWI Sumbar yang dia pimpin. “Ini tidak benar, karena SMSI bukanlah bagian dari organisasi PWI. Artinya, SMSI adalah organisasi pemilik media siber yang independen,”jelas mantan Komisaris PT Semen Padang itu.

Sedangkan Novermal Yuska selaku Sekretaris SMSI Sumbar dengan gamblang menjelaskan proses turunnya mandat dari pusat. Mengenai surat mandat yang diberikan kepada mantan ketua PWI Sumbar, Basril Basyar, tidak ada satu kalimatpun mengharuskan berkoordinasi dengan Ketua PWI Sumbar untuk membentuk pengurus SMSI Provinsi.

Perlu diketahui, pengurus SMSI Sumbar pimpinan Yal Aziz terbentuk atas dasar surat mandat Pengurus Pusat SMSI kepada Basril Basyar. Selanjutnya, BB mempercayakan kepada Yal Aziz membentuk Pengurus SMSI Provinsi Sumbar. Kemudian, susunan pengurus tersebut dibentuk atas izin yang bersangkutan. Dengan Dewan Penasehat diketuai Wiztian “Cici” Yoetri. Yal Aziz dibantu Novermal Yuska sebagai Sekretaris dan Bendahara Tafrizal Chaniago beserta wakil-wakil dan seksi-seksi.

“Jadi, secara yuridis (hukum), kepengurusan SMSI Yal Aziz berdasarkan SK SMSI Pusat, secara de fakto,  sudah resmi, ibarat suami isteri, yuridisnya adalah surat nikah dan de fakto-nya sudah “baralek”.” Jelas Novermal.

Sekretaris SMSI Sumbar ini mengingatkan, adanya permainan dan kurangnya etika dilakukan Ketua PWI, Heranof. Karena dia telah menggunakan kop surat dan stempel resmi PWI Sumbar guna mengajukan kepengurusan SMSI versi PWI.” Perbuatan ini sangat tidak etis memanfaatkan organisasi PWI demi kepentingan pribadi,” ucap Pimred Jurnal Sumbar.Com. (almadi)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.