-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Waktu Tiga jam Awak Media bersama Era Sukma Munaf, Kadis Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, banyak hal yang dibahas. Termasuk perbincangan mengenai keterlambatan pembangunan di daerah ini. 


Termasuk mengenai adanya asumsi pembangunan infrastruktur Provinsi Sumbar sangat lamban dibanding provinsi lain, termasuk provinsi tetangga. Padahal, anggaran diterima melalui dana APBN tidak jauh berbeda. Tentu, menjadi tanda tanya, kenapa anggaran sama, tapi provinsi lain jauh lebih maju pembangunan infrastrukturnya.


Anggaran melalui APBD maupun APBD Pemrov Sumbar, lebih banyak disedot pada penanganan bencana. Tak seperti, provinsi lain yang lebih banyak menggunakan untuk pembangunan infrastruktur, terutama didaerah perkotaan. Sehingga, terlihat lebih maju dibanding Provinsi Sumbar.


Apa yang dikatakan, Era Sukma Munaf, Kadis Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, saat diskusi diruang kerjanya, beberapa hari lalu bukan tanpa alasan. Pembuatan krip pantai, pengendalian banjir dan penanganan jalan longsor menyedot anggaran besar. Untuk pembuatan krib pantai disatu titik saja, menghabiskan anggaran puluhan miliyar.

Berapa panjang Pantai di Sumbar, baik di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman sampai Kabupaten Pasaman Barat yang harus dibangun krib pantai setiap tahun. Dan, berapa pula anggaran tersedot untuk pengendalian banjir yang ada di Sumbar. Satu lokasi satu, bisa menelan dana puluhan miliyar. Berapa panjang Sungai yang harus dibangun pengendalian banjir.


Begitu juga penanganan longsor dibeberapa titik di jalan. Ini juga menyedot anggaran tak kecil. Apalagi, beberapa ruas jalan nasional, provinsi maupun kabupaten/kota rawan longsor. Artinya, berapa pun besar dana APBN di Sumbar maupun dana APBD yang, sebagian sudah tersedot untuk penanganan bencana. Dan, penanganan bencana sungai, pantai dan jalan itu, tentu tak begitu berpengaruh terhadap pembangunan insfrastruktur. Nv




PADANG - MEDIAPORTALANDA - Jelang HUT Sumbar ke-77, berbagai rangkaian acara turut ramaikan event besar ini. Bahkan, acara Tabligh bersama Da'i kondang Das'ad Latief, GOR Haji Agus Salim Padang dipadati ribuan pengunjung pada Jumat (30/9/2022). 


Meski dibawah terik matahari yang cukup panas, masyarakat yang berasal dari sekolah sampai ASN tampak semangat mendengarkan ceramah dari Da'i kondang tersebut. 


Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, saat membuka acara mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ustadz Das'ad Latief, yang datang jauh-jauh dari Makassar. 


Diacara tersebut gubernur juga menghimbau kepada pedagang untuk tidak berjualan di area panggung, Gubernur juga berharap acara Tabligh Akbar seperti ini digelar di tempat yang lebih kondusif. 

"Acara Tabligh Akbar seperti ini lebih cocok diadakan di Masjid Raya Sumbar, sehingga masyarakat yang menonton acara tidak terkena terik matahari," ujar gubernur. 


Ustadz Das’ad Latif dalam ceramah agamanya mengajak para jemaah yang hadir untuk selalu bersedekah, karena lewat bersedekah hidup akan bahagia dan selamat. 


"Jangan meminta kepada manusia, kenapa sekarang orang-orang selalu siap sedia ketika dipanggil oleh bosnya sedangkan jika Adzan berkumandang mereka lalai," tuturnya.


Dalam kesempatan tersebut Ustadz  Das'ad juga berpesan untuk berpesan kepada jemaah untuk tidak mengutang, menjual barang-barang yang tidak penting, ia juga berpesan kalau bisa barang tersebut di sedekahkan saja, serta senantiasa berdoa kepada Allah demi mendapatkan Ridhanya.  **

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Hujan turun warga Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat selalui diselimuti dan dihantui banjir yang kerap melanda. Pasalnya, hujan turun mengakibatkan rumah warga digenangi air hingga masuk ke rumah sedalam betis orang dewasa.




Berdasarkan pantauan awak media dilapangan, Jum'at (30/9/2022), hujan yang mengguyur Kota Padang sedari siang hingga sore, mengakibatkan banjir dan air masuk kedalam rumah warga.


Salah seorang warga, Rini Rinci mengatakan, kalau hujan turun, kami was-was dan sangat cemas sekali. Apalagi hujan tak berhenti, rumah kami selalu kebanjiran.


" Selain riolnya dangkal dan kecil ditambah jarak buang air jauh dengan debit air hujan yang curah. Sehingga, air cepat naiknya," ujar Rinci.


Masih kata Rinci, sudah berkali-kali kasus ini kami sampaikan ke pihak PU dan anggota DPRD Kota Padang, khususnya Dapil V, tidak ada respon sampai saat ini.


Oleh karena itu, kami memohon dan berharap ada pihak-pihak yang peduli. Sehingga, persoalan ini dapat teratasi dengan segera, imbuh Rinci.


" Kasihan juga kami warga selalu terganggu dan selimuti rasa cemas berkepanjangan jika hujan mulai turun. Dengarlah jeritan kami pak Wako Padang, pak PU dan Pak Dewan yang terhormat jeritan kami rakyat biasa ini," pintanya lirih.


Apalagi, kalau hujannya turun ditengah malam buta, lampu mati. Tentu kekawatiran kami semakin bertambah, tidur kamipun sangat terganggu atau bahkan kami juga takut jika ada jaringan listrik tentu mengakibatkan fatal sekali. 


" Sekali lagi kami meminta, kasus ini segera diatasi, tidak banjir lagi," terang Rinci saat diwawancari. (Hr1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.