-->

Latest Post


MPA,SUMBAR - Karena keberhasilan, loyalitas, serta pengabdiannya kepada negara dan masyarakat, 4 anggota Polri dijajaran Polda Sumbar menerima penghargaan dari Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Fakhrizal, M.Hum.

Keempat personil tersebut yaitu AKP Ikhlas yang bertugas sebagai Kasat Binmas Polres Kepulauan Mentawai, Bripka Mai Hendri yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek IX Koto Sungai Lasi Polres Solok Kota, serta Bripka Ngatno dan Bripda Hasbi Abdul Gani dari Satbrimobda Sumbar.

Mereka semua menerima penghargaan diruang Kapolda Sumbar, Rabu (31/1) dengan dihadiri oleh pejabat utama Polda Sumbar, Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan, S.Ik, dan Kapolres Kepulauan Mentawai AKBP Hendri Yahya, SE.

Adapun dasar pemberian penghargaan kepada AKP Ikhlas dibidang sosial budaya, atas peran aktif dalam membantu warga Kecamatan Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terkena musibah kebakaran, dengan gotong royong membangun kembali rumah yang terkena musibah tersebut. Serta menemukan kembali arsip Akta Tanah Hibah Polres Kepulauan Mentawai.

Kemudian Penghargaan kepada Bripka Mai Hendri, atas inisiatif dan biaya sendiri melakuan bedah rumah milik Bapak Samuni di Nagari Indudur Kecamatan Sungai Lasi Solok. Kegiatan ini juga diapresiasi oleh Bupati Solok.


Dan Bripka Ngatno dan Bripda Hasbi Abdul Gani, diberikan penghargaan dibidang kemanusiaan atas keberhasilan dalam melakukan penyelamatan kepada korban perahu terbalik, pada hari Selasa tanggal 9 Januari 2018 di Muaro Lasak Kinali Kabupaten Pasaman Barat.(***)



MPA - Konser Nominasi Provinsi dari ajang pencarian bakat menyanyi lagu dangdut se-34 Provinsi, “Liga Dangdut Indonesia” masih terus berlanjut. Kompetisi yang diikuti oleh peserta dari masing – masing Provinsi ini berlangsung sangat kompetitif. Meskipun mereka berasal dari Provinsi yang sama, para kontestan saling bersaing menunjukkan penampilan terbaik mereka agar bisa menjadi Duta Dangdut dari Provinsinya.

Dalam Konser Nominasi Provinsi Senin dan Selasa kemarin telah terpilih perwakilan Provinsi berdasarkan voting sms tertinggi diantaranya Duta Dangdut Provinsi Riau (Duo Fifa) dan Duta Dangdut Provinsi Kepulauan Riau (Oji). Siapakah yang akan mengikuti jejak mereka menjadi Duta Dangdut Provinsinya.

Saksikan terus Liga Dangdut Indonesia dalam Konser Nominasi Kepulauan Bangka Belitung hari Rabu, 31 Januari 2018, Konser Nominasi Bengkulu hari Kamis, 1 Februari 2018 dan Konser Nominasi Lampung hari Jumat, 2 Februari 2018 setiap pukul 19.00 WIB LIVE dari Studio 5 Indosiar! Dukung terus Duta favorit dari provinsi anda melalui SMS dengan cara ketik: LIDA (spasi) Nama Duta, Kirim ke 97288, tarif Rp.2,200/sms.

Sementara itu, Panggung Gembira Indosiar kembali hadir untuk menghibur pemirsa setia Indosiar. Kali ini, Panggung Gembira menghampiri Kota Probolinggo pada hari Sabtu, 27 Januari 2018 dan Minggu, 28 Januari 2018 langsung dari Alun – Alun Kraksan, Probolinggo yang disiarkan LIVE mulai pukul 07.30 WIB. Acara ini akan menghadirkan hiburan bagi masyarakat dengan menampilkan artis kenamaan Indonesia dalam satu panggung musik diantaranya Duo Racun Youbi Sister, Ratna Antika, Wika Salim, Kangen Band, Tasya Rosmala, Weni DA, Irwan DA, Aulia DA, Rani DA, Rafly DA, Dhimas Tedjo, Sodiq, Ratu BP, Zivana BP, Anna BP dan masih banyak lagi. Acara akan turut dimeriahkan oleh Chand Kelvin, Upiak Isil, Farid & Reza Bukan sebagai pemandu acara. Datang dan saksikan langsung Panggung Gembira Probolinggo! Gratis!

Minggu ini, Indosiar juga akan hadir di kota Cirebon dalam acara Demam LIDA. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan off air dari ajang pencarian bakat terbaru Indosiar yaitu Liga Dangdut Indonesia (LIDA) yang telah mendapatkan rekor Dunia oleh MURI. Demam LIDA akan dilangsungkan di beberapa kota di Pulau Jawa, Sumatera serta Sulawesi dan kota Cirebon akan menjadi kota pertama yang dikunjungi Indosiar. Pada Demam LIDA kota Cirebon, Indosiar akan menghadirkan panggung musik dangdut yang menampilkan para Duta LIDA Jawa Barat bersama Dilla DA, Asep BP dan Silvi DA. Saksikan Demam LIDA kota Cirebon pada hari Minggu, 28 Januari 2018 di Ramayana Plered, Cirebon mulai pukul 14.30 WIB! Acara ini gratis!


(tim)

By:  Ferizal Ridwan 
Mungkin masih banyak diantara kita yang belum tau tentang Tan Malaka. Tan Malaka adalah orang pertama yang menulis konsep Republik Indonesia pada sebuah buku berjudul Naar de Republiek Indonesia pada tahun 1925. Buku inilah yang kemudian dibaca oleh Bapak Proklamator kita, Ir. Soekarno dan menjadi salah satu inspirasi bagi kaum muda yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia pada masa itu, “Bagi sebagian kaum akademisi dan intelektual, Tan Malaka telah dianggap sebagai the true founding father of Indonesia. Salah satunya adalah Muhammad Yamin yang menjuluki Tan Malaka sebagai "Bapak Republik Indonesia.

Ironis banget karena pergulatan politik di masa lalu, Tan Malaka diusir dari Indonesia, dia pergi keliling dunia dengan menyamarkan identitasnya agar tidak ketahuan polisi internasional, sampai akhirnya dia ditembak mati oleh Tentara Republik yang didirikannya. Tragisnya nama dia dikucilkan dari Sejarah Indonesia dan bukunya dilarang keras beredar selama puluhan tahun. Lantas buku apa sih yang dia tulis sampai dilarang keras beredar itu? Salah satu buku beliau yang paling fenomenal adalah MADILOG, yang merupakan singkatan dari Materialisme-Dialektika-Logika.

Dalam buku ini, Tan Malaka mengajak kita semua untuk selalu berpikir dengan menggunakan logika, berdialektika dengan cara berpikir yang rasional, terstruktur, dan selalu mengacu pada bukti sebelum akhirnya sampai pada kesimpulan. Kurang keren gimana lagi coba pesan yang ingin disampaikan sang pendiri bangsa ini kepada kita semua??

Inilah pesan yang terlupakan dari founding father Indonesia kepada kita semua yang telah mewarisi negara yang dia bangun dengan segala pemikiran, perjuangan, dan bahkan dengan nyawanya sendiri.

Terus terang buku ini memang bukan buku yang mudah untuk dibaca, apalagi bahasa yang digunakan udah agak jadul. Pada jaman itu memang konsep tulisan berbahasa hampir tidak ada satupun yang mudah untuk dicerna oleh kita sekarang yang hidup di era modern. Tapi tetap saja, menurut saya, kita semua (harusnya sih) tetap wajib untuk memahami cita-cita luhur dari orang yang berkontribusi besar membangun bangsa Indonesia, yaitu dengan mengutamakan logika dan rasionalitas dalam berdialektika.







(Oleh: Ferizal Ridwan) #tanmalaka #madilog

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.