-->

Latest Post


PADANG -- Merebaknya kasus Covid 19 atau yang dikenal dengan virus Corona yang juga berdampak kepada warga kota Padang yang harus mengurangi kegiatan diluar rumah.

BAZNAS kota Padang bersama pemerintah kota Padang yang digawangi bagian Kesra kota padang sepakat bersama sama dengan lembaga lembaga sosial pengelola zakat seperti ACT Sumatera Barat, Rumah Zakat, UPZ Semen Padang, PKPU, Human Innisiativ, Laz Al Azhar, Dompet Dhuafa Singgalang dan lain-lsin  untuk mengumpulkan Donasi sekaligus menyalurkannya kepada Keluarga dan Masyarkat Kota Padang yang terkena dampak Covid 19.

Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Padang Sintaro Abe mengatakan kita lembaga zakat di Kota Padang akan ikut membantu mempersempit penyebaran Covid 19 dengan cara dan kapasitas kita masing masing, kami yang tergabung dalam forum NGO ini akan lebih memperhatikan keberadaan warga yang tidak bisa work From Home.( Dampak Ekonomi).

"Jadi Baznas Kota Padang akan menyisir warga kota yang ekonominya tidak mampu memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari akibat dampak dari covid-19, tidak bisa untuk bekerja disebaban aturan dari pemerintah seprrti ada himbauan tetap dirumah disebabkan takut sebaran virus vovid 19 yang mematikan" sebut Kepala Pelaksana Baznas Kota Padang Sintaro Abe.

Selanjutnya Kabag Kesra Kota Padang yang diwakili Kasubag Keagamaan Kesra kota Padang mengatakan untuk data yang warga kota Padang terdampak  covid 19 kita akan berkoordinasi dulu dengan pihak kecamatan atau pihak terkait, pangkasnya.

Hadir pada kesempatan itu Kabag Keagamaan Kesra kota Padang Zul Asfi Lubis ,Wakil Ketua BAZNAS Kota Padang H Syafriadi Autid, kepala Pelaksana BAZNAS Kota Padang, Kepala Cabang ACT Sumbar , Laz Arrisalah,Dompet Dhuafa Singgalang,PKPU,UPZ Semen Padang,Laz Al Azhar Dll. (*)


MPA - Saat ini wabah virus Corona semakin meluas ke seluruh dunia. Di Indonesia saja makin hari makin bertambah.

Ada sebuah kejadian menarik di China. Ketika epidemi virus Corona merebak di banyak tempat di dunia, ada sebuah keluarga yang sama sekali tak tersentuh oleh virus Corona.

Cerita dari Wuhan beredar di grup WhatsApp, ada seorang dokter yang heran akan hal ini dan ia mengunjungi keluarga tersebut.

 Dokter ini mendapati bahwa keluarga ini tiap hari menaruh bawang merah yang telah dikupas di mangkok dan meletakkannya di setiap kamar di rumah itu.

Akhirnya dokter ini mengambil salah satu mangkok yang ada bawang merah kupasan itu dan dengan metoda bakteriologis dokter ini mendapati seluruh permukaan bawang itu penuh virus dan kuman yang sudah in-aktif.

Bawang merah itu ternyata menyedot virus dan kuman, lalu memfokuskannya masuk dalam intra sel, lalu dicerna dalam vakuola dan membunuhnya.

Bukan hanya virus saja, tapi juga bakteri, kuman, semuanya terkumpul di situ dalam keadaan sudah in-aktif atau mati.

Kemudian dokter ini juga melihat ada beberapa toko di China juga memasang bawang merah di sekitar tokonya juga terbebas dari serangan epidemi dan mendapati karyawannya lebih sehat.

Akhirnya dokter ini mendapatkan kesimpulan : Jadi tempatkanlah beberapa butir bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah mangkuk, tempatkan di kamar tidur dan ruang keluarga.

“Ganti setiap hari, maka Anda akan terbebas dari segala virus dan bakteri termasuk virus Corona,” sarannya..

Akhirnya dokter ini membuat percobaa. Dia memiliki pasien seorang penderita radang paru berat atau pneumonia dan sedang menjalani pengobatan.

Maka dokter ini mengambil beberapa bawang merah, lalu dia kupas dan dimasukkan dalam mangkuk lalu ditaruh di samping ranjang pasien semalaman.

Mula-mula dia sendiri merasa aneh. Bahkan teman teman dokter seprofesinya mengira dia sedang mempraktekkan ilmu sihir.

Keesokan paginya alangkah terkejutnya dokter ini karena ternyata bawang merah itu telah berubah warna jadi kehitaman. Dan ketika bawang merah itu diambil dan diteliti di laboratorium ternyata bawang merah itu telah penuh dengan kuman dan bakteri.

Setiap hari dokter ini memasang bawang merah dan jika sudah menghitam lalu dibuang dan diganti dengan yang baru.Ternyata pasien dokter ini lebih cepat sembuh.

Ia menyarankan mulai sekarang pasang bawang merah yang sudah dikupas. Masukkan dalam mangkuk dan taruh di kamar, ruang tamu, gudang, dan setiap sudut sudut ruangan. Semoga virus, kuman dan bakteri yang ada di rumah Anda akan diserap habis oleh bawang merah. (*)

Foto/REUTERS

SEOUL - Korea Selatan (Korsel) melaporkan jumlah kasus virus corona terendah sejak puncaknya pada 29 Februari.

Perkembangan ini memberi harapan bahwa wabah terburuk di Asia selain China itu mungkin telah mulai reda. Laporan ini juga memperpanjang tren penurunan infeksi harian sejak puncaknya.

“Terdapat 64 kasus baru pada Senin (23/3) sehingga total nasional menjadi 8.961. Korban tewas bertambah satu menjadi 110,” ungkap pernyataan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC).


Kasus baru itu menandai 12 hari berturut-turut negara itu mencatat infeksi baru sekitar 100 atau kurang dari 100, dibandingkan saat puncaknya yang mencapai 909 kasus pada 29 Februari.


Namun para pejabat meminta publik tetap waspada karena kasus impor dan baru, wabah skala kecil terus muncul, seperti di panti jompo, gereja dan tempat kerja yang padat.

“Kita belum memberi banyak arti untuk jumlah itu, tapi ada beberapa fluktuasi meski ada tren penurunan, prioritas utama kita mencegah infeksi kelompok sporadic dan kasus repatriasi,” ungkap Yoon Tae-ho, direktur jenderal kebijakan kesehatan publik di Kementerian Kesehatan Korsel.

Dari semua kasus baru, 13 dari pelancong luar negeri yang dites positif setelah pemerintah memperketat pemeriksaan perbatasan dan menerapkan karantina wajib dua pekan untuk semua kedatangan dari Eropa.

Korsel mulai menerapkan kebijakan jarak sosial intensif pada Minggu (22/3), termasuk membatasi kegiatan risiko tinggi seperti perkumpulan agama, olahraga dan hiburan.

Yoon menjelaskan sebagian besar kegiatan agama diganti menjadi layanan online dan sebagian besar menaati aturan baru tentang jarak antar orang di berbagai pertemuan.
(*)


Sumber Sindonews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.