-->

Latest Post



MPA,PADANG - Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra bertemu dengan Duta Besar RI untuk Cekoslawakia, Aulia Rahman.

Pada pertemuan tersebut, Wahyu dan Aulia Rahman membahas peluang investasi di Kota Padang.

 Pertemuan untuk menjalin silahturahmi dan kerjasama itu dilakukan di Jakarta. Wahyu sendiri didampingi oleh anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Zakaria Latief.

"Duta Besar RI untuk Cekoslawakia Aulia Rahman yang memiliki darah Minang ingin berinvestasi untuk kemajuan Kota Padang," ujar Wahyu Iramana Putra kepada wartawan.

Dengan pertemuan itu, diharapkan komunikasi berjalan terus hingga terealisasinya investasi untuk Kota Padang.

Namun arah investasinya belum pasti, karena akan dibicarakan bersama Walikota Padang untuk tindaklanjut ke depannya.

"Kami berharap tidak memakan waktu yang cukup lama untuk berinvestasi di Kota Padang," tambahnya.

Ia berharap, keinginan berinvestasi dari pihak luar ini mendapat dukungan dari pihak manapun dan memberikan kesejahteraan bagi warga kota padang.(*)



MPA,PADANG - Pelayanan publik yang baik telah menjadi suatu instrumen penting dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik. Adanya kepastian prosedur, kepastian waktu dan biaya, perilaku pelaksana pelayanan yang ramah serta penanganan pengaduan dan saran merupakan beberapa standar yang diharapkan masyarakat sebagai pengguna layanan yang harus terpenuhi. Terutama pelayanan publik di bidang kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Demikian disampaikan Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Didi Aryadi mewakilli Walikota Padang sewaktu membuka Lokakarya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasidin Kota Padang, di Ruang Abu Bakar Ja’ar Balai Kota Padang, Kamis (26/7/18). Dalam kesempatan itu Didi didampingi Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Padang, Sandra Imelda dan Kepala Bagian Humas, Imral Fauzi.
Lokakarya tersebut diselenggarakan oleh Bagian Organisasi Setda Kota Padang dan diikuti oleh unsur RSUD dr. Rasidin sendiri sebagai unit penyedia layanan, pemuka masyarakat, pengguna layanan, serta pemerhati kesehatan. Bertindak sebagai narasumber Direktur Pusat Studi Pelayanan Publik Sumatera Barat, Muharizal. M.Si.
“Pemerintah Kota Padang sangat berharap masukan dari lokakarya ini dapat menjadi rekomendasi dan pedoman bagi RSUD dr. Rasidin, agar kedepan dapat menjadi RSUD dengan pelayanan yang prima,” tutur Sandra.
Sandra juga menyampaikan 6 indikator yang perlu ditindaklanjuti oleh RSUD dr. Rasidin Kota Padang dalam peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Republik Indonesia tahun 2018. Yaitunya kebijakan pelayanan, profesionalisme sumber daya manusia, sarana dan prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, serta inovasi.
Sementara itu, Direktur dr. Rasidin Kota Padang, Herlin Sridiani mengungkapkan apresiasinya atas terselenggaranya lokakarya ini, dimana ia dapat berdialog langsung dan menampung saran maupun keluhan dari seluruh peserta lokakarya.
“Kami sangat terbuka dengan segala keluhan yang disampaikan. RSUD dr. Rasidin terus mengevaluasi segala kekurangan pelayanan yang ada. Tahun ini kami berusaha membenahi desain interior dengan anggaran yang tersedia. Tidak lama lagi juga akan ada mesin antrian dan sistem pelayanan online. Tidak kalah pentingnya, profesionalisme petugas layanan juga akan ditingkatkan demi kenyamanan pengguna layanan,” ungkapnya.
Para peserta lokakarya tampak antusias mengikuti pemaparan dari Muharizal selaku narasumber mengenai Peraturan Menteri PAN-RB No.13 tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat, dimana pengaduan masyarakat turut menjadi bahasan penting di dalamnya.
Menurut Muharizal, berdasarkan Permenpan tersebut unit pelayanan harus melakukan serangkaian metode untuk menganalisis masalah dan merumuskan solusi (tindakan nyata yang dapat dilakukan) untuk mengatasi berbagai masalah yang menjadi menyebab pengaduan, yang dirumuskan dalam bentuk Janji Perbaikan Pelayanan dan Rekomendasi Perbaikan Pelayanan.
"Maka dari itu, segala pengaduan terhadap layanan RSUD dr. Rasidin Kota Padang yang disampaikan dalam lokakarya ini langsung dituangkan dalam bentuk rancangan kuesioner. Semuanya akan disempurnakan sebagai instrumen survei tingkat kepuasan terhadap pelayanan RSUD dr. Rasidin Kota Padang oleh Pusat Studi Pelayanan Publik Sumatera Barat," jelasnya. (BT/Dv/Wf)


MPA,AGAM - Nagari Matua Mudiak,Kecamatan Matur memiliki kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKM) dengan luas lahan 288Ha. Saat ini sedang di rintis untuk menjadi nagari Inovasi Teknologi dan Agrowisata dengan melibatkan berbagai pihak termasuk Balitbangtan melalui BPTP dan Balitbu.

"BPTP Sumbar sangat serius dalam membangun Nagari Inovasi ini,kami harap bantuan benih kopi yang diberikan oleh BPTP Sumbar di rawat dengan baik, saran kami melalui balitbangda,adakan pelatihan langsung di lahan"  ungkap Dr.Jekvy Hendra,Kepala BPTP Sumbar saat memberi Sambutan pada acara Launching Nagari Inovasi di kecamatan Matur (24/7) Semoga berlanjut menjadi nagari agrowisata seperti di Daerah lain, tambahnya.

Sementara itu,Indra Pangulu Batuah ketua HKM Padang Kubuak menyampaikan Ucapan terimakasih kepada BPTP Sumbar atas bantuan benih kopi Arabika "Kami bertekad untuk menjadikan nagari ini menjadi nagari inovasi,sentra kopi Arabika dan sebagai lokasi agrowisata, ujarnya.

Pada kesempatan yang sama,Tomi TRD Camat Matur  juga memberikan motivasi bagi Kelompok  HKM Padang Kubuak,, "kami dari kecamatan juga akan mendampingi sepenuhnya, Semoga nantinya menjadi HKM terbaik,saat ini izin sudah ada,bantuan sudah datang maka jangan sampai mengecewakan pihak-pihak yang sudah membantu, pintanya.

Setelah acara Launching, Kepala BPTP Sumbar beserta tim mengadakan demonstrasi cara pembuatan lobang tanam dan cara menanam kopi Arabika langsung di Lahan milik HKM Padang Kubuak. (*/wr)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.