-->

Latest Post

MPA,PADANG - Anak jalanan serta gelandangan tidak dibenarkan melakukan aktivitas atau mangkal di lampu merah, termasuk pedagang asongan dan pengamen. Hal tersebut ditegaskan oleh Iswandi Muchtar Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang.



"Jika mereka melakukan aktivitas di lampu merah akan membahayakan dirinya dan pengguna jalan sekaligus menjaga mereka dari aktivitas eksploitasi anak dan gelandangan," ungkapnya usai menerima kunjungan Komisi IV DPRD OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan, pada Rabu, 21 Maret 2018. 

Menurutnya, anak jalanan, gelandangan, pengemis, pengamen dan pedagang asongan yang berada di jalanan harus dilakukan pembinaan di panti rehabilitasi yang direncanakan akan dibangun di Aie Dingin Kota Padang.

"Dengan telah diterbitkannya Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis, Pengamen dan Pedagang Asongan pada tanggal 16 Januari 2012 diharapkan dapat memberikan dasar kebijakan yang kuat bagi Pemerintah Kota Padang membina dan melindungi anak jalanan, gelandangan, pengemis, pengamen dan pedagang asongan," imbuh Iswandi.

Dikatakan Iswandi, Perda ini tidak hanya menghambat pertumbuhan mereka, namun juga mengembalikan mereka dalam kehidupan yang layak. Sementara Pemko Padang akan mengupayakan pembangunan panti pembinaan sebagai tempat mengembalikan harga dan kepercayaan diri serta menumbuhkan rasa tanggung jawab dirinya maupun sebagai anggota masyarakat.(by/ar)

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Presiden Jokowi saat jumpa pers usai membuka Rapimnas II Partai Perindo di JCC Senayan, Jakarta. Foto/KORAN SINDO/Eko Purwanto


MPA,JAKARTA - Alasan Hary Tanoesoedibjo atau HT Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden 2019.

Menurut HT, akan bijaksana mendukung incumbent untuk memberikan kesempatan agar pembangunan yang sudah berjalan bisa dilanjutkan. Sehingga investasi yang sudah berjalan bisa memberikan dampak yang positif kepada masyarakat.

"Itulah pertimbangan pertama," kata HT dalam jumpa pers di JCC, Senayan, Jakarta, seperti dilansir SindoNews pada Rabu (21/3/2018).

Yang kedua, lanjut HT, Jokowi dianggap pribadi yang jujur. Berikutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap memiliki itikad yang murni untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat.

"Ketulusan itu penting yang melatarbelakangi pengambilan keputusan apapun. Kedua itu yang paling penting," tandasnya.











(pur/ar)

Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais. Foto/SINDOnews

MPA,JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tidak khawatir terhadap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang akan mencari dosa-dosanya.

Amien Rais, tetap beraktivitas seperti biasa, bahkan tetap menjalankan puasa Daud.

"Tenang-tenang saja, tetap puasa Daud, tetap ngaji, tetap terima tamu, santai-santai saja," ujar putra Amien Rais, Ahmad Hanafi Rais Wiryosudarmo, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, seperti dilansir SindoNews pada Rabu (21/3/2018).

Hanafi mengatakan, Amien selama ini melontarkan kritik kepada pemerintah demi rasa keadilan. Ancaman bukan hal baru bagi ayahnya.

Bahkan, kata dia, ayahnya pernah diteror akan dibunuh oleh orang lain karena melontarkan kritik. "Selama ini khususnya Pak Amien, bahkan juga pernah diancam dibunuh, diteror juga pernah fisik langsung ke rumah waktu itu," tutur Wakil Ketua Umum PAN ini.

Teror tersebut, kata dia, diterima Amien Rais saat awal Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Kendati demikian, kata dia, PAN tetap menyuarakan keadilan.

"Kritik Pak Amien yang disampaikan hari Minggu lalu itu itu karena menyuarakan suara silent majority yang selama ini sebenarnya rindu keadilan terkait kepemilikan lahan," ujar Wakil Ketua komisi I DPR ini.
Legislator asal Yogyakarta ini mengatakan.Menurut dia, Amien tidak perlu meminta maaf karenamengkritik program bagi-bagi sertifikat tanah. "Yang meminta maaf harusnya yang mengancam-ancam dan melakukan teror.

Sebelumnya, Amien Rais mengatakan program bagi-bagi sertifikat tanah itu pengibulan karena ada 74% tanah di negeri ini dikuasai kelompok tertentu, pemerintah diam saja.

Luhut Panjaitan pun beraksi keras menyikapi kritikan Amien Rais itu. "Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?” ujar Luhut.
(dam/ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.