MPA,(PADANG) – Permasalahan genangan air atau
banjir di Kota Padang terus diupayakan teratasi secara bertahap, melalui
program penanggulangan banjir.
Sebagaimana diketahui, upaya normalisasi beberapa sungai besar juga menjadi
upaya prioritas yang telah dilakukan sejak tahun 90-an. Mulai dari normalisasi
Sungai Batang Arau, Batang Kuranji, Batang Aie Dingin sampai dengan Muaro
Batang Anai.
Namun demikian, sampai
saat ini pengerjaannya masih ada yang belum tuntas. Menyikapi itu, Balai
Wilayah Sungai Sumatera V menggandeng JICA (Japan Internasional Cooperation
Agency). Direncanakan, sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk
membantu pembangunan negara-negara berkembang salah satunya Indonesia itu,
bakal membantu upaya tersebut.
Terlihat, Rabu (2/8/2017),
Tim JICA Urban Flood Control In Selected Cities (UFCSI) tengah melakukan
peninjauan atau investigasi langsung untuk mematangkan perencanaan normalisasi
bagi tiga sungai ke depan. Tampak hadir dalam kesempatan itu Wakil Wali Kota
Padang Emzalmi, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama serta
pihak terkait lainnya.
Emzalmi dalam kesempatan
itu mengatakan, normalisasi bagi tiga sungai ini sangat penting dilakukan
sebagai bahagian upaya penanggulangan banjir di Padang. Ia pun bersyukur tahun
ini dilakukan investigasi kembali oleh pihak JICA. Dimana kali ini melihat
sejauh mana urgensi persiapan pelaksanaan normalisasi ke depan.
“Semoga saja
pelaksanaannya bisa dilakukan tahun depan. Sehingga dengan melakukan
normalisasi bagi tiga sungai ini, setidaknya akan bisa mengatasi banjir
khususnya bagi kawasan yang dilalui beberapa daerah aliran sungai (DAS),” imbuh
Wawako di sela peninjauan di ujung aliran Sungai Batang Kandis di Kelurahan
Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah.
Sementara itu, Kepala
Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama menyampaikan terima kasih kepada
pihak JICA yang merencanakan bakal membantu pelaksanaan normalisasi bagi tiga
sungai besar di Kota Padang. Dimana antara lain kelanjutan normalisasi Batang
Anai, kemudian Batang Kandis dan Batang Kasang.
"Kita berterima kasih
kepada JICA yang sampai saat ini masih konsen membantu normalisasi sungai
semenjak tahun 90-an dalam pembangunan Banjir Kanal di Padang. Alhamdulillah,
tim JICA kali ini tengah turun memastikan lokasi yang akan dibawa untuk proses
selanjutnya,” ungkapnya.
Maryadi juga mengatakan,
terkait pembiayaan normalisasi ketiga sungai tersebut diperkirakan lebih kurang
sekitar Rp650 Miliar. Perinciannya, untuk Sungai Batang Kandis dan Batang
Kasang sekitar Rp250 Miliar serta kemudian Batang Anai sekitar Rp300 Miliar
lebih.
“Mudah-mudahan upaya ini
bisa masuk di dalam usulan dan bisa direalisasikan dalam persetujuan
penandatangan kontrak di sekitar bulan November-Desember 2017 ini. Sehingga
apabila itu terwujud, melalui dukungan JICA rekonstruksi normalisasi bagi tiga
sungai ini akan bisa dilakukan di 2019 mendatang,” terangnya. (David)