-->

Latest Post



JAKARTA – Gelar seremoni untuk menyambut jamaah haji Indonesia kloter pertama gelombang kedua  di Bandara King Abdul Aziz International Arab Saudi. Seremoni ini dihadiri sejumlah pejabat dari Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

Mereka adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Direktur Muasassah Wilayah Asia Tenggara Mohammad Amin Hasan Indragiri, Konjen RI Jeddah Mohammad Hery Saripudin, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis, Ketua PPIH Ahmad Dumiyathi Bashori, dan Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat. 

Dalam sambutannya, Agus Maftuh Abegebriel mengucapkan selamat datang kepada para jamaah yang berasal dari berbagai daerah  termasuk Malang, Kediri, Surabaya,dan Jawa Timur.  

"Selamat datang kepada semua jamaah di negeri yang Allah jamin keamanannya," ucapnya, Sabtu (12/8).

Dia sempat berbagi cerita kepada jamaah, Malang merupakan daerah yang tidak asing lagi baginya. Sebab pria kelahiran Semarang itu pernah nyantri di Malang.

Meski menjabat sebagai Duta Besar, pada saat musim haji semua pejabat diplomatik adalah pelayan Allah SWT yang siap melayani para tamunya. 

"Jadi bapak ibu jangan sungkan jika ada hal kurang berkenan, tolong beri tahu kami. Karena kita semua ditempatkan sebagai pelayan bukan pejabat," ujarnya dan disambut riuh oleh  jamaah.

Agus Maftuh, Sebelumnya  memperkenalkan Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) dipimpin oleh Ahmad Dumiyathi, yang membawahi beberapa tim dari sejumlah instansi seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, TNI/Polri. 

Kami semuanya memiliki komitmen untuk melayani seluruh jamaah. sekadar diketahui, jamaah tiba datang lebih cepat 1 jam dari perkiraan awal atau sekira pukul 09.00 waktu Arab Saudi, tetapi panitia sudah bersiap sejak pagi hari,’’ujar nya. (*)


MPA,(PADANG) -Anggota DPRD Kota Padang, Muzni Zen, menanggapi, pernyataan Mantan Walikota Padang, Fauzi Bahar, terkait kritikan pedas kepada Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah. Karena maksiat di Kota Padang saat ini naik 400 hingga 500 persen dan menganggap orang nomor satu di Kota Padang itu “Pengecut” dalam memberantas maksiat.
“Mahyeldi seorang ustad atau buya, takut dan tidak pernah masuk ke tempat karaoke yang disinyalir ajang transaksi untuk berbuat maksiat yang banyak di kota Padang, apalagi malam hari,” ujarnya, Sabtu,12 Agustus 2017.
Menurut, Muzni Zen, maksiat kian merajalela disebabkan walikota tak turun langsung melihat kondisi di malam hari. “Saya minta walikota dan bawahan turun langsung pada malam hari memberantas maksiat. Agar tidak segan-segan menutup praktek yang gituan,” cakapnya. 
Ditambahkan, Muzni, Dahulu pernah di atas Padang Theater, cuma bersama sama razia salon yang praktek gituan. Itu hanya 1 persen dari tempat maksiat yang ada di Kota Padang, ungkap anggota dewan dari Dapil Kuranji-Pauh ini. 
Menurut, politisi Partai Gerindra ini, DPRD mendukung penuh langkah walikota, supaya lebih amal makruh nahi munkar.
“Sebab tidak cukup dengan khotbah serta doa saja, tapi harus ada aksi nyata turun tangan ke lokasi memberantas maksiat itu,” tegasnya. 
Muzni Zen, tidak menapik tugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang dalam pemberantasan maksiat. Namun, sebagai walikota Mahyeldi harus tetap turun ke lapangan. 

“Satpol PP betul, tapi seorang walikota harus turun tangan dan tidak percaya sama bawahan. Buktinya tambah banyak tempat maksiat,” pungkasnya.( Ar)


MPA,(PADANG) – Untuk menghadirkan generasi muda berkualitas dan terhindar dari kenakalan remaja, Pemerintah Kota Padang mengajak seluruh orangtua untuk mengawasi anak anak agar. Tidak terjebak dalam pergaulan bebas, termauk juga dalam menggunakan produk Informasi Teknologi (IT).
Salah satunya yakni dalam bentuk penggunaan handphone, tablet, komputer, maupun laptop.sudah kewajiban orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan alat komunikasi, guna menghindari hal yang tidak di inginkan,alangkah baiknya jika orang tua meminta stop  menggunakan perangkat tersebut  pada malam hari
"Stop handphone dan stop laptop itu selama tiga jam, mulai pukul 18.00 - 21.00 Wib," ucap Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, kemarin ini.
Mahyeldi berharap, agar terlaksananya program tersebut perlu dukungan penuh dari seluruh orangtua. Serta pengawasan yang menyeluruh terhadap anak-anak.
Mahyeldi meminta supaya seluruh orangtua mendampingi anak dengan melakukan 3B (Bermain, Belajar, Bicara). Hal ini diharapkan akan mengurangi permasalahan kenakalan remaja selama ini.
"Dengan adanya pendampingan dari orangtua akan tercipta generasi berkualitas dan terbebas dari kenakalan remaja," pungkasnya.






(Ch/Ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.