Mereka Tak Pakai Sepatu Robek Lagi Pergi Ke Sekolah
MPA,PADANG – Tragis serombongan siswa sekolah berseragam putih
merah berjalan di tanah yang kering akibat tak disapu hujan. Panas terasa di
ubun-ubun kepala. Murid SD itu tampak letih.
Mereka
baru saja pulang sekolah. Sesekali kening mereka bekerenyit. Menahan rasa panas
dan haus. Sekaligus menahan teriknya panas di kakinya yang masuk melalui
lubang-lubang yang menganga di sepatu.
Sepatu
yang mereka gunakan memang tak lagi bagus. Sudah robek menganga. Mereka tak
malu. Harus bagaimana lagi, mereka harus mengenakan sepatu itu agar bisa
sekolah.
Mereka
adalah murid Sekolah Dasar Negeri 11 yang berada di jalan Sarasah, Kampuang
Pinang, Kelurahan Bungus Timur, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang. Jarak
antara sekolah dan rumah mereka cukup jauh. Untuk bisa ke sampai ke sekolah
memang harus berjalan kaki.
“Siswa
pada umumnya tinggal jauh dari sekolah. Bahkan ada yang menempuh jarak hingga
satu kilometer untuk bisa sampai ke sini,” ujar Kepala SDN 11, Ermawati.
Untuk
sampai ke sekolah, siswa SDN 11 ada yang harus melewati medan yang begitu
berat. Naik turun bukit dan melewati anak sungai. Kontan saja sepatu tak
berumur panjang.
“Baru
sebulan dibeli sudah robek, apalagi sepatu kualitas biasa,” tambah Ermawati.
Randi
contohnya. Siswa yang tinggal di Kandang Damar harus melewati terjalnya jalan.
Sepatu yang dipakainya tidak lagi layak dikenakan. Tapi Randi harus tetap
memakainya. Sebab itu sepatu satu-satunya yang dipunya.
“Meski
begitu, tidak ada siswa kita yang tidak mengenakan sepatu ke sekolah,” kata
Kepala SDN 11 Ermawati.
Kamis
(26/10) kemarin merupakan hari yang membahagiakan bagi 65 siswa SDN 11. Sebab,
siang itu Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo datang ke sekolah
mereka membawa sepatu baru. Semua siswa tampak sumringah karena setelah ini
mereka tak lagi mengenakan sepatu robek ke sekolah.
Walikota
Padang pun penuh perjuangan untuk dapat sampai ke sekolah tersebut. Tidak
adanya jalur bagi kendaraan roda empat membuat kendaraan dinas milik Walikota
harus parkir di jalan utama. Walikota dijemput dengan kendaraan roda dua dan
diantar ke SDN 11.
Setiba di sekolah, Walikota menyerahkan bantuan kepada orangtua siswa. Nampak hadir diantaranya Ketua Baznas Kota Padang Epi Santoso, Kepala Dinas Pendidikan Barlius, Kepala Dinas Sosial Amasrul, Sekretaris Dinas Sosial Afriadi, dan Kabag Humas Imral Fauzi.
Setiba di sekolah, Walikota menyerahkan bantuan kepada orangtua siswa. Nampak hadir diantaranya Ketua Baznas Kota Padang Epi Santoso, Kepala Dinas Pendidikan Barlius, Kepala Dinas Sosial Amasrul, Sekretaris Dinas Sosial Afriadi, dan Kabag Humas Imral Fauzi.
“Alhamdulillah,
terimakasih banyak Pak Walikota,” kata Ermawati di depan Walikota.
Pada hari
itu, tidak saja siswa SDN 11 yang mendapat bantuan sepatu baru dari Walikota
Padang. Dua sekolah lagi juga mendapat bantuan serupa. Yakni siswa SDN 15 serta
SDN 13.
SDN 11
Butuh Perhatian.
Entah
karena jauh dari jalan besar membuat SDN 11 kurang begitu terperhatikan. Saat
ini sekolah tersebut sangat membutuhkan fasilitas yang baik sebagai tempat
untuk menimba ilmu.
Ermawati
menyebut, sekolahnya sangat membutuhkan pagar dan paving block. Tidak adanya
pagar membuat sekolah ini kerap kemasukan binatang ternak. Lapangan sekolah
tersebut juga sering becek setelah hujan.
“Sekolah
perlu paving block. Sebab, jika sudah hujan kami terpaksa tidak melaksanakan
upacara bendera,” ucap Ermawati.
Selain
itu SDN 11 juga membutuhkan pustaka dan musala. Termasuk perangkat IT seperti
laptop dan perangkat komputer lainnya. Ermawati berharap ada uluran tangan agar
sekolahnya berstandar baik.(Charlie Ch. Legi)