-->

Latest Post

MPA,PADANG – Dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera. Jajaran Lantamal II Padang,Pada Pukul 07.49 s.d 08.22 Wib melaksanakan Upacara di Lapangan Apel Mako Lantamal II Jl. Bukit Peti-peti Teluk Bayur Kota Padang Prov Sumbar,” (15/1/2018).

Dalam kegiatan tersebut bertindak sebagai Inspektur Upacara Danlantamal II Laksamana TNI Agus Sulaiman, dan dihadiri oleh Wadan Lantamal II. Para Asisten Danlantamal II. Para Kasatker Danlantamal II, serta Perwira, Bintara, Tamtama dan ASN Lantamal II.

Untuk mengenang kembali sejarah, dikesempatan itu Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.M.memberikan amanat yang dibacakan oleh Danlantamal II sebagai berikut.

Pada tanggal 15 Januari 1962 telah terjadi pertempuran di laut Aru dan Komodor Yos Sudarso sebagai Senior Officer Present Afloat (SOPA) on board di RI Matjan Tutul yang tertembak oleh Kapal Perang Belanda, tenggelam dan gugur bersama awak RI Matjan Tutul.

Peristiwa itu telah menorehkan tinta emas dalam sejarah nasional perjuangan Indonesia, oleh karena itu untuk mengenang peristiwa tersebut Pimpinan TNI AL menetapkan tanggal 15 Januari sebagai hari Dharma Samudera,” terang Danlantamal II
.
Danlantamal II menambahkan. Melalui Upacara peringatan hari Dharma Samudera ini hendaknya kita jadikan momentum untuk membangkitkan kembali tekad dan semangat untuk tetap tegar dan pantang menyerah menghadapi berbagai tantangan.

Konstelasi geografis Indonesia yang ⅔ wilayahnya berupa lautan dan akan mengundang pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan wilayah laut kita untuk kepentingannya,maka tanpa pertahanan yang kuat pihak-pihak tersebut akan lebih mudah untuk mengambil keuntungan dari wilayah perairan kita.

Melalui peringatan hari Dharma Samudera ini Kepala Staf Angkatan Laut menekankan kepada personel TNI AL agar mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan, patriotisme dan kepahlawanan serta nilai-nilai keteladanan yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita sebagai kontribusi positif karya nyata dari segenap prajurit matra laut dalam pengabdian kepada negara dan bangsa serta mewujudkan TNI AL yang handal dan disegani serta berkelas dunia,”terangnya.




(anton)

MPA,MANADO — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberhentikan sementara Sri Wahyumi Manalip dari jabatannya sebagai Bupati Kepulauan TalaudS Sri dianggap melanggar UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan pergi ke Amerika Serikat tanpa izin resmi dari atasannya.

"Saya akan tetap masuk kantor," ujar Sri sewaktu mengikuti pemeriksaan kesehatan bakal calon bupati di Manado, seperti dikutip dari Kompas,com Sabtu (13/1/2018).

Sri sendiri kembali maju dalam bursa Pilkada 2018 melalui jalur perseorangan.

Pemberhentian sementara Sri dari jabatannya karena kepergiaannya ke Amerika Serikat pada Oktober hingga November 2017.

"Paspor yang saya gunakan ke sana adalah paspor reguler, dan saya ke sana sendiri tidak membawa staf. Saya juga tidak menggunakan anggaran daerah," ujar Sri Wahyumi membela diri.

Sri bersama lima orang terpilih lainnya diundang  Kedutaan Besar AS di Indonesia untuk mengikuti program studi banding selama hampir sebulan di negeri dipimpin oleh Donald Trump itu.

Rodhial Huda, peserta International Visitor Leadership Program (IVLP) lainnya dari Natuna, membenarkan bahwa kepergian ke AS itu merupakan undangan ke perseorangan bukan ke lembaga.

"Saya termasuk salah satu yang diundang, dan bersama  Sri belajar di sana," ujar Huda saat dihubungi via telepon, Minggu (14/1/2018).

Menurut Huda, Sri diundang oleh Pemerintah AS karena dinilai sukses dalam pembangunan ekonomi kemaritiman dan lingkungan.

"Kami selama berada di AS mengunjungi berbagai tempat dan lembaga termasuk ke Gedung Putih, ke lembaga pemerintahan, NGO, Departeman Luar Negeri, dan banyak tempat lainnya," kata Huda.

Selama berada di AS, rombongan ILVP itu melihat bagaimana AS mengurus kemaritimannya.

Menuru Huda, setiap tahun Pemerintah AS memilih orang-orang yang dianggap mempunyai kapasitas dalam kepemimpinan dalam bidangnya. AS memberi penghargaan dengan mengajak studi banding di negara mereka. "Semua biaya ditanggung oleh pengundang," ujarnya.

Walau Sri menganggap SK Mendagri soal pemberhentian sementara dirinya belum diterima,  Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Pemrov Sulut Jemmy Kumendong meminta Sri untuk tidak membangkang dan mematuhi sanksi yang diberikan.

UU Nomor 23 Tahun 2004 Pasal 76 Ayat (2) menjelaskam, kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 Ayat (1) huruf i dikenai sanksi pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan.


Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw juga telah menyerahkan SK Mendagri itu kepada Wakil Bupati Petrus Tuange untuk sementara menjabat bupati menggantikan Sri.

By: Feni Efendi
Beliau lebih dikenal dengan gelar Datuk Gagok. Lahir di Banuhampu, Agam telah berumah dan menjadi orang kenagarian Tiakar Kota Payakumbuh.

Pada foto di bawah ini beliau berada paling kiri, di tengahnya adalah Moh. Yamin dan setelahnya Presiden Soekarno. rumahnya di Payakumbuh beralamat di Jalan Rasuna Said sesudah Masjid Muhsinin Tiakar sebelah kanan atau sebelum simpang RUMAH MAKAN ANTON SAIYO TIAKAR. Dan di sekitar lokasi rumah ini dulunya Belanda juga pernah memiliki markas pertahanan. Dan markas itu pun diserbu oleh prajurit republik dan Belanda menyerah tanpa perlawanan.

MPA,PAYAKUMBUH - Datuk Gagok juga seorang veteran, politikus dan pengusaha sukses. Orang pertama dari Indonesia yang menjalin hubungan kerjasama dengan Jepang dan beliau juga sukses dengan perusahaan DBD dgn korek api 1001 yang sering kita pakai sehari-hari yang berpusat di Siantar, Surabaya dll.

Sebagai veteran, Datuk Gagok merupakan salah seorang pejuang yang berhasil lolos dari kepungan Belanda pada shubuh hari di Lurah Kincie Situjuh Batur tanggal 15 Januari 1949 yang membawa 69 orang pejuang gugur sebagai pahlawan kusuma bangsa.

Sebelum pengepungan oleh Belanda, malam harinya telah dilakukan rapat untuk mengatur strategi penyerangan terhadap Belanda yang bermarkas di pusat kota Payakumbuh. Dan setelah rapat selesai, sebagian peserta membubarkan diri dan ada juga yang masih tetap singgah di sana untuk beristirahat.

Dan pada pukul 04.30 WIB, Syamsul Bahar tidak bisa tertidur karena mendengar bisik-bisik keberadaan Belanda di atas lurah. Lalu ia dan Datuk Gagok, Jahja Djalil, Arifin Alip, Sidi Bakarudin melihat Belanda telah mengepung tempat itu dari atas lurah. Tidak lama setelahnya Belanda melepaskan tembakan. Ada 69 pejuang tewas di hari itu. Di antaranya Khatib Sulaiman yang menjabat ketua MPRS, Arisun sebagai Bupati Militer Limapuluh Kota serta Kapten Tantawi. Dan hari ini tepat 69 tahun peristiwa itu telah berlalu.

Tiakar, 15 Januari 2018

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.