-->

Latest Post

N3, Jatim ~ Presiden Joko Widodo menyerahkan 13 Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial untuk 9.143 kepala keluarga. Penyerahan tersebut dilakukan dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Timur di Desa Ngimbang, Kabupaten Tuban.
Pemerintah menyadari akan banyaknya warga di sekitar kawasan hutan di Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sumber daya hutan. Sebagian besar di antara mereka adalah warga kurang mampu dan tidak memiliki aspek legal terhadap sumber daya hutan itu.
Melalui SK yang kali ini diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, Blitar, dan Malang tersebut, pemerintah memberikan akses kepada pengelolaan sumber daya hutan bagi masyarakat. Hal tersebut diharapkan mampu mengurangi potensi konflik dan ketimpangan lahan.
"Pemerintah sekarang ini terus membagikan SK Pengelolaan Hutan untuk perhutanan sosial. Saya selalu kejar Menteri Kehutanan, segera bagikan hak pengelolaan, jangan dibagikan ke yang besar-besar terus, yang kecil-kecil segera dibagi sebanyak-banyaknya," ujar Presiden dalam sambutannya.
Penyerahan hak kelola hutan sosial kali ini mencakup lahan seluas 8.995,8 hektare dengan rincian 1.494,2 hektare untuk penerima di Kabupaten Bojonegoro, 1.399,6 hektare untuk Kabupaten Blitar, dan 6.092 hektare untuk Kabupaten Malang. Sebelumnya, penyerahan hak kelola ini juga dilakukan di sejumlah daerah dan akan terus diupayakan untuk berlanjut.
"Kemarin bagi-bagi tambak di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, ada 11 ribu hektare tambak yang dulu dikelola oleh yang besar-besar. Sekarang diambil alih dibagikan kepada masyarakat di sana, petani maupun petambak, tapi baru 80 hektare. Segera 11 ribu itu akan dibagi semuanya," ucapnya.
Meski demikian, Kepala Negara mengingatkan, pemberian hak kelola hutan sosial ini hendaknya diikuti dengan kegiatan yang bersifat produktif. Dirinya juga tak segan untuk memeriksa langsung pengelolaan hutan sosial itu di kemudian hari.
"Jangan pikir saya bagi-bagi ke sini tidak saya cek lagi," tuturnya.
Sebelum menghadiri acara, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melaksanakan panen jagung bersama masyarakat. Panen jagung ini merupakan hasil dari Kelompok Tani Ngimbang Makmur Tuban yang sudah mendapat SK Perhutanan Sosial pada tahun 2017 dengan luas lahan 77,25 Ha dan 147 KK.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin


 Foto: Ilustrasi


MPA,JAKARTA - Saat ini harga minyak mentah dunia terus merangkak naik. Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai PT Pertamina (Persero) bisa bangkrut jika subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) tidak dinaikkan

Darmin mengatakan, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM penugasan jenis premium dan BBM jenis tertentu yakni solar bersubsidi. Namun, dia mengakui bahwa kondisi tersebut akan membuat keuangan Pertamina terpukul karena harga minyak mentah dunia terus terkerek.

"Kalau harga crude oil-nya naik, ya pasti biaya naik. Pemerintah bisa saja diam tapi bisa kolaps mereka (Pertamina) kalau tidak ditambah subsidinya," katanya di Jakarta, seperti dilansir SindoNews pada Kamis (8/3/2018).

Menurut Darmin, menaikkan subsidi BBM merupakan konsekuensi atas keputusan pemerintah tidak menaikkan harga BBM dan tingginya harga minyak mentah dunia. "Jadi dinaikkannya subsidi adalah konsekuensi dari naiknya harga crude oil," tuturnya.

Saat ini pemerintah masih membahas mengenai kemungkinan menaikkan subsidi BBM tersebut, apakah melalui Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2018 atau menggunakan cara lain. Yang terpenting, imbuh dia, subsidi BBM harus dinaikkan agar tidak memukul badan usaha.

"Dicari jalannya (menaikkan subsidi). Kalau melampaui jumlahnya akan dicari melalui pembicaraan dengan DPR bagaimana caranya. Kalau nanti keputusannya harus begitu (APBN-P) ya begitu. Tapi kalau bisa tidak begitu ya," ujarnya.

Kendati membuka peluang menaikkan subsidi BBM, namun mantan Gubernur BI ini memastikan bahwa tingkat utang Indonesia tidak akan naik. Sebab, penerimaan negara dari sektor migas sudah pasti akan naik.

"Lho penerimaan kita juga naik. Karena harga crude oil naik kita kan jualan crude oil, ya kita penerimaannya (ikut) naik. Subsidinya naik dengan dana penerimaan yang kita itu masih surplus," pungkasnya. (***)

MPA,PADANG - Pemerintah Kota Padang melalui "Gerakan Literasi Sekolah" selalu berupaya menumbuhkembangkan budi pekerti setiap peserta didik agar menjadi pembelajar di sepanjang hayat. Ini merupakan gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen.
"Pemko Padang menempuh upaya pembiasan membaca peserta didik, nantinya dipadukan dengan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif untuk menumbuhkembangkan budi pekerti," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Afrizal Khaidir saat mewakili Walikota Padang membuka kegiatan Workshop Forum Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Pendidikan di Hotel Pangeran Beach, pada Kamis (8/3/2018).



Dalam pelaksanaannya, menurut Afrizal  Khaidir, akan dilakukan asesmen secara berkala agar dampak keberadaan literasi dapat diketahui dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Semua elemen di sekolah dan stakeholder bergerak secara bersama-sama dalam pelaksanaannya.

"Gerakan literasi diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama menjadikannya sebagai bagian penting dalam kehidupan," tukuk pamong senior Pemko Padang itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang Hermansyah menyebut, tujuan Gerakan Literasi Sekolah guna menumbuhkan budaya literasi dan menumbuhkan minat baca siswa. Disamping itu juga untuk menambah kecakapan melalui latihan keterampilan yang berguna bagi lingkungan sekitar.

Sedangkan sasaran Gerakan Literasi Sekolah, jelas Hermansyah, untuk peningkatan mutu pendidikan dalam pelaksanaan program meliputi Kepala Sekolah, tenaga kependidikan sekolah serta siswa SD dan SMP khususnya di Kota Padang.

"Hasil yang diharapkan dari workshop ini tersedianya dokumen dan rekomendasi jarlitbang  untuk rencana kebijakan tindak lanjut bersama dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di Kota Padang," imbuhnya.

Adapun narasumber yang dihadirkan pada workshop ini yaitu, Drs. Rosaki Lubis, M.Pd (Kepala LPMP Sumbar), Drs. Marjohan M. Pd (Dosen UNP), Prof. Dr. Duski Samad (Dosen UIN Imam Bonjol Padang) dan Drs. Barlius, MM (Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang).(tim)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.