-->

Latest Post

MPA,PASAMAN --  Pada Jumat siang, 16 Maret 2018. Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke Rao Utara Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.


Pada kesempatan itu, Gubernur Irwan meresmikan Masjid Al-Ikhwan Koto Rajo, Rao Utara dan Masjid Istiqomah Lubuk Sikaping.

"Alhamdulillah, berdirinya Mesjid ini tentunya akan memudahkan umat dalam beribadah dan menjadi syiar Islam yang rahmatan lil alamin serta meningkatkan keimanan juga ketaqwaan kita kepada Allah SWT," ungkap Gubernur Irwan di sela-sela peresmian.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Nasrul Abit, Bupati Pasaman Yusuf Lubis, ninik mamak, urang sumando, alim ulama dan juga bundo kanduang.(ar)

MPA,PASAMAN -- Usai acara peresmian masjid Al Ikhwan Koto Rajo dan masjid Istiqomah bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Rao Utara Lubuk Sikaping Pasaman,Nasrul Abit menyempatkan waktu untuk membesuk Buya H. Abidin, pada Jumat, 16 Maret 2018.

Menurut Nasrul Abit, Buya H. Abidin merupakan sosok ulama tharekat Naqsabandiyah yang disenangi jemaahnya di Rao Pasaman. Dalam usia 65 tahun ini ia terbaring sakit karena menderita penyakit stroke.

"Semoga Allah menyembuhkannya. Aamin," doa Nasrul Abit. Hadir juga beberapa jemaah Buya H. Abidin mendampingi Wagub Nasrul Abit. 

Dikatakan Nasrul Abit, dalam kondisi yang kurang sehat, Buya H. Abidin masih juga memikirkan dan menanyakan bagaimana kemajuan pembangunan yang dilakukan saat ini.

"Perhatian Buya akan nilai-nilai agama bagi masyarakat selalu disuarakan untuk jangan terlena dengan kemilau dunia saja, tapi yang ke akhirat selalu adalah yang utama," ungkapnya. 

Nasrul Abit mengatakan, pesan Buya H. Abidin ini tentu menjadi cerminan bagi semua orang, bahwa ibadah mesti berbaringan dengan kehidupan dan pekerjaan. Kesejahteraan tidak dapat diukur dari materi semata akan tetapi kesejahteraan juga dapat dilihat dari rasa syukur kepada Allah.

"Kami mendoakan agar Buya segera sembuh dari sakitnya dan dapat kembali memberikan pengajian kepada jemaah tarekat Naqsabandiyah di Rao Utara Lubuk Sikaping," ulasnya. 

Wagub Nasrul Abit juga menyempatkan diri melihat situasi musholla tempat mengaji para lansia itu.  Ada rasa persaudaraan yang akrab dengan jemaah Buya H. Abidin. 

"Semoga dengan keagamaan yang kokoh dan kuat, kebaikan bagi negeri ini selalu diberikan Allah SWT, sehingga pembangunan yang dilaksanakan menjadi berkah yang baik untuk kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat,"  seru Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.(ar)

MPA,PADANG - Karena kaum wanita memiliki peran besar, maka dibutuhkan penguatan fungsi organisasi wanita di Sumbar guna mengatasi persoalan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Organisasi wanita bisa menjadi ujung tombak untuk pemberantasan LGBT di Sumatera barat


"Perempuan memiliki peran besar dalam keluarga. Sebagai ibu, memiliki tanggungjawab mendidik anak-anak. Jika keluarga kuat, maka LGBT tidak akan bisa masuk," kata Wakil Gubernur Sumbar, H. Nasrul Abit saat membuka Rapat Koordinasi Organisasi Wanita Sumbar, pada Rabu (14/3) di Padang.

Nasrul Abit menyebutkan saat ini LGBT sudah marak di Sumbar dan masuk dalam semua lini, mulai dari pelajar, orang dewasa, pria atau wanita sudah banyak terindikasi terlibat LGBT. Bahkan, ada dalam satu wadah organisasi yang anggotanya hampir 75 persen terindikasi LGBT.

"Hasil sementara dari tim LGBT Pemprov Sumbar terindikasi, LGBT sudah marak di Sumbar. Bahkan ada sebuah organisasi yang terindikasi 75 persen anggotanya terlibat LGBT. Kenapa bisa begitu? Itu tidak lebih karena lemahnya pengawasan dari kita semua," ujarnya.

Untuk organisasi itu, menurut Nasrul Abit pihaknya akan melakukan evaluasi dan minta pertimbangan kepala LKAAM, MUI dan instansi terkait, apakah akan dibubarkan atau dibersihkan saja oknum-oknum yang ada didalamnya.

"Untuk membubarkan tentunya banyak pertimbangan. Kita akan minta masukan dari LKAAM, MUI dan lainnya. Apalagi, organisasi ini terkait dengan pusat. Oknum-oknum yang terlibat LGBT di dalamnya, itulah yang harus kita bersihkan," tegasnya.

Sementara, Ketua Panitia pelaksana Rapat Koordinasi Organisasi Wanita, Elly Ditra menyebutkan salah satu tujuan rakor itu adalah untuk penguatan organisasi wanita di Sumbar. Organisasi wanita dibutuhkan dalam upaya mengatasi persoalan sosial yang ada di Sumbar, salah satunya LGBT.

"Organisasi wanita memiliki peran besar dalam mengatasi persoalan LGBT di Sumbar. Sebagai wanita, dan ibu dalam rumah tangga, memiliki peran besar dalam keluarga. Bukan hanya membentengi keluarga saja, namun juga diri sendiri," tegasnya.

LGBT bukan hanya masalah pria saja, namun juga wanita karena bisa terjangkit lesbian dan biseksual. Untuk itu butuh penguatan organisasi wanita yang secara langsung juga menguatkan wanita yang tergabung dalamnya.(pep/ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.