-->

Latest Post

MPA,PADANG - Bantuan hanya diberikan kepada warga miskin yang terdata oleh Kementerian Sosial RI, sementara Tingkat kemiskinan di Kota Padang masih besar.



Itu yang dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra Katanya, berdasarkan data Kementerian Sosial, 237 ribu orang miskin terdata di Kota Padang. 

"Kalau kita lihat, itu kan yang terdata oleh Kemensos, sedangkan yang tidak terdata saya yakin masih ada. Bagaimana dengan mereka ini, apa tidak bisa diberikan bantuan?" ungkap Wahyu, usai menerima rombongan DPRD Kabupaten Jombang, Selasa, 20 Maret 2018.

Seharusnya, kata Wahyu, Pemerintah Kota Padang mensosialisasikan data kemiskinan tersebut. Ditempel di kelurahan, sehingga publik tahu jumlah warga yang miskin.

Sedangkan untuk warga miskin yang belum terdata, katanya, juga mesti diberi bantuan. Sebab, mereka juga warga kota yang berhak mendapat bantuan. 

Ia mengatakan, DPRD Kota Padang sendiri juga berusaha membantu warga miskin melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota dewam. Pokir itu harus masuk pada kegiatan DPRD sebelum Musrenbang kota.

Ia mengatakan, porsi Rp2,5 miliar per anggota dewan dibagi pada berbagai OPD sesuai pokir anggota dewan. 

Namun ironisnya, sekarang ada Peraturan Walikota (Perwako) yang baru mengatur anggaran hibah hanya bisa diberikan sebesar Rp.50 juta. 

"Persyaratan hibah dan bansos diatur dengan Perwako. Dulu dibantu sebesar Rp400 juta dan digunakan untuk membeli ambulance untuk masyarakat daerah pemilihan. Namun sekarang dibatasi maksimal hanya boleh Rp50 juta," cakapnya.  

Diketahui pada tahun 2017 untuk Kota Padang anggaran bansos dianggarkan sebesar Rp47,1 miliar. Wahyu menduga, keluarnya Perwako yang baru tersebut bukan kesalahan Walikota. Namun, kemungkinan besar Walikota dibohongi anak buahnya.

"Kita rasa, Walikota sudah dibohongi oleh anak buahnya yang menyusun Perwako tersebut," cakapnya.(by/ar)

MPA,PADANG – Luar bisa,lomba MTQ ke-38,tahun 2018. Kelurahan Lolong Belanti kembali meraih juara umum tingkat Kecamatan Padang Utara. Prestasi tersebut tidak terlepas dari dukungan dan dorongan masyarakat Lolong Belanti, baik yang berada di Kota Padang maupun yang ada di perantauan.

Rini Anggraini Lurah Lolong Belanti mengatakan, kesuksesan Lolong Belanti pada MTQ kali ini merupakan untuk yang keempat kalinya, dimana pada tahun 2010, 2014 dan 2016, Lolong Belanti juga meraih juara umum.

“Kita meraih hattrick! Tiga kali berturut-turut menjuarai iven dua tahunan ini. Dan saya mengucapakan terimakasih yang  sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah ikut serta mensukseskan MTQ tingkat Kecamatan Padang Utara,” ungkap Rini pada, Selasa (20 Maret 2018).

Selanjutnya Ia mengatakan, keberhasilan tersebut merupakan kebanggaan masyarakat Lolong Belanti. Dan diharapakan kedepannya prestasi yang telah diraih sekarang bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan.

“Dan yang lebih penting lagi dari kesuksesan ini adalah bagaimana kita menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari”, tambah Rini.

Berikut hasil lomba MTQ ke-38 tingkat Kecamatan Padang Utara tahun 2018 yang dilaksanakan di Kelurahan Gunung Pangilun; Kelurahan Lolong Belanti dengan nilai (54), Gunung Pangilun (46), Ulak Karang Utara (41), Alai Parak Kopi (20), Air Tawar Barat (15), Ulak Karang Selatan (14), dan Air Tawar Timur dengan nilai (11). Bertindak sebagai Koordinator Dewan Hakim Saiful Rizal dan Sekretaris Akhirul Siregar. (LL/ar)

Foto: Ilustrasi

JAKARTA - Saat ini, jumlah daerah yang telah menerima BPNT adalah 42 kabupaten/kota. Untuk itu, Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) berencana memperluas penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di 24 kabupaten/kota berikutnya.


Dia menilai, 24 kota tersebut telah siap untuk menyalurkan BPNT. Adapun kota tersebut di antaranya Banda Aceh, Solok, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Tanjung Pinang.

"Itu (24 kabupaten/kota) sesuai dengan kajian yang kita lakukan. 24 kabupaten/kota yang kita anggap sudah siap melakukan bantuan pangan non tunai," katanya di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, seperti dilansir SindoNews pada Selasa (20/3/2018).

Dia menjelaskan, kriteria untuk kota yang siap menyalurkan BPNT adalah telah tersedianya warung-warung yang bisa menjadi agen e-warong dari Himpunan Bank Negara (Himbara). Setidaknya, satu warung harus bisa melayani 250 keluarga penerima manfaat (KPM).

"Kesiapan e-warong yang ada di daerah tersebut. Rasionya satu warung harus bisa melayani 250 KPM. Setelah kami survei, Banda Aceh, Solok dan lain-lain merupakan daerah yang siap e-warongnya. Jadi kita enggak bangun warung baru, tapi warung lama yang bisa agen Himbara dan bisa menggunakan perangkat di bank dan kartunya bisa membeli beras dan telur," jelasnya.

Puan menambahkan, untuk jumlah uang yang diterima tidak berbeda dengan daerah lainnya yaitu Rp110.000 per kartu. Nantinya, uang tersebut bisa ditukarkan dengan beras dan telur. "Ya sama. Kan KPM-nya menerima uang Rp110.000. Sama seluruh Indonesia," tandasnya.
(fjo/ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.