-->

Latest Post

MPA,PADANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang mengadakan sosialisasi pendataan Potensi Desa (PODES) 2018 di aula Kantor Camat Padang Selatan, Senin (23/4/2018). Selain Lurah se-Kecamatan padang Selatan, sosialisasi tersebut juga diikuti Lurah dari Kecamatan Padang Barat dan Kecamatan Padang Timur.


Dikesempatan itu, Kepala BPS Kota Padang, Rizal mengatakan pendataan PODES 2018 hanya sampai di tingkat kelurahan . Dukungan serta kerjasama Lurah dan Camat sangat dibutuhkan pada PODES 2018 ini.  

“Pendataan PODES akan dilaksanakan mulai 2-31 Mei. Kita akan menghimpun informasi terkait infrastruktur, potensi ekonomi, sosial, sumber daya manusia dan sumber daya alam serta informasi lainnya,” ungkap Rizal.

Ditambahkannya, petugas PODES 2018 Kota Padang berjumlah sekitar 1500 orang yang direkrut secara resmi melalui proses penyaringan yang sebelumnya sudah dipublikasikan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan BPS Pusat. 

Sementara itu, menyikapi sosialisai tersebut, Camat Padang Selatan, Fuji Astomi mengatakan, data-data yang akan diberikan kepada petugas pendataan PODES tidak boleh direkayasa karena menyangkut dengan rencana pembangunan kedepan. 

“Kita sudah bisa menyiapkan data-data yang diperlukan mulai dari sekarang,” ujar Fuji.

Begitu juga halnya yang dikatakan Camat Padang Timur Ances Kurniawan, sosialisasi PODES 2018 merupakan bentuk kerjasama yang sangat baik dengan BPS Kota Padang. Saling bersinergi untuk pembangunan Kota Padang.

Camat Padang Barat, Eri Sanjaya mengatakan, peran seluruh Lurah untuk menyiapkan data PODES juga akan melengkapi semua data tentang potensi kecamatan. Seluruh data potensi tersebut menjadi acuan dan bahan kajian dalam rencana pembangunan. (LL/Ir/ar)


MPA,KOTA SOLOK – Elfia Reinier secara resmi dilantik menjadi Ketua Wanita Tani Himpunan Kelompok Tani Indonesia (KWT-HKTI) Kota Solok Periode 2018-2022. Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua DPD Wanita Tani HKTI Sumatera Barat Wartawati Nasrul Abit, di aula forum kota sehat Kota Solok, Senin (23 April 2018).

Hadir dalam acara pelantikan tersebut  Wakil Walikota Solok Reinier,ST,MM, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Ir.Kusnadi, Kepala Dinas Pangan Kota Solok Ir.Ikhvan Marosa, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Solok Delfianto, Ketua Dharma Wanita Kota Solok Ria Rusdianto.

Ketua Panitia Pelaksana Ir.Zeldi Efiza mengatakan, tujuan dibentuknya pengurus cabang HKTI di Kota Solok untuk mengembangkan wanita tani HKTI Kota Solok, serta menciptakan kerjasama harmonis antar organisasi masyarakat dalam meningkatkan kerjasama dan informasi.

Ketua wanita tani HKTI Kota Solok yang baru dilantik, Elfia Reinier mengatakan Agar wanita tani HKTI meningkatkan sumber daya alam, sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi dan modal untuk kemajuan Kota Solok. Saat ini hamparan Sawah Solok seluas 187 hektar sudah menjadi objek wisata Agro. Adanya kunjungan ke sawah solok, membuat wanita tani HKTI dapat membuat kuliner dari bahan pangan murah, higienis dari sawah mereka.

Selanjutnya, agrowisata di Payo, Kelurahan Tanah Garam juga dibenahi agar wanita tani mampu berkiprah menciptakan keindahan payo dan meningkatkan pendapatannya. Kedepannya, wanita tani HKTI Kota Solok juga mengharapkan bimbingan dan arahan dari DPD Wanita Tani HKTI Sumatera Barat.

Sementara itu, Ketua DPD Wanita Tani HKTI Sumatera Barat Wartawati Nasrul Abit menyampaikan, harapannya semoga wanita tani HKTI kota solok semakin maju, agar tercapai wanita tani HKTI Kota Solok maju dan mandiri. Program kerja OPD di Kota Solok agar dapat disinergikan dengan program kerja wanita tani HKTI solok, ungkapnya.

Lebih lanjut, Wartawati Nasrul Abit mengatakan, Kota Solok dikenal dengan Kota Beras, namun  penyusutan lahan pertanian kedepannya tidak bisa di hindari. Untuk mensiasati itu, wanita tani HKTI bisa menanami lahan kosong dengan tanaman Palawija, sayuran, buah-buahan, hasil ternak, ikan, dan lainnya.

Kedepannya agar mensinergikan berbagai potensi dan peluang yg ada demi mewujudkan kesejahteraan ekonomi wanita tani HKTI, serta mewujudkan pertanian tangguh dan beradab. ” Tujuan wanita tani HKTI tak akan terwujud tanpa bantuan dari dinas terkait. mari kita semua seayun selangkah dalam pembangunan di daerah kita ini,” ajaknya.

Wawako Reinier dalam arahannya mengatakan, Pemerintah Kota Solok sangat terbantu dengan kehadiran wanita tani HKTI, Diakuinya, masalah ketahanan pangan merupakan persoalan yang sangat penting. Semoga seluruh wanita tani HKTI menjalankan amanah yang diberikan dan  memanfaatkan sebaiknya, ungkapnya.(ril/ar)


MPA, PADANG -- DPRD Kota Padang mencecar Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang Epi Santoso terkait penyaluran bantuan zakat pada hearing Komisi IV DPRD Kota Padang  dengan (Baznas), Senin, 23 April 2018. 

Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, Ketua Komisi IV, Maidestal Hari Mahesa, Jumadi, Iswandi Muchtar dan anggota dewan lainnya.


Sementara Epi Santoso didampingi beberapa orang pimpinan Baznas lainnya. Padahal, beberapa kali hearing sebelumnya, Epi Santoso selalu diwakili bawahannya. 


Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti mengaku heran, jika kepengurusan Baznas belum ada ditangan pengurus Baznas, maka gaji atau honor yang mereka terima selama ini tentulah ilegal. 


Bahkan, Wakil Ketua DPRD Padang Padang, Wahyu Iramana Putra meminta pengurus Baznas Kota Padang memperlihatkan SK kepengurusannya. 


Sebab, dari awal Wahyu melihat Epi Santoso memaparkan program dan jawabannya tanpa pembuktian surat-surat otentik yang seharusnya diperlihatkan kepada anggota Komisi IV DPRD Kota Padang.


Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa meminta Epi Santoso menjelaskan informasi miring yang beredar di tengah-tengah masyarakat, diantaranya terkait pendistribusian zakat yang ditenggarai tak tepat sasaran. 

"Saya juga mempertanyakan masalah pemberhentian pegawai Baznas yang sewenang-wenang tanpa penjelasan," pungkas Esa.

Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Golkar, Jumadi meminta Epi Santoso menjelaskan bantuan Baznas Kota Padang ke luar Kota Padang, misalnya bantuan untuk memperbaiki rumah korban gempa di Aceh. 


"Bagaimana ini bisa terjadi? Sementara di Kota Padang sendiri banyak yang mengharapkan bantuan dari Baznas Kota Padang," cecar Jumadi. 


Menjawab pertanyaan anggota dewan, Epi Santoso mengatakan, Baznas Kota Padang tahun 2017 mendapat penghargaan khusus dari Kementerian Agama sebagai Baznas terbaik di Indonesia. Kemudian untuk tahun 2017 sampai tahun 2018 ditunjuk sebagai rujukan dalam pengelolaan zakat untuk wilayah Sumatera. 


"Akibatnya, kami banyak menerima kunjungan-kunjungan Baznas kabupaten dan kota lainnya," ungkapnya bangga.


Mengenai bantuan ke Aceh, Epi Santoso menjelaskan, dananya bukan bersumber dari dana zakat, tetapi program khusus dan atas intruksi Baznas Pusat untuk menggalang kerjasama bantuan kabupaten/kota. Sama dengan intruksi penggalangan bantuan untuk Syiria dan Palestina.


Namun, Maidestal Hari Mahesa meminta Epi Santoso surat-surat otentik terkait instruksi Baznas Pusat tersebut. Sebab, jika benar itu instruksi Baznas Pusat, tentu ada surat-surat otentiknya. 


“Mohon tunjukan surat-surat tersebut kepada kami agar masyarakat Kota Padang merasa puas dengan informasi ini," cakapnya.


Mengenai surat otentik yang diminta anggota dewan, Epi Santoso berjanji akan memperlihatkannya pada pertemuan berikutnya. (rel/ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.