-->

Latest Post



MPA,PADANG – Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Padang, Yuliadi Chandra, S.Pd, mengharapkan, potensi defisit pada BPJS kesehatan tidak akan mengganggu pelayanan pada masyarakat. Lembaga tersebut diminta semangkin optimal dan tetap memberikan pelayanan secara normal.

"Meski demikian, walaupun ada indikasi defisit BPJS kesehatan, ‎pelayanan pada masyarakat diminta bisa dipastikan terus dilaksanakan," ujar Yuliadi Chandra, di Padang, Kamis, 20 September 2018.

Menurut Chandra, pemerintah dilihat harus cerdas memikirkan untuk mencari jalan menangani defisit pada BPJS kesehatan‎, agar tidak terulang pada tahun berikutnya.

"Namun tentu saja berkaitan hal itu. Harus dilakukan hal-hal untuk mengantisipasi jangan sampai setiap tahun BPJS kesehatan ini mengalami defisit," tutur Chandra yang juga pengurus Serikat Media Siber Indonesia( SMSI) Sumbar ini.

"Selama ini saya tidak merokok, tapi setelah tahu pemerintah atau BPJS kekurangan anggaran untuk bayar pasien BPJS, Maka sebab itu akan pikir- pikir untuk mulai merokok rutin.Seruan atau ajakan merokok ini jangan dimaknai negatif,” sambungnya sembari menghirup rokok merk terkenal di Indonesia.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo telah menandatangani peraturan presiden (perpres) soal pemanfaatan cukai rokok dari daerah untuk menutup defisit keuangan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Perpres sudah ditandatangan dan sedang diundangkan di Kumham," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebelumnya memang berharap pemerintah mengalirkan dana dari cukai rokok untuk menyeimbangkan arus keuangannya.

Pembahasan mengenai pemanfaatan cukai rokok ini sudah dilakukan sejak Mei 2018.
Sebab, pada 2018 ini, diperkirakan anggaran keuangan BPJS Kesehatan mengalami defisit sebesar Rp 16,5 triliun.(relis)



MPA,BUKITTINGGI - “Ngarai Sianok Bukittinggi merupakan salah satu lokasi yang diusung oleh ahli geologi dari tim pakar Geopark Ranah Minang untuk dijadikan sebagai salah satu dari 10 lokasi di Sumatera Barat yang diusulkan menjadi Geopark atau taman bumi nasional, untuk hal tersebut pada prinsipnya Bukittinggi sudah siap, dan saat ini kami sedang mempersiapkan dokumentasi dan segala sesuatu pendukung yang dipersyaratkan untuk itu”, demikian antara lain disampaikan oleh Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias saat wawancara dengan televisi swasta Nasional Inews TV guna mempromosikan potensi  Geopark Ranah Minang di objek wisata Taman Panorama Bukittinggi, Jum’at (21/9).

Walikota Ramlan menyebutkan bahwa Bukittinggi merupakan etalasenya Sumatera Barat dan Ngarai Sianok ini sudah terkenal kemana – mana dengan dijadikannya sebagai Geopark tentu akan lebih terkenal dan akan dapat menambah jumlah kunjungan ke Bukittinggi khususnya wisatawan mancanegara.

“Ngarai Sianok memiliki keunikan geologi yakni merupakan patahan besar yang dikenal dengan sesar semangko, patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau, hasil dari gerakan turun bumi yang dialiri Batang Sianok.  Dengan pencanangan sebagai geopark nantinya tentu akan lebih dikenal dimata dunia dan diharapkan bisa membawa orang lebih banyak ke Bukittinggi dan Sumatera Barat pada umumnya. Kita yakin ekonomi akan menggeliat nantinya dan juga akan membuka lapangan kerja”, ujar Walikota Ramlan.

Kemudian juga disampaikan bahwa, dari empat visi pemerintah kota, pariwisata merupakan hal yang utama, untuk saat ini pemerintah daerah sedang  membangun segala fasilitas untuk itu. Pariwisata yang dikembangkan adalah wisata budaya, karena pada hari – hari tertentu masih dirasakan kekurangan hotel,  dalam waktu dekat juga akan ada pembangunan hotel baru, namun di Bukittinggi tidak dibolehkan adanya diskotik atau Bar, tambah Ramlan

Saat wawancara, walikota yang didampingi oleh Reza Permadi yang merupakan Tim Kelompok Kerja Geopark Provinsi Suamatera Barat mengatakan, untuk menjadi Geopark ada beberapa tahapan, yang pertama adalah mejadi Geopark Nasional kemudian Unesco Global Geopark.

“Geopark ini konsep taman bumi dimana mottonya itu Memelihara Bumi Mensejahterakan Masyarakat. Pada bulan Desember 2017 kita telah mendatangkan ahli dari UNESCO yang rekomendasinya Bukittinggi, Agam, Kabupaten 50 Kota dan Payahkumbuh bekerjasama menjadi 4 Kabupaten Kota yang menjadi Geopark, dan ternyata tidak berjalan mulus. Karena Bukittinggi yang sudah siap, jadi pada 30 September 2018  ini Bukittinggi yang kita ajukan dulu, yang lainnya menyusul”, ujar Reza.

Reza juga mengatakan yang siap dokumennya disamping Bukittinggi juga ada Silokek Sijunjung dan Sawahlunto.  Permohonan yang diajukan bulan ini akan diumumkan diakhir tahun untuk menjadi Geopark Nasional. “Kemudian dokumen tersebut akan dievaluasi lagi setelah mendapat rekomendasi dari Kemenko Maritim, karena dari Unesco sendiri ada standarnya dan kita bikin lagi dokumennya dan kita ajukan ke Unesco dan itu kemungkinan tahun 2019”, katanya.

Selanjutnya Reza mengatakan, untuk geopark atraksi dan aksebilitas harus cukup dan Bukittinggi memenuhi syarat untuk itu. Bukittinggi yang dilewati sesar besar Sumatera. “jadi ini adalah salah satu titik balik dimana kita merubah paradigma bahwa sesar  Sumatera itu bukan berupa bencana tetapi berkat dari itu, jadi bencana menjadi pariwisata”, pungkasnya. (Ar/Ylm)


MPA,PADANG - Sebanyak 937 pelajar MTsN 5 Kuranji diimunisasi MR (Measles/campak Rubella), Jumat pagi (21/9/2018) di ruang kelas sekolah tersebut.

Sebelum imunisasi dilakukan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang melakukan sosialisasi introduksi imunisasi MR yang diikuti kepala sekolah, majelis guru, camat kuranji dan 1000 orang pelajar. Sosialisasi dilakukan sebelum siswa mengikuti proses belajar.

"Dari 1000 pelajar, 937 orang diimunisi MR pagi ini," ujar Kepala Dinkes Kota Padang Ferimulyani setelah pelaksaan imunisasi.

Dijelaskannya, pelajar yang belum diimunisasi dikarenakan izin tidak masuk sekolah, sedang sakit, punya riwayat alergi, dan ada juga yang masih minum obat karena baru sembuh.

Lebih lanjut dikatakan, sosialisasi introduksi perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang Imunisasi MR, baik itu tentang bahaya dari penyakit yang ditimbulkan oleh MR maupun tentang penyebaran virus MR itu sendiri.

"Harapan kita, informasi tentang Imunisasi MR ini bisa diteruskan kepada yang lainya, baik orang tua, majelis guru di sekolah lain dan masyarakat pada umumnya," ujar Ferimulyani disela-sela melakukan sosialisasi.

Dikesempatan itu, Ferimulyani juga mengucapkan terimasih atas dukungan penuh Kepala Sekolah MTsN 5 Kuranji beserta majelis guru. "Fasilitasi serta membantu pelaksanaan imunisasi di sekolah sangat kita perlukan untuk kesuksesan program imunisasi MR ini," tambah Ferimulyani. (AR/LL)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.