-->

Latest Post


MPA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Teman Jokowi Samsul B. Ibrahim meminta agar para ulama membatalkan Itjima Ulama terhadap salah satu Calon Presiden. 

“Ini agar kredibilitas dan marwah ulama sebagai panutan umat islam tetap terjaga,” ujar Samsul.

Samsul mengatakan, salah satu Calon Presiden tersebut dinilai tidak mencerminkan sebagai wakil umat Islam. 

“Contoh riil nya tidak berani ikut tes baca Al-Quran yang diselenggarakan oleh Dai Aceh,” tambah Samsul yang memang orang asli Aceh.

Hal lain yang dinilai oleh Samsul tidak mencerminkan wakil umat Islam adalah, Capres tersebut sering menyebarkan hoaks atau kabar bohong seperti kasus Ratna Sarumpaet.

“Hoaks lainnya yang disampaikan oleh Capres tersebut adalah penggunaan selang cuci darah di Rumah Sakit dan Indonesia akan Punah.  Yang terbaru adalah cadangan BBM dan beras hanya tersedia dalam 20 hari yang disampaikann pada saat pidato kebangsaan, ” tambahnya.

Seorang Islam yang baik, lanjut Samsul, dilarang keras untuk menyampaikan kabar bohong atau hoaks karena bisa memecah belah sesama muslim. 

“Sudah seharusnya, menurut hemat saya, ulama membatalkan Itjima ulama kepada Capres tersebut, karena capres tersebut tidak mencerminkan perilaku umat islam. Saya tidak keberatan dengan Itjima Ulama selama yang didukung masih mencerminkan perilaku umat Islam” tegas Samsul.(red/rill)

Tokoh Masyarakat Banten, Embay Mulya Syarif , photo istimewa

MPA.SERANG - Tokoh Masyarakat Banten, Embay Mulya Syarif mengatakan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang menjadi momen istimewa bagi masyarakat Banten. Hal tersebut menurutnya tidak lain karena ada sosok KH. Ma'ruf Amin.

"Dipilihnya KH. Ma'ruf Amin ini adalah kehormatan bagi orang banten. Beliau tokoh ulama kelahiran banten keturunan langsung Syeikh Nawawi Albantani," ujar Embay saat ditemui di rumahnya di Serang, Banten. Selasa (15/1/2019).

Menurut Embay yang juga merupakan tokoh agama di Banten tersebut mengapresiasi Jokowi yang memilih seorang ulama santri seperti Ma'ruf Amin.

"Sebuah penghormatan dari Pak Jokowi buat masyarakat banten. Ini juga menjadi kebanggaan dan bukti seorang santri juga bisa menjadi cawapres," tambahnya.

Embay menegaskan pilihan Ma'ruf Amin mematahkan berita bohong alias hoaks yang mendeskreditkan Jokowi sebagai figur anti islam. "Selama ini berita bohong yang terus memborbardir masyarakat menggambarkan sosok Jokowi sebagai anti islam, PKI atau antek asing dan lain-lain terbantahkan dengan sendirinya," tegasnya.

Masyarakat banten semestinya sadar akan berbagai hal positif dan apa yang telah dikerjakan pemerintah sehingga bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara. Embay juga menegaskan bahwa hadirnya sosok Ma'ruf Amin akan memberi nilai positif bagi pembangunan banten kedepan. ujar H. Embay yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri Provinsi Banten

"Bagi kami masyarakat banten seharusnya dengan hadirnya sosok KH. Ma'ruf Amin maka tidak ada alternatif pilihan lain. Ini harus diperjuangkan bersama,"  pungkasnya. (ar/rill)




 Foto/SINDOphoto/Dok 

MPA,JAKARTA - Pasangan nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berjanji memastikan keadilan hukum dan menjalankan demokrasi yang berkualitas. Untuk menjamin demokrasi, mereka akan menjamin kemerdekaan berserikat dan mengeluarkan pendapat, serta kebebasan pers.

"Kami akan hentikan ancaman persekusi terhadap individu, organisasi dan insan pers yang berseberangan pendapat dengan pemerintah," ujar Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaannya bertajuk Indonesia Menang di JCC, Senayan, Senin (14/1/2019).

Selain itu, pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 itu berjanji akan memastikan ulama-ulama di Indonesia dihormati, dan bebas dari ancaman kriminalisasi. Menurut Prabowo, hal itu menjadi sangat penting, karena peran ulama dalam kemerdekaan bangsa ini demikian penting.

"Memang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan di Jakarta. Tapi saya sampaikan di sini, kemerdekaan kita diuji di Jawa Timur, yang puncaknya adalah ditolaknya ultimatum asing oleh rakyat Jawa Timur, yang didukung resolusi jihad para ulama," kata ketua umum Partai Gerindra ini.
                         
Di samping itu, mereka berjanji akan memastikan tidak ada organisasi yang taat pada Pancasila dan UUD 1945, yang terstigma dan dihakimi tanpa pengadilan.

"Kami akan pastikan hukum di negeri ini tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih. Keadilan harus untuk semua, bukan untuk mereka yang kuat dan punya uang," ungkapnya.


(ar/maf)









Artikel ini dilansir dari Sindonews.com 
dengan judul : Soal Kebebasan Pers, Prabowo-Sandi Bikin Pernyataan Begini

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.