-->

Latest Post


MPA,PADANG – Pada saat ini Pemerintah Kota Padang terus mendorong serta menanamkan nilai-nilai agama Islam ditengah-tengah masyarakat. Tujuannya, untuk menjadikan Kota Padang yang religius. Apalagi hadirnya rumah sakit Islam menjadi titik temu kemajuan Kota Padang dimasa depan.
Demikian disampaikan Wali Kota Padang Mahyeldi saat memberikan sambutan pelantikan Dr. Elfizon Amir, Sp. PD, Finasim sebagai Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Padang masa jabatan 2019-2024 di RSI Ibnu Sina, jalan Gajah Mada, Sabtu (25/05/2019).
Mahyeldi menjelaskan, kehadiran rumah sakit islam sebagai basis dalam rangka memperkuat ekonomi umat harus berbenah kedepan menjawab persoalan-persoalan umat. Sehingga ekonomi umat islam kedepan akan lebih baik lagi.
“Kita ingin RSI Ibnu Sina Padang mampu memberikan pelayanan sepenuh hati kepada masyarakat sehingga mendorong peningkatan aset umat islam,” sebutnya.
Mahyeldi berharap, dengan dilantiknya Direktur baru RSI Ibnu Sina Padang ini mampu menjawab tantangan dan persoalan baik internal maupun eksternal demi kemajuan RSI Ibnu Sina ke depan.
“Membangun kerja sama yang baik, menegakkan kedisiplinan bagi seluruh pegawai, serta bertanggung jawab terhadap segala pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan,” terangnya.
Sementara itu, Direktur yang baru dilantik Dr. Elfizon Amir, Sp. PD, Finasim menyampaikan ucapan terimah kasih kepada seluruh pegawai RSI Ibnu Sina atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
Ia berharap, selama kepemimpinannya para pegawai dapat memberikan masukan-masukan untuk kemajuan rumah sakit ini kedepan sehingga sinergitas antara pimpinan dan pegawai dapat terjalin.
“Semoga kedepan kita bersama-sama memajukan rumah sakit ini agar lebih baik lagi,” jelasnya.


MPA,JAKARTA - Selepas pelaksanaan Pemilu 2019, seluruh rakyat Indonesia diharapkan dapat kembali merekatkan rasa persaudaraan dan kembali bersatu membangun bangsa.

Hal itu disampaikan Presiden ketiga Republik Indonesia, B.J. Habibie, selepas bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.

"Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, stabilitas, proses pemerataan, dan masa depan bangsa ini tidak ada tawar menawar. Itu kartu mati," ujarnya saat memberi keterangan pers bersama Presiden Jokowi.

Habibie juga mengingatkan bahwa siapapun yang memimpin bangsa Indonesia, sudah menjadi kewajiban bagi pemimpin itu untuk mengayomi seluruh rakyat Indonesia.

"Siapa saja yang nanti akan memimpin dan sedang memimpin, dia tidak hanya memimpin yang memilihnya, (tapi) dia memimpin seluruh bangsa Indonesia," ucapnya.

Pada saat tiba di Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo menjemput langsung Presiden ketiga Republik Indonesia tersebut yang sedang berada di dalam ruang tunggu. Tak berapa lama keduanya berjalan beriringan menuju ruang pertemuan.

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan B.J. Habibie ini berlangsung di Ruang Jepara, Istana Merdeka. Pertemuan berlangsung selama kurang lebih satu jam.

Dalam pertemuan itu, Habibie juga menyampaikan ucapan selamat atas kepercayaan yang kembali diberikan masyarakat berdasarkan hasil rekapitulasi akhir KPU yang telah diumumkan.

"Saya datang ke sini untuk ucapkan selamat sama Bapak Presiden (Jokowi) bahwa insyaallah beliau bisa melanjutkan program sesuai rencana dan kita semua membantu supaya terlaksana," tuturnya.

Kepala Negara yang juga memberikan keterangan pers mengatakan sepakat dengan apa yang dipesankan oleh B.J. Habibie. Presiden kembali menyatakan bahwa dirinya terbuka kepada siapapun dalam bekerja sama untuk membangun bangsa ini.

"Urusan persatuan itu sudah tidak ada tawar menawar lagi. Saya kira saya sepakat. Juga saya sampaikan berkali-kali saya terbuka untuk siapapun bersama-sama, bekerja sama, untuk memajukan negara ini, untuk membangun negara ini. Siapapun," tandasnya.


Jakarta, 24 Mei 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin


MPA,JAKARTA - Presiden Joko Widodo ingin bertemu dengan semua pihak yang terlibat dalam kontestasi Pilpres 2019 demi mendinginkan suasana. Untuk itu hingga kini pertemuan dengan Prabowo Subianto masih terus diupayakan.

"Akan dilihat baik oleh rakyat, mendinginkan suasana, bahwa di elite-elite politik rukun-rukun saja enggak ada masalah. Saya kira paling penting itu. Kalau elitenya rukun, baik-baik saja, di bawah kan dingin, akan sejuk," ujarnya di Istana Merdeka, Jumat, 24 Mei 2019.

Sebelumnya, Kepala Negara juga telah melakukan pertemuan kepada sejumlah tokoh seperti Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Presiden mengatakan bahwa proses-proses politik tersebut akan terus dilakukan.

"Itu proses-proses politik yang kita lakukan agar suasana menjadi dingin setelah 7-8 bulan kita kampanye. Panas, panas, panas kemudian coblosan dan ini ada proses pendinginan sehingga saya bertemu Pak Zulkifli dari PAN, bertemu Mas AHY dari Demokrat," ucapnya.

Kepala Negara juga menegaskan bahwa pihaknya akan membuka diri bagi siapapun yang ingin bekerja bersama membangun bangsa ini menjadi lebih baik.

"Semuanya. Sekali lagi, kita ini terbuka kepada siapapun," tuturnya.


Jakarta, 24 Mei 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.