-->

Latest Post

Photo istimewa 

MPA-Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan tiba di Bandara Militer Don Mueang, Bangkok, Thailand, pada Sabtu, 22 Juni 2019, pada pukul 11.25 waktu setempat.

Kedatangan Presiden ke Thailand kali ini dimaksudkan dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-34 ASEAN.

Setibanya di Bangkok, Presiden dan Ibu Iriana disambut Deputi Perdana Menteri Thailand Urusan Legal Wissanu Krea-ngam dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyambut Presiden dan Ibu Iriana di lobi hotel tempat menginap selama berada di Bangkok.

Serangkaian agenda telah menanti Presiden di hari pertama kunjungan ini. Di antaranya, pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand, _State Counsellor_ Myanmar, dan Perdana Menteri Vietnam yang akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan KTT ASEAN ke-34 di Bangkok.

Bangkok, 22 Juni 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Fhoto istimewa

MPA-Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo pagi ini, Sabtu, 22 Juni 2019, bertolak menuju Bangkok, Thailand, dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-34 ASEAN.

Dalam KTT yang berlangsung selama dua hari tersebut, Presiden Jokowi akan mendorong ASEAN untuk tetap bersatu dan kokoh dalam mensikapi situasi dunia serta perkembangan global yang sangat dinamis saat ini yang tentunya akan membawa pengaruh bagi kawasan Asia Tenggara.

Salah satu upaya mensikapi situasi yang sangat dinamis ini, Presiden Jokowi akan mendorong agar negara-negara anggota ASEAN menyepakati Pandangan Bersama tentang konsep Indo-Pasifik ASEAN karena konsep ini sangat penting untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara yang telah berlangsung dengan baik di tengah dinamika geopolitik yang berkembang cepat.

Presiden Jokowi juga dalam KTT ASEAN ini akan mengingatkan komitmen terhadap penyelesaian negosiasi Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) yang penting ditingkatkan dalam merespons perkembangan ekonomi dunia.

Isu lainnya yang akan diangkat oleh Presiden Jokowi adalah isu Rakhine State.

Selain menghadiri KTT ASEAN, Presiden Jokowi juga akan memimpin KTT ke-12 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Summit dan menghadiri pertemuan Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Summit yang ke-13.

Presiden Jokowi juga direncanakan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pimpinan negara ASEAN.

Usai menghadiri KTT, Presiden Jokowi dan rombongan akan langsung kembali ke Tanah Air. Rencananya, Presiden, Ibu Iriana, dan rombongan akan tiba di Jakarta pada Minggu (23/6) malam.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Bangkok, Thailand, adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsdya TNI Trisno Hendradi, Kepala Protokol Negara Andri Hadi, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah terlebih dahulu berada di Bangkok, Thailand untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri dan mempersiapkan kedatangan Presiden.


Jakarta, 22 Juni 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

MPA,PADANG — Kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) provinsi Sumatera Barat (Sumbar) selama 2 tahun belakangan ini, dinilai jauh merosot bahkan dianggap gagal.
Ada beberapa faktor yang menjadi tolak ukurnya kegagalan kinerja Dishub Sumbar tersebut.
Diantaranya serapan anggaran yang tidak dapat terealisasikan secara maksimal serta pertanggungan jawaban penggunaan anggaran belum sesuai sebagaimana mestinya.
Menurut sumber terpercaya, Dishub Sumbar pada tahun 2018 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp21.404.215.823, namun yang dapat terealisasikan hanyalah sebesar Rp20.492.255.2014, atau 95,74 persen.
Artinya, ada banyak program yang tidak dapat terealisasikan sepenuhnya sehingga menjadi sisa anggaran (SILPA).
Diduga, Terjadinya hal itu, akibat kurang matangnya perencana yang dibuat sehingga program tersebut tidak dapat terlaksanakan dengan baik, serta kemampuan PImpinan/ASN yang ada.
Seperti halnya kegiatan Penyediaan jasa informasi, dokumentasi dan publikasi senilai Rp26.900.000, tapi terealisasikan hanyalah sebesar Rp10.496.000 atau 39,02 persen.
Dalam hal ini, Dishub Sumbar dinilai tidak mampu  (gagal) memberikan informasi terkait kegiatan yang dilakukannya kepada masyarakat publik.
Begitu juga dengan kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang undangan sebesar Rp36 juta, tapi yang terealisasikan hanyalah sebesar Rp16 juta atau 46 persen.
Parahnya, terindikasi adanya anggaran sebesar Rp669 juta  diduga diselewengkan. Yang Mana, penggunaan anggaran tersebut hingga saat ini masih belum dapat dilaporkan sebagaimana mestinya.
Untuk memastikan hal itu, seperti dilansir Laksusnews.com masih berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.
Namun hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Novriadi yang di hubungi via Whatsapp (WA) melalui no. Hp 08126630xxx masih belum memberikan jawabannya.

#Fit


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.