-->

Latest Post


MPA,JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI) Wilson Lalengke dan seluruh Keluarga Besar PPWI mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Bhayangkara Ke-73 hari ini, 1 Juli 2019. Dalam siaran persnya, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke mengajak segenap anggota dan pengurus PPWI untuk berdoa kepada YME, dan berharap semoga seluruh jajaran Bhayangkara Negara itu semakin berjaya dan dicintai rakyat.

“Dirgahayu Kepolisian Republik Indonesia. Selamat Ulang Tahun ke-73 para Bahayangkara Negara. Mari kita doakan kiranya Polri akan semakin berjaya dan dicintai rakyat kedepannya,” ujar Wilson kepada media ini melalui jaringan WhatsApp-nya, Minggu malam, 30 Juni 2019.

Disamping itu, Wilson juga berharap agar seluruh jajaran Polri dapat meningkatkan sinergitas dengan berbagai elemen masyarakat termasuk dengan insan pers di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mengawal pembangunan negara demi terciptanya stabilitas nasional dan kemakmuran rakyat. “Selaku Ketua Umum PPWI beserta seluruh keluarga besar PPWI mengharapkan agar kiranya sinergitas Polri dengan semua elemen masyarakat, termasuk dengan kalangan pers akan semakin kuat dan solid,” harap alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Ditambahkannya, guna kepentingan nasional dan penegakan hukum di tanah air tentunya jajaran Polri harus tetap mengedepankan humanisme agar tetap dicintai rakyat. ”Semoga Korps Bhayangkara semakin jaya, selalu mengedepankan wajah humanisme dalam pelaksanaan tugasnya agar selalu dicintai rakyat,” harap Wilson.

Secara khusus, dalam rangka mengawal pembangunan nasional dengan tujuan kesejahteraan rakyat, Wilson yang saat ini juga menjabat sebagai Sekjen Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Kappija-21) meminta Polri untuk tetap menjalin kemitraan serta sinergi dalam banyak hal dengan para pekerja pers. ”Saya berharap seluruh jajaran Polri agar selalu bersinergi dengan insan pers dimanapun bertugas di negeri ini dalam rangka mengawal pembangunan nasional demi terciptanya keamanan, kenyamanan, keharmonisan dan kelancaran pelaksanaan pembangunan di tengah masyarakat,” ujar Wilson lagi.

Tidak lupa juga, Wilson yang merupakan lulusan pascasarjana bidang Global Ethics dari Birmingham University Inggris dan Applied Ethics dari konsorsium Utrecht University Belanda dengan Linkoping University Swedia juga memberikan apresiasi kepada ibu-ibu Bhayangkari atas kesetiaan menemani suami dalam pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kepada segenap Ibu Bhayangkari kami sampaikan apresiasi atas dedikasinya dalam mendampingi insan Bhayangkara Polri dalam pelaksanaan pengabdiannya kepada bangsa dan negara yang kita cintai ini,” sebutnya. (JML/Red).

Fhoto Istimewa

MPA - Setelah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Osaka, Jepang, selama dua hari, pada 28-29 Juni 2019, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kembali ke Tanah Air.

Adapun serangkaian kegiatan pada hari kedua KTT G20, Sabtu, 29 Juni 2019, yang diikuti oleh Presiden Jokowi, yaitu mulai dari pertemuan bilateral dengan PM India Narendra Modi, menghadiri _leaders’ side-event_ tentang pemberdayaan perempuan, hingga menjadi pembicara pada sesi yang membahas tentang upaya mengatasi kesenjangan, inklusifitas, dan pembangunan yang berkesinambungan.

Selain itu, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral secara berturut-turut dengan Putra Mahkota Kerajaan Saudi Mohammad bin Salman, PM Australia Scott Morrison, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dari lokasi KTT G20, Presiden Jokowi kembali ke hotel tempatnya bermalam selama berada di Osaka untuk bersama-sama dengan Ibu Iriana menuju Bandar Udara Internasional Kansai, Osaka.

Namun sebelum meninggalkan hotel, Presiden dan Ibu Iriana terlebih dahulu berfoto bersama dengan masyarakat Indonesia yang berada di Jepang serta keluarga besar KJRI Osaka dan KBRI Tokyo.

Tepat pada pukul 15.00 waktu setempat, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 lepas landas menuju Tanah Air. Tampak melepas keberangkatan Presiden dan rombongan di Bandar Udara Internasional Kansai, Osaka, adalah Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif dan Atase Pertahanan Kolonel Pnb Edwardus Wisoko.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Tanah Air, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsdya TNI Trisno Hendradi, Kepala Protokol Negara Andri Hadi, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Staf Khusus Presiden Adita Irawati, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

Osaka, 29 Juni 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin


MPA,SIJUNJUNG - Wali Kota Padang H. Mahyeldi didapuk memberikan tausiah dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Kodim 0310/SSD di Masjid Taqwa Muaro, Kabupaten Sijunjung, Jumat (28/6) siang.

Sebagaimana kegiatan ini diikuti segenap komponen bangsa di wilayah teritorial Kodim 0310/SSD dengan mengangkat tema "Dalam Rangka Meningkatkan Tali Silaturahmi Demi NKRI".

Dalam tausiahnya Mahyeldi menyampaikan, kegiatan Halal Bihalal ini juga penting dilakukan mengingat pentingnya meningkatkan silaturahmi di bulan Syawal. 

"Sebagaimana dalam Islam silaturahmi itu dapat menambah rezeki dan juga melapanglan usia," terangnya dalam acara yang dihadiri Dandim 0310/SSD Letkol Inf. Dwi Putranto beserta jajaran dan anggota, kepala daerah atau anggota DPRD  Sijunjung, Sawahlunto dan Dharmasraya atau yang mewakili serta pihak terkait lainnya.

Mahyeldi yang juga Ketua DPW Bela Negara Sumatera Barat itu melanjutkan, begitu juga sama halnya dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Sesuai yang difirmankan Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 102.

"Maka itu sudah sangat jelas bahwa dalam berkehidupan di bangsa dan negara ini kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Jika terdapat perbedaan itu untuk dipahami bukan untuk dipertentangkan. Justru jadikanlah perbedaan itu potensi dalam rangka untuk mengokohkan persatuan dan kesatuan serta membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi," tuturnya.

Semoga saja harapnya, melalui Halal Bihalal ini akan semakin meningkatkan persatuan dan kesatuan, karena bersatu itu hukumnya wajib dalam Islam. 

"Perbedaan pasti ada, namun dengan mencari dan memperbanyak persamaan-kesamaan, maka Insya Allah kita semua akan saling bersatu untuk membangun daerah dan bangsa negara yang kita cintai ini hingga masa-masa mendatang," imbuh Mahyeldi bersemangat.(David/Fsl/Adiva)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.