-->

Latest Post



MPA,JAKARTA - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono mengatakan, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap artis sekaligus pelawak, Nunung karena diduga terlibat narkoba.

"Telah diamankan pasangan suami istri komedian Nunung. Dengan satu klip sabu 0.36 gram, hasil tes urine positif narkotika," kata Argo di Jakarta, Jumat (19/7).

Lebih lanjut, Nunung saat ini masih menjalani pemeriksaan. Ia ditangkap di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Ditangkap pada hari Jumat, 19 Juli 2019 jam 13.15 WIB," ujar Argo. (*) 

Photo : Istimewa

MPA,JAKARTA - Presiden Joko Widodo secara resmi melepas kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang akan mengikuti Jambore Kepanduan Dunia XXIV di Virginia Barat, Amerika Serikat pada 22 Juli hingga 2 Agustus 2019 mendatang. Acara pelepasan ini digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 19 Juli 2019.

"Saya mengucapkan selamat kepada adik-adikku semuanya, serta kakak pembina yang mengawal kehadiran kontingen pramuka, bukan hanya sebagai wakil organisasi Indonesia, tetapi juga merupakan duta bangsa dan duta negara Republik Indonesia. Untuk membawa nama baik, membawa citra, membawa wajah Indonesia dan semangat keindonesiaan dalam Jambore Dunia XXIV di Amerika Serikat," kata Presiden dalam sambutannya.

Kepala Negara yang juga merupakan Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas) Gerakan Pramuka, mendorong Gerakan Pramuka Indonesia untuk berperan aktif dalam aktivitas gerakan kepanduan dunia. Apalagi mengingat jumlah anggota Gerakan Pramuka Indonesia yang mencapai 25 juta orang, dari kurang lebih 50-an juta anggota kepanduan di seluruh dunia.

"Karena sesuai slogannya, para pramuka menciptakan dunia yang lebih baik. Slogan yang sejalan dengan visi dan misi negara kita untuk membangun persaudaraan universal dan menciptakan dunia yang lebih baik, yang damai, dan yang berkeadilan sosial," ujarnya.

Presiden berharap, selama mengikuti Jambore Kepanduan Dunia ini kontingen Indonesia dapat memberikan citra positif dengan bersikap ramah, sopan santun, berbudi pekerti luhur, dan siap menolong siapa pun yang memerlukan bantuan yang sejalan dengan kode kehormatan Gerakan Pramuka.

"Timbalah pengalaman, berjabatan di alam terbuka bersama anggota kepanduan dari negara-negara lain, jadikan itu bekal dalam membina jiwa kepemimpinan. Tingkatkan kemampuan untuk modal bagi pengembangan diri, bagi kemajuan gerakan kepanduan di Tanah Air maupun di masyarakat luas," tuturnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden berpesan agar para peserta mengikuti seluruh rangkaian acara dengan disiplin supaya mendapatkan banyak pengetahuan baru untuk menambah pemahaman dan wawasan.

"Sehingga dapat membantu pembangunan berkelanjutan di Tanah Air demi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia," tandasnya.

Dalam laporannya, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso menyampaikan kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang akan berangkat menuju Virginia Barat adalah sebanyak 80 orang. Jumlah itu terdiri atas 67 peserta yang berusia 14-17 tahun, ditambah para pimpinan kontingen dan pembina pendamping.

"Di sana kontingen Gerakan Pramuka akan bergabung bersama 45 ribu peserta dari lebih dari 150 negara di seluruh dunia," ujar Budi Waseso.

Perkemahannya sendiri akan dilaksanakan di The Summit Bechtel Family National Scout Reserve, bumi perkemahan milik kepanduan Amerika Serikat yang berada dalam taman nasional di negara bagian Virginia Barat. Jambore kepanduan sedunia tahun ini mengambil tema "Membuka Kunci Dunia" atau "Unlock a New World". 

"Tema ini diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi para peserta untuk membuka kunci kemampuan masing-masing sehingga kelak menjadi bekal bagi mereka di masa yang akan datang," tutur Budi Waseso.


Jakarta, 19 Juli 2019
Plt. Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Chandra A. Kurniawan

Photo : Istimewa

MPA,JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menerima rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Polri terkait investigasi atas kasus tindak kekerasan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Investigasi tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti melalui tim teknis untuk upaya lebih lanjut.

"Tim pencari fakta sudah menyampaikan hasilnya dan hasil itu mesti ditindaklanjuti lagi oleh tim teknis untuk lebih menyasar kepada dugaan-dugaan yang ada," ujar Presiden di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 19 Juli 2019.

Kepala Negara menyebut, kasus yang menimpa Novel Baswedan dan ditangani Polri ini merupakan suatu kasus yang tidak mudah dalam proses pengungkapannya.

"Ini kasusnya itu bukan kasus mudah. Kalau kasus mudah, sehari-dua hari ketemu," ucapnya.

Mengenai tim teknis lanjutan tersebut, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian memohon waktu selama enam bulan ke depan bagi tim tersebut menjalankan tugasnya. Namun, Kepala Negara dengan tegas memberikan waktu selama tiga bulan bagi tim tersebut.

"Kalau Kapolri kemarin menyampaikan akan meminta waktu enam bulan, saya sampaikan tiga bulan tim teknis ini harus bisa menyelesaikan apa yang kemarin disampaikan," tuturnya.

Setelah waktu yang ditentukan tersebut, Presiden akan menentukan langkah selanjutnya.

"Saya beri waktu tiga bulan, nanti akan saya lihat hasilnya seperti apa," tandasnya.

Jakarta, 19 Juli 2019
Plt. Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Chandra A. Kurniawan

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.