-->

Latest Post



MPA,PADANG - Berbagai upaya terus menerus dilakukan oleh Korem 032 dan jajarannya dalam hal melatih dan meningkatkan kepekaan masyarakat kota Padang menghadapi bencana alam. Kali ini Kodim 0312/Padang bekerjasama dengan pemerintah Kota Padang melalui BPBD melaksanakan Simulasi menghadapi bencana alam khususnya bencana gempa dan tsunami. Kamis, 1 Agustus 2019.

Latihan yang melibatkan pelajar Sekolah Yayasan Kartika Jaya baik SD maupun SMP, masyarakat, para sopir angkot yang tergabung dalam driver Saiyo Sakato Kota Padang. Jajaran Lantas Polrestabes Padang, ini berjalan dengan semangat dan kerjasama seluruhnya berjalan sesaai dengan dinamika simulasi. 



Dalam sambutannya Dandim 0312/Padang  Letkol Czi Rielman Yudha menjelaskan bahwa  "Sesuai dengan UU NO 34 Tahun 2004 Pasal 7 bahwa TNI mempunyai Tugas Pokok yaitu  melaksanakan Operasi Militer Selain Perang dan salah satunya adalah dalam hal  membantu menanggulangi akibat bencana alam. 

Lebih lanjut di jelaskan bahwa dalam kegiatan mitigasi bencana ini Kodim 0312/Padang berinisiatif melakukan kerjasama dengan pihak Angkot yg ada di wilayah Kota Padang utuk menjadi relawan kebencanaan, dengan cara membantu evakuasi masyarakat yg terkena gempa menuju ke zona aman Tsunami dan dalam waktu yg sempit masyarakat harus sesegera mungkin dievakuasi sebelum terjadinya Tsunami di Kota Padang, yg diperkirakan dalam waktu ± 20 menit setelah gempa di atas 8 skala ritcher Tsunami akan menyapu Kota Padang, maka dari situ diharapkan  sopir angkot juga harus sigap dan cerdas menghadapi  bencana dan sangat dibutuhkan utk membantu evakuasi dalam waktu singkat menuju ke zona aman, dgn menggunakan rute terdekat", tegasnya.

Selain itu Kodim 0312/Padang juga  mendorong Pemerintahan Daerah melalui BPBD Kota Padang utuk bisa mensosialisasikan SOP kepada para Sopir Angkot bagaimana bertindak dalam situasi terjadinya bencana gempa yang berpotensi Tsunami.

"Diharapkan dengan menjadikan pemilik dan sopir Angkot di Kota Padang sebagai  mitra dalam mengatasi bencana akan membuat tenang para pengunjung dari luar Kota Padang, karena mereka merasa terjamin keselamatannya dengan keberadaan  angkot yang tersebar di seluruh Kota Padang" tegas Dandim.

Sementara itu Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah yang hadir dalam pelkasanan Somasi tersebut  menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Komandan Kodim 0312/Padang atas inisiatifnya yang luar biasa menjelaskan bhawa ini suatu hal yang luar biasa dengan memerankan seluruh warga Kota Padang untuk peduli terhadap bahaya bencana dan mengerti bagaimana menyelamatkan diri ketika terjadi gempa, dan dukungan dari pemilik dan sopir angkot juga merupakan bahagian penting dalam hal menciptakan suasana kondusif saat menghadapi bencana", tegasnya mengakhiri. (1/*)

Keterangan foto: Ibu WT (47), seorang janda miskin di Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, Kalimantan Tengah

MPA,SAMPIT - Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi di negara-negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis.

Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan nawacita Presiden RI, Joko Widodo.

Melalui PKH, KM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.

Namun sangat disayangkan, fakta di lapangan masih banyak orang yang tidak mampu dan penyandang disabilitas tidak mendapatkan bantuan sosial PKH itu. Hal ini terjadi pada Ibu WT (47) seorang janda yang termasuk cacat fisik. Ketika ditemui di kediamannya di Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ia mengutarakan keluh-kesahnya kepada media ini. Menurut pengakuannya, WT di zaman pemerintahan sebelumnya pernah mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Namun sekarang tidak mendapatkan bantuan lagi.

Dari penuturannya, WT mengaku dirinya sudah mempertanyakan hal ini kepada pemerintah desa. Beberapa syarat yang diminta oleh petugas pemerintah desa setempat juga sudah diserahkan. Namun hingga saat ini tidak ada kepastian tentang kapan bantuan itu akan diberikan.

Berdasarkan kenyataan itu, hal ini menunjukkan bahwa pemberian bantuan kepada masyarakat melalui program PKH di wilayah Sampit diduga masih banyak tidak tepat sasaran. Hal ini patut dipertanyakan.

Di beberapa daerah, sudah dilakukan penindakan akibat penyimpangan dalam penyaluran bantuan PKH. Kenakalan para oknum pendamping PKH juga sering berujung ke pihak penegakan hukum.

Anehnya, setiap kali dikonfirmasi tentang kasus tersebut, pemerintahan desa selalu beralibi dengan menyalahkan pemerintah pusat yang katanya menentukan semuanya. Padahal, publik tahu bahwa data lapangan dikumpulkan melalui RT/RW, Desa/Kelurahan, untuk kemudian dijadikan pedoman penentuan sasaran bantuan yang akan diluncurkan pemerintah pusat. (SFR/Red)


MPA,JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke memenuhi undangan dari Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia pada acara perayaan 20 tahun King Mohammed VI naik tahta sebagai Raja Maroko. Pada acara yang diselenggarakan di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Selasa 30 Juli 2019 itu, Wilson didampingi beberapa personil PPWI Nasional.

Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, selama ini PPWI tidak pernah absen mendapatkan undangan khusus dari Duta Besar Maroko untuk menghadiri acara serupa maupun acara-acara Kedubes Maroko lainnya, tahun inipun PPWI diundang ke acara yang dihadiri oleh para Menteri RI, Dubes negara-negara sahabat, dan orang-orang penting lainnya. PPWI memandang hal tersebut sebagai suatu penghargaan yang perlu direspon dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke berupaya semaksimal mungkin dapat menghadiri acara tersebut, sepulang dari roadshow PPWI ke Riau, Palembang dan Kayu Agung.

Hadir pada acara perayaan yang dimulai pukul 19.00 wib itu, 4 Menteri Kabinet Indonesia Kerja, yakni Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti; Menteri Perencenaan dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro; Menteri Energi dan Sumber Daya Minteral, Ignatius Jonan; dan Wakil Menteri Luar Negeri, AM. Fachir. Terlihat juga di antara para undangan VVIP, Sandiaga Uno, dan puluhan pejabat negara serta Dubes negara-negara sahabat.

Acara diawali dengan tarian khas Sunda, diikuti dengan paduan suara yang memperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara, Indonesia Raya dan Hymne Cherifien. Selanjutnya, Dubes Maroko H.E. Mr. Ouadia Benabdellah tampil ke atas panggung menyampaikan pengantar dan sambutannya. Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri Bambang Brodjonegoro kemudian didaulat untuk menyampaikan sambutan resmi pemerintah di acara yang biasanya disebut sebagai Hari Nasional Maroko ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PPWI menyampaikan Selamat kepada Dubes dan Staf Kedutaan Maroko atas suksesnya 20 tahun pemerintahan King Mohammed VI. Sebagaimana diketahui, King Mohammed VI adalah putra dari Raja Mohammed V yang merupakan sahabat karib Presiden Soekarno.

Usai acara seremonial dan sambutan-sambutan, para undangan yang diperkirakan berjumlah seribuan orang memenuhi Ballroom di Lt. 5 Hotel Four Season, Jl. Jenderal Gatot Subroto itu, dipersilahkan menikmati hidangan khas Maroko yang disediakan. Minuman spesial berupa Teh Maroko yang disuguhkan ala penduduk padang pasir Sahara juga tersedia bagi para undangan yang ingin mencobanya.

Congratulation for the 20 Years Enthronement of His Majesty The King Mohammed VI of the Kingdom of Morocco. God bless Morocco and Indonesia. (APL/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.