Lahan HPK di Pinang Sebatang Sumbar Terbakar, “Tim Gabungan Kodim 0311/Pessel” Polres dan BPBD Lakukan Pemadaman
MPA, SUMBAR - Sekitar 50 hektare
kawasan hutan produksi konversi (HPK) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera
Barat, dilaporkan terbakar. Kebarakan lahan HPK itu diketahui, saat jajaran
Komando Distrik Militer 0311 Pesisir Selatan, melakukan pemantauan terkait
dengan kebakaran hutan dan lahan yang terpantau melalui aplikasi LAPAN Fire
Hotspot pada Sabtu siang 10 Agustus 2019.
Dari aplikasi LAPAN fire hotspot,
titik api itu terpantau ke arah Pinang Sebatang areal kawasan HPK yang terletak
di perbatasan antara Kecamatan Lunang dan BAB Tapan. Hingga kini, belum
diketahui penyebab terbakarnya kawasan HPK itu.
Meski saat ini masih dalam tahap
penyelidikan, namun diduga kuat ada unsur kesengajaan. Jajaran Komando Distrik
Militer 0311 Pesisir Selatan menemukan fakta, kalau ada peralihan lahan yang
sebelumnya terdapat tanaman pakis, menjadi lahan perkebunan talas. Lahan HPK
yang terbakar itu saat ini digarap oleh sejumlah warga Nagari Sungai Serik,
Kecamatan Silaut yang tergabung dalam kelompok Tani Bina Mandiri.
"Indikasi dibakar iya.
Awalnya tanaman pakis, kemudian diracun dan terus mengering. Pakis itu dibakar
untuk lahan. Sekarang banyak ditanami pohon talas,"kata Dandim 0311
Pesisir Selatan, Letkol Kav Edwin Dwiguspana melalui sambungan ponsel, Senin 12
Agustus 2019.
Lebih lanjut Edwin menjelaskan,
saat terpantau adanya titik api melalui aplikasi LAPAN fire hotspot itu,
pihaknya bersama dengan Kepolisian dan BPBD Pesisir Selatan bergerak menuju
lokasi. Tim yang tiba dilokasi yang dituju, menemukan titik api. Meski dihiasi
kabut asap yang cukup tebal, namun tim berusaha melakukan upaya pemadaman
semampunya.
"Saat tiba dilokasi, titik
api kita temukan. Lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Akses jalan masuk
menuju lokasi yang terbakar sangat sulit dilewati. Meski demikian, kita tetap
lakukan upaya pemadaman semampunya. Saat ini masih terlihat beberapa titik asap
dan tidak terlalu tebal,"ujar Edwin Dwigusana.
Menurut keterangan saksi
diperoleh di lapangan kata Edwin, titik api mulai terlihat sejak hari Selasa 6
Agustus 2019. Namun demikian,saksi-saki yang dimintai keterangan itu tidak
mengetahui dari mana asal mula api.
"Ada Tiga orang saksi yang
sudah dimintai keterangan. Semua saksi itu dari kelompok tani Bina Mandiri.
Namun, mereka mengaku tidak mengetahui dari mana asal mula api tersebut. Untuk
proses penyelidikan saat ini dilakukan oleh jajaran Polres Pesisir Selatan dan
Polsek Lunang,"kata Edwin. (**)