-->

Latest Post


MPA, PADANG - Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menerima kunjungan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Dedi Abdul Hamid beserta rombongan di ruang kerjanya di Balaikota Padang, Air Pacah, Kamis (22/8/2018). Juga turut dihadiri Kepala Dinas Kominfo kedua daerah

Pada pertemuan itu, mereka saling sharing informasi terkait daerah masing-masing. Dan diskusi tentang pengelolaan komunikasi dan informasi di Dinas Kominfo Kota Padang.

Kedatangan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Dedi Abdul Hamid beserta rombongan di Kota Padang dalam rangka menghadiri acara Malam Anugerah Kepala Daerah Inovatif 2019 oleh MNC Group di Kantor Gubernur Sumatera Barat. 

(Rama/Adiva/Ulil/Humas Padang)


MPA, SUMBAR - Ketua Umum Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Pusat, yang saat ini juga menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigjen TNI  Kunto Arief Wibowo, S.I.P., hadiri Pelatihan Orienteering Mapper Sumatera Barat yang diselenggarakan FONI Sumbar bertempat di Mako Yonif 133/Yudha Sakti, Kamis (22/8).

Melihat perkembangan yang ada saat ini, selaku ketua  Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), Danrem merasa optimis bahwa olahraga orienteering ini akan semakin berkembang di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Jenderal Bintang Satu ini mengatakan bahwa olahraga Orienteering ini perlu digalakkan di tanah air, termasuk di Sumbar.  Salah satunya dengan upaya sosialisasi dan promosi yang terus menerus dilakukan. Hal ini sekaligus untuk menjaring bibit-bibit atlet unggulan, untuk berkompetisi dikancah nasional dan internasional.

“ Selain mencari bibit unggul yang ada di Sumbar. Olahraga ini sangat cocok dengan topografi Sumbar, disamping untuk perkembangan pariwisata alam dan bisnis," terangnya.

Dalam melanjutkan sosialisasi olahraga Orienteering, FONI Sumbar merasa perlu menyelenggarakan Pelatihan orienteering Mapper. Karena Peta dalam olahraga ini sangat dominan dan penting untuk mengetahui poin poin atau sasaran selama mulai dari titik start sampai ke finish. 

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Danrem, Kabid Organisasi FONI Sumbar Dani Mapastra juga menyatakan hal yang sama disela sela kegiatan pelatihan tersebut.

"Dengan terlaksananya pelatihan ini diharapkan FONI Sumbar dapat membuat Peta orienteering untuk mendukung operasional dalam pelaksanaan latihan maupun untuk even perlombaan baik skala lokal, nasional maupun internasional”, tegasnya.

“ Kelebihan Sumatera Barat dalam olahraga Orienteering ini salah satunya adalah bahwa Provinsi Sumatera Barat memiliki alam yang variatif mulai dari pulau, pegunungan, perkotaan pantai sungai dan lain lain yang memiliki daya tarik untuk digunakan sebagai tempat olahraga Orienteering “, tambahnya. 

Pelatihan Orienteering Mapping ini seperti yang telah direncanakan akan dilaksanakan selama 11 hari, mulai dari tanggal 21 - 31 Agustus yang menggunakan alam terbuka sebagai tempat latihan. 

Oki Arya Adinata selaku Ketua FONI Sumbar  ketika dikonfirmasi menyampaikan harapannya agar dengan adanya kegiatan ini olahraga Orienteering di Sumatera Barat bisa berkembang dan semakin dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. 

“ Saat ini antusias untuk cabang olahraga  Orienteering sangat banyak, Sekarang sudah ada 29 orang Pengurus yang terdiri dari 19 Pengcab di kota kabupaten yang ada di Sumbar seperti, Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Pasaman, Agam Solok, mungkin kedepannya lebih banyak lagi. Selain olahraga juga ada nilai pariwisata didalamnya serta kita bisa melihat bagaimana keadaan alam jika objek kita di hutan " ,Terang Oki menjelaskan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan sosialisasi dan pengenalan olahraga Orientering diawali dengan sosialisasi ke kampus kampus yang memiliki unit kegiatan Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam), selain sosialisasi kepada mahasiswa juga dilaksanakan sosialisasi kepada para pelajar baik SLTA dan SLTP. 

Diharapakan melalui sosialisasi tersebut masyarakat memiliki pemahaman yang luas tentang olahraga Orienteering dan nantinya di masa yang akan datang diharapkan dapat melahirkan bibit bibit calon atlit Orienteering Sumatera Barat.(DL) 


Pohon Produktif yang Ditanam Korem 032/Wirabraja di Bekas Tambang Semen Padang Alami Perkembangan

MPA, PADANG - Upaya Korem 032/Wirabraja untuk mengembalikan bekas lahan tambang PT. Semen Padang menjadi lahan produktif dengan menggunakan dekomposer Bios 44 mulai terwujud. Bahkan upaya tersebut, ditandai dengan berkembangnya pohon produktif yang ditanam di areal bekas tambang batu kapur pada 5 Juli kemarin.

“Sejak pohon ini ditanam hingga sekarang, bagi saya pribadi dan Korem ini ada progresnya, karena ada perubahan pada struktur tanah, dan perubahan itu yang mungkin akan menjadikan lahan ini menjadi produktif,” kata Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P  saat meninjau perkembangan puluhan pohon yang ditanam di kawasan reklamasi bekas lahan tambang PT. Semen Padang, Rabu (21/8) siang.

Selain Danrem, dalam peninjauan tersebut juga hadir Kasrem 032/Wirabraja Kolonel Inf. Edi Nurhabad, Kasi Intel Kolonel Kav Mukmin, Kasipers Kolonel Inf. Jajang Kurniawan, Kasiter Kolonel Inf. Budi Prasetyo, Kasiren Kolonel Inf A.T Chrishardjoko serta Dandim 0312/Padang Letkol Arh Nova Mahanes Yudha. Kemudian dari pihak PT Semen Padang, hadir Kepala Departemen Tambang Amral Ahmad, Kepala Unit Operasi Tambang Hendri Priparis dan Staf Humas Ardiansyah.

Menurut Danrem, dari konservasi yang dilakukan sejak pohon ini ditanam hingga sekarang, terlihat bahwa persentase keberhasilannya mencapai 50 persen, dan itu dapat dilihat dari adanya sejumlah batang pohon yang mengalami keguguran daun dan meninggalkan batangnya yang kemudian hampir mati dan tumbuh kembali.

“Jadi menurut saya pribadi, persentase keberhasilannya ini ada 50 persen, karena pohon yang mungkin mati tadi itu, akhirnya mengeluarkan tunas. Artinya, ini kan hidup dia. Asupan kebutuhan yang ada di dalam tanah ini haranya bisa menjawab kebutuhan pohon secara teknisnya,” ujar Danrem.

Untuk memaksimalkan upaya pengembalian lahan bekas tambang batu kapur menjadi produktif, Jenderal bintang satu ini menyebut bahwa pihaknya akan terus melakukan konservasi dan menjaga keberlangsungan batang pohon yang ditanam menggunakan dekomposer Bios 44 tersebut dengan semaksimal mungkin, supaya pohon tersebut bisa menyangga kawasan konservasi bekas areal tambang batu kapur ini.

“Kalau untuk berapa lama waktunya itu tidak terhingga, karena butuh proses, dan proses dari kandungan bio organisme (Bios 44) ini lah yang sekarang kami coba untuk tingkatkan agar mengikat lagi ke bawah tanah. Namun yang jelas, kami dari Korem 032/Wirabraja akan terus berupaya mengembalikan struktur tanah bekas lahan tambang ini menjadi produktif,”  bebernya.   

Sebelumnya diberitakan, pada puncak HUT Pengambilalihan Pabrik (Nasionalisasi) PT. Semen Padang dari tangan Belanda, manajemen PT. Semen Padang bekerjasama dengan Korem 032/Wirabraja dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar melakukan penanaman batang pohon produktif di kawasan areal tambang batu kapur milik PT. Semen Padang.

Jenis pohon yang akan ditanam terdiri mahoni, durian dan pohon Indarung. Jumlah yang akan ditanam sebanyak 77.000 batang dengan luas lahan sekitar 45 Ha, dan penanaman batang pohon itu merupakan sebagai kegiatan reklamasi tambang yang merupakan tanggungjawab perusahaan sesuai dengan aturan perundang-undangan.

Dalam penanaman pohon tersebut, PT. Semen Padang memanfaatkan dekomposer Bios 44 hasil penemuan Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo. “Penanaman ini kewajiban perusahaan. Penanaman pohon di area bekas tambang ini dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2038. Untuk tahap awal ini, sebanyak 62 batang yang ditanam,” kata Direktur Utama PT. Semen Padang Yosviandri ketika itu.

Dekomposer Bios 44 hasil penemuan Brigjen Kunto mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada 2016 lalu dan Bios 44 tersebut merupakan hasil penemuan dari Gapo Army Team of Research (Gator), jajaran Korem 044/Garuda Dempo, Sumatera Selatan yang dipimpin Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo (sekarang Danrem 032/Wirabraja).

Dalam penemuan dekomposer Bios 44 ini merupakan alternatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup yang bertujuan untuk membangun ekosistem, sehingga lahan tersebut produktif kembali.

Bios 44 ini sudah digunakan untuk semua komoditi dan juga telah dimanfaatkan untuk merestrukturisasi tanah di beberapa tempat. Diantaranya di daerah Pesisir Selatan. “Di sana, pohon pinus pun bisa tumbuh di atas lahan berpasir,” ungkap Brigjen Kunto saat acara penanaman batang pohon di kawasan bekas tambang PT. Semen Padang itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar, Siti Aisyah mengapresiasi PT. Semen Padang dan Korem 032/Wirabraja yang telah bersinergi melakukan penghijauan bekas tambang batu kapur ini. Ia berharap, penghijauan bekas tambang dengan cara penanaman batang pohon menggunakan dekomposer Bios 44 ini berhasil sesuai dengan harapan bersama.

“Efektifitas Bios 44 ini cukup tinggi, dan kami juga sudah mencobanya di TPA. Kemudian uji coba Bios 44 ini di bekas areal tambang menurut saya juga bagus. Bahkan uji coba ini juga dilakukan tambang rakyat di Dharmasraya. Mudah-mudahan ini berhasil,” tegas Danrem mengakhiri.( **)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.