-->

Latest Post


MPA, SANGGAU - Belum lama (Selasa, 27/8), mengamankan MLK warga Jagoi Babang yang kedapatan membawa Narkoba jenis sabu, pada hari Selasa (3/9) kemarin, hal yang sama kembali dilakukan oleh Personel Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wanara Sakti kepada warga pelintas batas berinisial KRS asal Jagoi Babang yang kedapatan membawa 0,6 gram paket sabu di perbatasan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Rabu (4/9/2019).

Hal ini dikatakan Dansatgas Pamtas Yonmek 643/Wns, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto kepada awak media hari ini di Pos Kotis Gabma Entikong. Diungkapnya, pelaku diamankan saat melintas dari arah batas ke pusat Kecamatan Jagoi Babang sekitar pukul 13.30 WIB kemarin. Pada waktu kendaraannya dihentikan, pelaku menunjukkan gerak gerik mencurigakan, kemudian dilakukan pemeriksaan kendaraan didapati satu set alat hisap sabu.

"Saat dilakukan pemeriksaan mendetail didapati pelaku membawa satu paket sabu kurang lebih seberat 0,6 gram yang diselipkan di celah jahitan bagian kaki celana yang dipakainya," kata Dansatgas Pamtas.

Lanjut Dansatgas mengatakan, dari hasil pemeriksaan KRS mengakui bahwa sabu tersebut memang miliknya yang dia beli di wilayah Serikin (Malaysia-red) seharga Rp 300 ribu untuk dipakai sendiri. Belinya dari warga Serikin, inisial Bo. 

"Untuk saat ini, pelaku sudah kami serahkan ke Polsek Jagoi Babang untuk proses lebih lanjut," ujar Dansatgas Pamtas.

Menyikapi temuan tersebut, Dansatgas Pamtas Yonmek 643/Wns, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto mengimbau kepada orangtua, keluarga dan lingkungan mesti lebih memperhatikan prilaku generasi muda. Perubahan prilaku generasi muda bisa saja menjadi petunjuk, ada sesuatu yang salah dalam pergaulannya.

"Orangtua, keluarga dan lingkungan tidak boleh abai jika menemukan perubahan prilaku dalam diri anak-anak dan pemudanya. Kalau ada indikasi pergaulan yang salah, cepat diingatkan, dibina jangan sampai terperosok terlalu dalam," sebut Dwi Agung.

"Pemuda adalah aset kita, aset bangsa yang harus dijaga. Pantau pergaulannya, siapa saja teman-temannya, bagaimana lingkungan pergaulannya, ingatkan terus tentang bahaya narkoba," pungkasnya mengakhiri. (Pendam XII/Tpr)


MPA,  SEBAGAI JAKARTA - duta kampanye harus mampu mengoptimalkan kegiatan kampanye penerimaan prajurit TNI di seluruh wilayah dengan lebih memberdayakan peran satuan kerja/personel kesehatan di jajaran masing-masing melalui pembinaanterhadap Sarjana/Mahasiswa Kedokteran sebagai sumber daya manusia yang potensial untuk menjadi calon Pa PK TNI.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto saat memberikan pengarahan kepada para Perwira Lulusan Prajurit Perwira Karier Tentara Nasional Indonesia (Pa PK TNI) Profesi Dokter, bertempat di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Soedirman, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2019).

Kasum TNI mengingatkan bahwa agar proses regenerasi dapat berjalan dengan baik perlu adanya sosialisai/kampanye yang lebih menarik, dengan mengenalkan diri melalui video profil yang dapat menjadi role model, sehingga para mahasiswa lulusan kedokteran mendapat gambaran proyeksi karier ke depan dan dapat menumbuhkan minat untuk berkarier menjadi prajurit TNI.

“Saya harapkan para duta selalu bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) almamater untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya tentang penerimaan Pa PK TNI, khususnya Kedokteran Umum dan Gigi,” ucapnya.

Menurut Letjen TNI Joni Supriyanto, para duta kampanye harus bisa menjalin komunikasidengan para Pimpinan Universitas ataupun Fakultas Kedokteran dan sampaikan perihal peluang penerimaan Pa PK TNI, sehingga mahasiswa yang berminat dapat mempersiapkan diri dan mampu mengikuti seleksi dengan baik.

“Kerahkan seluruh potensi sumber daya yang ada di Kotama/Satuan Kesehatan dalammenyelenggarakan program pembinaan untuk Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang berminat menjadi Prajurit TNI, sehingga sasaran kuantitatif maupun kualitatif rekrutmen dapat tercapai,” ujarnya.

Selanjutnya Kasum TNI mengatakan bahwa penerimaan Pa PK TNI yang terdiri dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU merupakan investasi yang cukup mahal bila diukur dari besaran waktu, biaya dan pemikiran serta proses seleksi penerimaan yang diawali oleh kegiatan kampanye atau sosialisasi. ”Hal ini bertujuan untukmendapatkan calon-calon prajurit pengawak organisasi TNI dan untuk mencetak Perwira-Perwira muda TNI yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di era mendatang sesuai bidang tugas masing-masing,” terangnya.

”Mabes TNI dalam hal ini Spers TNI telah melaksanakan rangkaian penerimaan Pa PK TNI secara menyeluruh dimulai dari proses kampanye, seleksi hingga pendidikan pertama dan lanjutan telah dilaksanakan dengan baik sehingga mampu menghadirkan di tempat ini para Perwira-Perwira terbaik di bidang kesehatan yang selama ini telah mendarmabaktikan disiplin ilmu dan kemampuannya,” ungkapnya.

Kasum TNI berharap dengan kehadiran para perwira duta kesehatan untuk kampanye atau sosialisasi ke universitas-universitas dapat membantu panitia pusat dalam seleksi penerimaan Pa PK TNI profesi kesehatan. ”Sehingga di masa mendatang akan lebih banyak para Perwira Kesehatan lulusan universitas terbaik yang akan mengawaki organisasi TNI sebagai upaya regenerasi yang berkesinambungan,” katanya.

Autentikasi :
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman

Foto: Bang Iyon (kanan) bersama Pimred LintasAtjeh.Com, Bang Ari

MPA, ACEH TAMIANG - Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC PPWI) Aceh Tamiang mengecam keras terhadap upaya pendzaliman oleh sejumlah oknum terhadap seorang pewarta, yang bernama Zulfadli Idris alias Bang Iyong. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris DPC PPWI Aceh Tamiang, Syahriel Nasir, melalui rilis persnya, Selasa (03/09/2019).

Nasir menegaskan, PPWI Aceh Tamiang sangat tidak dapat menerima aksi dzalim yang dilakukan oleh oknum pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) setempat, berinisial ZH, dengan cara mengancam akan membunuh dan memutilasi Bang Iyong. "Aksi pengancaman ZH terhadap Bang Iyong pada 13 Agustus 2019 kemarin, dengan alasan bahwa Bang Iyong sering mengkritik MPD Aceh Tamiang melalui media sosial facebook, sangat tidak benar dan terlalu mengada-ngada," jelas Nasir.

Menurut Nasir, pasca dilantiknya MPD Aceh Tamiang periode 2019-2024, pada 15 Februari 2019 lalu, Bang Iyong tidak pernah melontarkan kritikan kepada lembaga tersebut, baik melalui media sosial facebook, maupun media massa. Nasir menambahkan, saat itu ZH terkesan merekayasa alasan karena diduga sedang panik akibat kritikan Bang Iyong terhadap ulah oknum pengurus MPD Aceh Tamiang lainnya berinisial AML yang memposting komentar bernuansa rasa kebencian dan SARA melalui akun facebook oknum tersebut pada 10 Agustus 2019.

"PPWI Aceh Tamiang akan menelusuri kebohongan dari ZH dan akan menelusuri dugaan keterlibatan ZH terhadap laporan Mantan Plt Kadis Parpora, YN, terhadap Bang Iyong ke Polda Aceh. Karena laporan tersebut terkesan janggal sebab antara YN dan Bang Iyong sudah saling bermaafan pada 23 Juni 2019 lalu," ungkap Nasir.

Untuk diketahui bahwa persoalan Bang Iyon dengan Yetno, S.Pd (YN) berawal ketika Bang Iyon sering melemparkan kritik terhadap Yetno saat yang bersangkutan menjabat sebagai Kadisbudparpora Aceh Tamiang tahun 2015. Rentetan kritikan wartawan LintasAtjeh.com itu dibalas somasi ‘asal-asalan tanpa dasar’ dari Yetno ke Pimpinan Redaksi media LintasAtjeh.com.

_Berita terkait dapat dibaca di sini: Surat Jawaban Somasi untuk Kadisbudparpora Aceh Tamiang (https://www.lintasatjeh.com/2015/11/surat-jawaban-somasi-untuk-kadisbudparpora-aceh-tamiang.html?m=1)_
"Seharusnya kegaduhan ini juga menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. Bila tidak, maka PPWI tidak dapat membantu orang nomor satu di Pemkab Aceh Tamiang saat ini melaksanakan janjinya, seratus persen bersih dan amanah dalam menjalankan roda pemerintahannya," pungkas Nasir.

Persoalan itu kemudian berakhir dengan proses saling memaafkan antar kedua belah pihak, Bang Iyon dengan Yetno. Jika kini Yetno melayangkan laporan ke Polda Aceh, maka patut diduga bahwa ada usaha sistimatis dan di luar logika publik tentang perilaku oknum pejabat tersebut. Hal itu akan berdampak pada ketidak-percayaan masyarakat kepada proses maaf-memaafkan antar pihak yang terlibat dalam perselisihan pendapat, pemikiran dan kata-kata di kemudian hari.

“Saya merasa aneh dengan fenomena masyarakat Indonesia saat ini, khususnya di Aceh, negeri yang mendasarkan segala pola pikir dan perilaku kepada Kitab Suci Al-Quran dan Sunnah, yang menjunjung tinggi prinsip silahturahmi, bekerjasama, bermusyawarah, dan saling memaafkan. Apa artinya negeri berlandaskan syariah jika sikap kritis publik direspon reaktif dan cenderung dzalim seperti yang diperlihatkan Yetno itu? Dia sangat tidak layak jadi pejabat yang isi perutnya dibiayai oleh rakyat yaa,” demikian komentar Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, kepada media ini menanggapi pelaporan Bang Iyon ke polisi, Selasa, 3 September 2019. (SNR/Red)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.