-->

Latest Post


MPA, DHARMASRAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, sudah melakukan pemetaan jalur yang akan dilewati oleh ratusan perahu pada pagelaran  Arung Pamalayu pada tanggal 23 september minggu depan.

Eldison, selaku Kepala BPBD Dharmasraya, pada saat dijumpai tim media peliputan Humas Sekretariat Pemkab Dharmasraya, di Pulau Punjung pada 14/09/19, beliau menjelaskan jika tidak menutup kemungkinan sesuai dengan pemetaan yang telah dilakukan petugas panjang jalur yang akan dilalui sekitar 6,37 KM. Dengan  waktu tempuh yang telah diuji sekitar 45 menit, sampai dengan 75 menit.

Pemetaan jalur sungai Batanghari ini dilakukan tim dengan matang, kemudian secara profesional. Hal lain dijelaskan oleh Eldison adalah terdapatnya Dua belokan yang terdiri dari satu belokan dinilai agak ekstrim. Jika tidak bertambahnya debit air Sungai Batanghari akibat hujan nantinya, "mulai dari titik keberangkatan kedalaman air bervariasi mulai sekitar 60 cm sampai lebih dari 200 cm dan terdapat 5 titik dangkal". Kemudian titik dangkal akan diberi tanda, ataupun rambu-rambu lain sesuai petunjuk, ungkap Eldison.

BPBD Dharmasraya siap setiap saat diperlukan baik untuk survey maupun pengamanan, tentunya petugas selalu berkoordinasi penuh dengan petugas lain yang terlibat dalam pengamanan disaat puncak Arung Pamalayu. "Personil utama ada 15 personil dan cadangan 10 personil, perahu karet 1 unit, komplit safety dan 2 unit perahu fiber kecil", tutup Eldison sembari mengacungkan jempolnya dengan nada "salam tangguh". (Humas)



MPA, DHARMASRAYA -- Disaksikan seluruh civitas akademika dan sekitar seribu wisudawan UNP, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Rektor UNP Prof. Ganefri, PhD membubuhkan satu tanda tangan sebagai tanda dimulainya sebuah kerjasama rancang bangun pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Dharmasraya, pada Sabtu (14/9/19). Tepuk tanganpun membahana di ruangan auditorium yang berkapasitas lebih kurang 5 ribu orang.

Sebelumnya, Prof Ganefri menyebutkan, UNP segera akan terlibat dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Dharmasraya. UNP sebagai perguruan tinggi pendidikan, akan menyusun rancang bangun pola pendidikan di kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo. Dengan sentuhan pakar pendidikan UNP, diharapkan arah dan pola peningkatan mutu pendidikan di daerah itu bisa berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

Sementara itu, Bupati Sutan Riska menyatakan, arah dan pola peningkatan mutu pendidikn Kabupaten Dharmasraya, sudah saatnya didekatkan dengan paradigma revolusi industri 4.0. Saat ini, teknologi informasi telah merubah pola kehidupan masyarakat. Orang tidak perlu kemana mana untuk mendapatkan jasa layanan. Orang tidak perlu kemana mana untuk berjualan. Tentu paradigma ini perlu dukungan sumberdaya manusia yang baik dan handal.

Itulah sebabnya, sambung bupati termuda Indonesia itu Kabupaten Dharmasraya perlu melaksanakan penyesuaian penyesuaian kerangka pengembangan dunia pendidikan. Harapannya, warga Dharmasraya bisa memanfaatkan potensi dan pelang teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan hidup, pekerjaan daj bisnis mereka. Jangan sampai rakyat Dharmasraya tidak ikut ambil bagian dalam revolusi itu, hanya lantaran ketidakmampuan ya dalam menyikapi fevolusi indusri

"Saya yakin, pakar pakar UNP paham dengan maksud saya, dan kemudian menyusun kerangka acuan guna mempebaik mutu pendidikan di Dharmasraya. Era digitalisasi kehidupan merupakan sebah studi kasus yang tidak pernah kering dari momentum perubahan. Oleh karenannya saya mempercayakan penyusunan kerangka pengembangan smberdaya manusi ini kepada UNP," kata Sutan Riska. (ril)



MPA, SUMBAR - Mungkin ada sebagian diantara kita yang belum mengetahui, bahwa ada sebuah desa di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar telah menjadi salah satu desa terindah di dunia. Inilah Nagari Tuo Pariangan.

Nagari Tuo Pariangan terpilih menjadi salah satu desa terindah versi Budget Travel merupakan media pariwisata berpengaruh di dunia. Desa ini termasuk dalam 5 besar Desa Terindah jika disandingkan dengan Wengen di Swiss, Exe di Prancis, Niagara on The Lake di Canada dan Cesky Krumlov di Ceko. Sungguh penghargaan yang memukau untuk Indonesia.

Lagian Nagari Pariangan merupakan desa tertua di Minangkabau yang lokasinya tepat berada di lereng Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pesona desa ini bukan saja menyajikan pemandangan hijau dan mempesona tapi juga memiliki suasana tenang di ketinggian 500 - 700 mdpl.

Jika mengunjungi Nagari Tuo Pariangan kita juga bakal disuguhi budaya dan arsitektur bangunan yang masih tetap terjaga hingga saat ini.Salah satunya adalah Masjid Islah yang berusia ratusan tahun, bergaya arsitektur Dongsan ala dataran Tinggi Tibet. Hal ini membuktikan bahwa betapa majunya peradaban Minangkabau kala itu.

Selain itu Nagari Tuo Pariangan juga merupakan desa kuno dan sebagai cikal bakal lahirnya sistem pemerintahan khas masyarakat Minangkabau yang populer dengan nama Nagari. Di sini pula tempat asal muasal masyarakat Minangkabau sejak ratusan tahun silam.

Jika hendak menuju menuju ke desa ini dapat ditempuh sekitar 3 jam dari Kota Padang dan 14 km dari kota Batusangkar, asik kan buat berlibur bareng keluarga dan teman.

Penasaran, jika emang penasaran dengan desa terindah ini,pastikan saat berada di Sumatera Barat untuk berkunjung. (Gusni)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.