-->

Latest Post


MPA, PATI – Pelepasan peserta “Jambore dan Rally wisata Jeep” dalam rangka memperingati HUT Ke- 74 Republik Indonesia dan Hari Jadi Pati ke-696 hari ini Sabtu 14 september 2019 start dari Plaza Pragola Jl. Raya Pati-Kudus Km 3 Desa Margorejo kec. Margorejo kabupaten Pati yang diikuti sekitar 200 peserta.

Dalam kegiatan Jambore dan Rally wisata Jeep ini dihadiri oleh Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos, Wakil Bupati Pati H. Saiful Arifin, Waka Polres Pati Kompol Irfan Hariyat T,SH,SIK, Dewan pembina IOF Pengda Pati H. Joni Kurnianto,ST, Anggota DPRD Kab. Pati, Sekda kab. Pati Ir Suharyono, MM, Ketua IOF Kab. Pati Benny, dan Komunitas JEEP Kabupaten Pati dari Jateng dan Jatim.

Sedangkan rute yg akan dilalui para peserta adalah: Start dari Plaza Pragola- Ds.Pegandan menuju Ds. Banyu Urip, Ds. Bremi, Ds. Pohgading- Ds. Siti Luhur (Gunung Rowo) dan Finish di Regaloh (Bumi perkemahan) kecamatan Tlogowungu.

Tidak cuma kegiatan Rally, namun Peserta Jambore Jeep ini akan bermalam di Waduk Gunung Rowo Ds. Sitiluhur kecamatan Gembong.

Membuka sambutannya, H. Joni Kurnianto,ST sebagai Dewan pembina IOF Pengda Pati menyampaikan ucapan selamat datang dan semoga kegiatan dapat berjalan dengan baik.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan wisata di Kabupaten Pati, dan kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik setiap tahun,” Ucap Joni.

Sementara itu Wakil Bupati Pati H. Saiful Arifin mengatakan, “Mari kita bersenang-senang dan mempromosikan Kabupaten Pati ini dengan baik,”

“Diharapkan dalam kegiatan ini tidak ada yg melakukan kegiatan yang dapat melanggar hukum,” Ucap Safin.

“Dan diharapkan kegiatan ini dapat memberikan inspirasi buat para peserta dan kita dapat mempromosikan potensi wisata yang ada dikabupaten Pati ini,” Pungkasnya.

Setelah acara pembukaan serta sambutan-sambutan dari panitia dan wakil bupati, pukul 14.15 wib selanjutnya dilaksanakan kegiatan pelepasan peserta Jambore dan Rally wisata Jeep oleh wakil Bupati Pati untuk melanjutkan perjalanan sampai ke finish melalui rute yang telah ditentukan oleh panitia. (nartopendimpati)

Sekretaris Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perumkin dan LH) Solok Selatan, Novi Hendrix

MPA, SOLOK SELATAN - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menyatakan kualitas udara di daerah itu berada di bawah ambang baku mutu itu merupakan hasil pengujian dan analisis yang dilakukan dinas terkait.

"Kabut asap makin tebal kami melakukan pengujian dan analisis kualitas udara dan hasilnya masih di bawah ambang baku mutu yaitu 22 mikrogram per meter kubik", kata Sekretaris Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perumkin dan LH) Solok Selatan, Novi Hendrix di Padang Aro, Sabtu (14/9/2019).

Ia menilai apabila kualitas masih dibawah 50 mikrogram per meter kubik itu dalam kategori belum berbahaya dan di Solok Selatan baru di angka 22 mikrogram permeter kubik.
"Memang ada kenaikan dari biasanya akibat kabut asap ini tetapi masih dalam kategori belum berbahaya," ujarnya.

Dia mengungkapkan alat pengukur kualitas udara ini hanya satu unit makanya pihaknya melakukan pengujian secara bergantian dibeberapa titik.

Untuk hari ini katanya, pengujian dilakukan oleh petugas di lokasi wisata unggulan Saribu Rumah Gadang di Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu. "Pengujian hari ini hasilnya baru bisa dilihat pada Senin," ujarnya.

Dalam pengujian kualitas udara pihaknya memakai ambang baku mutu parameter PM 10 dengan durasi waktu pengukuran 24 jam.

Untuk pengujian analisis udara kali ini pihaknya fokus di tiga titik yaitu di Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu yang sedang dilaksanakan Timbulun Kecamatan Sangir sudah selesai dan Lubuak Malako Sangir Jujuan.

Selain itu katanya, apabila saat pengujian turun hujan pengujian tidak bisa dilanjutkan sehingga harus diulang lagi.

Walaupun kondisi udara masih dibawah ambang baku mutu tetapi melihat kondisi saat ini pihaknya mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker kalau beraktivitas diluar ruangan.

"Sebagai bentuk kewaspada kita terhadap kesehatan sebaiknya menggunakan masker saat aktivitas diluar ruangan," ujarnya.

Piahknya belum mengetahui dari daerah mana asal kabut asap ini tetapi memang sejak tiga hari terakhir mulai tebal.

Dia menyebutkan, kabut asap juga telah membuat jarak pandang di Solok Selatan berkurang dari batas normal.

"Kabut asap kiriman hampir tiap tahun terjadi dan pada 2018, bersumber dari Riau tetapi untuk saat ini, belum diketahui dari mana sumbernya," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman mengatakan saat ini memang sudah terdeteksi adanya kekaburan udara akibat kabut asap dan pihaknya sudah menjalin koordinasi lintas sektor, terutama dengan Dinas Perumkin dan LH untuk mencari tahu apakah kadar udara saat ini masih aman atau belum melewati ambang batas.

"Pihak LH sekarang sedang melakukan pengukuran kadar udara bersih dan hasilnya akan memberikan gambaran tindakan kesehatan yang akan kami ambil," katanya.

Dia mengingatkan masyarakat tetap waspada karena kabut asap bisa merusak kesehatan seperti sesak nafas atau ISPA, batuk dan penyakit lainnya.

Sumber : Antara


MPA, BUKITTINGGI -- Udara di Kota Bukittinggi diprediksi sejak dua hari ini sudah mulai tercemar dengan asap yang berasal dari kebakaran hutan dari daerah tetangga, hal ini terlihat secara kasat mata dengan jarak pandang yang sudah mulai terganggu.

Berkenaan dengan hal tersebut Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Kamis (12/9) menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mengurangi aktivitas diluar ruangan dan kemudian juga dilarang kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah karena akan dapat menambah kabut asap.

“kita minta kepada masyarakat untuk sementara mengurangi aktifitas yang berlebihan diluar ruangan seperti melakukan olahraga dan lain sebagainya, karena akibat kabut asap akan dapat merusak kesehatan seperti sesak nafas atau ISPA dan penyakit lainnya. Kemudian juga diminta kepada msyarakat agar banyak - banyak meminum air putih”, ujarnya.

Walikota Ramlan juga menyampaikan bahwa kepada Dinas terkait sudah diperintahkan untuk membeli dan pengadaan masker yang nantinya dibagi – bagikan kepada masyarakat, “ hal ini bukan berarti kualitas udara di kota Bukittinggi sudah tercemar, karena kita belum lagi melakukan pengujian, meski relatif masih aman namun masyarakat diminta tetap mewaspadai kondisi tersebut dan kepada pihak terkait kita juga berharap untuk cepat mengantisipasi supaya kebakaran tidak semakin meluas”, ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Yandra Very mengatakan, memang saat ini secara kasat mata terlihat adanya pencemaran udara di Kota Bukittinggi, namun belum lagi dalam kondisi berbahaya, tapi kita mengingatkan kepada masyarakat apabila melakukan aktifitas diluar ruangan agar menggunakan masker untuk menghindari timbulnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), ujarnya. (Ylm)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.