Oleh: Ani
Ghaziyah
(Penulis, dan
Pemerhati Generasi)
Jalan merupakan sarana, digunakan untuk meraih tujuan
yang telah ditetapkan, ibarat peta yang mesti harus dibawa kemana-mana, setiap
orang pasti akan menentukan jalan apa yang harus ia tempuh untuk mewujudkan
impian mereka. Banyak orang yang memilih jalan yang berbeda-beda, ada yang
memilih jalan pintas agar lebih cepat sampai, ada yang memilih menikmati proses,
bahkan ada juga yang memilih santai tanpa target namun yang penting sampai
ditujuan. Setiap mereka mempunyai cara tersendiri, karena konsep berfikir yang beda,
sehingga penampakannya pun tak sama.
Dari pilihan tadi hasilnya pun tak serupa, ada yang
sampai dengan bahagia, ada yang belum sampai karena asyik menikmati indahnya
jalan yang mempesona pandangan mata, hingga terlupa pada tujuan utama, bahkan
ada yang tersesat dan tak sampai pada tujuannya.
Apapun prinsip kita, itu adalah pilihan, setiap
pilihan ada pertanggung jawaban. Pertanyaannya kira-kira pedoman apa yang bisa
kita gunakan untuk menghantarkan kita
pada tujuan yang sama, semua sampai dengan selamat dan bahagia.
Nah untuk menjawab itu, kita harus satukan persepsi
dan cara pandang, maka hal yang harus kita lakukan adalah berfikir menyeluruh
tentang alam, manusia dan kehidupan, serta apa-apa yang ada sebelum dan sesudah
itu, jika kita perhatikan alam, alam begitu indah tertata rapi dan sempurna,
seandainya air laut pengen jalan-jalan kedaratan, apa ya yang akan terjadi, so
pasti semua bangunan dan makhluk daratan bakal mandi bareng-bareng seperti
peristiwa tsunami di aceh. Melihatlah keatas pertahatikan angkasa raya, banyak benda-benda indah tergantung disana, mulai dari tata surya, galaksi, bintang-bintang, meteor,salah satunya tata surya, didalamnya terdapat matahari, planet-planet
seperti merkerius, venus, bumi, uranus, neptunus, yupiter, dan pluto, semua
planet itu berputar sesuai dgn garis orbit masing-masing,
tidak ada garis
orbitnya yang tertukar, pertanyaannya kira-kira siapakah yang mengaturnya? Bayangkan
seandainya salah satu dari palanet itu bergeser saja dari garis orbitnya, 0,01
MM, apakah yang akan terjadi? Lihatlah seluruh planet itu akan hancur
bertabrakan, karna kita tahu di luar angkasa tidak ada gaya grafitasi.
MasyaAllah, semua planet itu patuh pada aturan yang telah ditetapkan untuk
mereka, beda dengan kita yang masih suka melanggar aturan Allah.
Selanjutnya kita berfikir tentang manusia, kenapa ya
kita punya mata, hidung, telinga, kaki, tangan, jantung, paru-paru, ginjal, hati dll. Kalau kita pelajari lebih
dalam semua organ tadi, masing-masing bekerja sesuai dengan tugas mereka,
seperti jantung memompa darah keseluruh tubuh, paru-paru untuk bernapas, mata
unatuk melihat, telinga untuk mendengar, pokonya semua organ tadi bekerja
sesuai dengan Standar operasioanl nya, semua organ tadi akan berhenti bekerja
jika jantung tidak lagi memompa darah, maka yang terjadi adalah kematian,
pertanyaannya siapakah yang memerintahkan jantung itu berhenti memompa
darah? Kira-kira kita bisa ngak memberikan perintah kepada jantung supaya
berhenti sejenak untuk memompa darah. atau kita perintahkan pada
hidung berhenti sekitar 1 jam saja untuk tidak bernafas? Sanggupkah kita?
Seandainya jantung dan hidung melaksanakan perintah kita, pastilah kita akan
segera isded, atau mati. Sama seperti robot, kalau kita sendiri yang
menciptakan robot dan mensistemnya, pasti dia akan patuh pada semua perintah
kita, dan kita juga tahu apa saja kelebihan dan kekurangan robot itu, begitupun
dengan manusia, manusia juga makhluk, ciptaan yang sempurna yang diciptakan
oleh pencipt, siapa dia? Tentunya dia lebih dahsyatt dari
ciptaannya, dialah Allah SWT.
Lanjut ya, kita perhatikan kehidupan, pernah ga
teman-teman semua bertanya, kenapa ya, tiba-tiba ada malam dan tiba-tiba ada
siang, ada hujan, panas, ada musim salju, musim kemarau, sepertinya mereka
semua udah teratur ya, atau bisa ga kita yang ngatur matahari supaya jangan
terbit dulu, karna kita mau tidur 24 jam, atau kita perintahkan matahari untuk
terbit selama 24 jam, karna kita pengen kerja dan lembur supaya dompet kita
makin tebal, haha, tentu saja ga bisa ya, karna matahari lebih patuh sama
penciptanya, bukan sama kita, kalaupun ada orang jenius dibumi ini, mereka pun
tidak akan sanggup untuk memerintahkan matahari, bulan, ataupun jagad raya ini,
karena pada hakekatnya, manusia, alam, dan kehidupan sama-sama ciptaan.
Akhirnya setelah kita berfikir menyeluruh tentang
manusia, alam, dan keihdupan maka akan dapat kita simpulkan bahwa ketiganya
adalah ciptaan, dan yang pasti ada yang menciptakannya dan tidak mungkin ada
dengan sendirinya dan ketiganya itu akan berakhir alias tidak abadi.
Maka pertanyaannya, untuk apakah semua itu diciptakan?
Apakah hanya sekedar hiasan atau ada tujuan penciptaannya, nah kita aja kalau
mau menciptakan sesuatu pasti ada tujuannya kan, contohnya ketika kita ingin
menciptakan handphone tiada lain tujuannya adalah untuk berkomunikasi
dengan sauadara, keluarga, dan teman-teman, dikarenakan antara kita dan mereka ada yang berjauhan, dengan tujuan kita bisa mengetahui kabar mereka walaupun
terpisah jarak dan waktu.
Untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita, dan jalan
apa yang harus kita tempuh agar kita selamat dunia dan akhirat, maka kita harus
menjawab tiga pertanyaan mendasar, dari menjawab pertanyaan ini maka akan
terpecahkan masalah terbesar dalam hidup kita, serta kita akan mengetahui
hakekat tujuan penciptaan kita dan jalan manakah yang harus kita tempuh.
Pertanyaannya 1. Dari mana kita berasal. 2. Untuk apa gunanya kita diciptakan.
3. Kemana kita setelah kehidupan ini. Memang pertanyaannya simple dan gampang,
tapi menjawabnya haruslah dengan jawaban yang mendasar.
Dari mana kita berasal, pernahkah kita berfikir kenapa
saya bisa ada dibumi ya, ada dikeluarga ini ya, baik itu keluarga dari kalangan
mampu, sederhana ataupun miskin, atau kita pernah berfikir kenapa semua ini
bisa ada ya, kira-kira kita berasal dari mana ya, ada yang mengatakan dia
berasal dari kampung halamannya, berasal dari kedua orang tuanya, berasal dari
setetes mani, dan ada yang mengatakan berasal dari tanah, maka jawaban
mendasarnya adalah kita berasal dari Allah, dari mana kita tahu, karna tadi kita sudah berfikir menyeluruh tentang
manusia, alam dan kehidupan.
Untuk apa gunanya kita hidup, disini ada yang menjawab
hidup untuk meraih kebahagian, kesuksesan, hidup untuk senang-senang, lalu
apakah hidup kita hanya untuk itu saja? Contoh, sejak kita terlahir kedunia
orang tua kita membesarkan kita penuh dengan kasih sayang, mereka rela susah
demi kita, mereka rela mengorbankan kesenanganya agar kita bahagia, bahkan
mereka rela tidak makan asalkan kita kenyang, lalu kita disekolahkan, mulai
dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA, bahkan ada yang sampai KULIAH, hingga mendapat
gelar sarjana, bertahun-tahun kita melewati jenjang pendidikan itu, tujuannya
untuk apa? Sudah pasti agar dapat ijazah, bisa mendapatkan pekerjaan yang layak
dan posisi yang bagus ditengah masyarakat, gunanya untuk apa? Sudah pasti untuk
mendapatkan uang agar bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan, karna
kita butuh makan, juga butuh rumah untuk berteduh, butuh kendaraan untuk
pergi-pergi. Coba kita pikirkan apakah semua itu akan abadi? Atau akan hancur
dan binasa, yang cantik akan tua dan ujung-ujungnya dibawa oleh keranda
kepusara nya. Rumah, kendaraan pun juga akan lapuk, tidak ada yang bisa kita
bawa mati, sementara selama kita hidup kita hanya berorientasi untuk meraih
sesuatu yang akan lapuk dan akan binasa, seluruh umur kita habiskanuntuk meraih
dunia.
Pertanyaannya
lalu untuk apa gunanya saya hidup, untuk apa gunanya saya diciptakan,
maka Allah sendirilah yang menjawab dalam Al-Qur’an: surat az-zariyat: 56 “maka tidaklah Kuciptakan jin dan manusia,
kecuali untuk beribadah kepada-Ku” berarti tiada lain kita adalah hamba
Allah atau budaknya Allah yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah.
Nah berarti kita harus berfikir bagaimana supaya setiap perbuatan yang kita
lakukan bernilai ibadah disisi Allah, pada hakikatnya setiap amal yang kita
lakukan haruslah menjadi amal yang baik dan bernilai ibadah disisi Allah maka
harus memenuhi dua syarat yaitu: Niat melakukannya ikhlas karena Allah, dan
caranya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, intinya perbuatan apapun yang kita
lakukan itu harus sesuai dengan syariat Islam atau sesuai dengan apa yang telah
Allah perintahkan untuk kita, contoh seperti bekerja, belajar, menolong,
beribadah, semua itu sudah ada aturannya dalam Islam, tinggal kita lagi yang
harus mempelajarinya dan mengamalkannya, jika amal yang kita lakukan tidak
memenuhi dua syarat tadi, maka dia tidak tergolong amal yang baik, contoh: kita
semangat sekali sholat subuh, saking semangatnya kita sholat 5 raka’at, berarti
caranya salah karena Rasulullah tidak pernah mengajarkan sholat subuh 5 raka’at
walaupun kita mengerjakannya dengan penuh keihlasan.
Pertanyaan selanjutnya kemana kita setelah kehidupan
ini, tidak pernah kita menyaksikan orang yang hidup di tahun 100 masehi masih
ada sampai sekarang ini, yang punya umur panjang pun pasti akan meninggal,
karna tidak ada yang abadi didunia ini, nah intinya kita akan kembali kepada
sang pencipta, kembalinya kita kehadapan-Nya akan mempertangung jawabkan semua
apa yang kita lakukan dibumi ini, baik yang kita perbuat adalah amalan baik
atau buruk, semua akan Allah mintai pertanggung
jawaban.
Nah setelah kita berfikir menyeluruh tadi, bahwasanya
manusia, alam dan kehidupan adalah ciptaan. Berarti setiap
ciptaan yang telah Allah ciptakan pasti Allah juga
memberikan buku panduan bagaimana untuk
menjalani hidup didunia ini, sama seperti kita membuat hp pasti kita juga buat
buku panduan cara menggunakan hp, jika kita memakai buku panduan mesin cuci
tentu hp kita akan rusak, karna panduan pemakaiannya berbeda. Begitupun manusia, Allah
menciptakan manusia lengkap dengan buku panduannya yaitu Al-Qur’an dan Hadist,
maka dalam menjalani kehidupan ini manusia harus berpedoman pada buku
panduannya, jika manusia mengambil pedoman selain Al-Qur’an dan Hadist sudah
bisa dipastikan manusia akan cepat hancur dan binasa, contoh Allah
memerintahkan muslimah untuk menutup aurat, namun muslimah itu tidak mau
menjalankan aturan yang telah Allah tetapkan untuk dirinya, maka saat ini
banyak kita saksikan pelecehan-pelecehan terhadap perempuan yang tidak mau
menutup aurat.Astagfirullah
Sebagaimana sabda Nabi: “Kutinggalkan kepadamu (Umat Islam)dua pusaka abadi, apabila kamu
berpegang teguh kepadanya niscaya kamu tidak akan sesat, dan akan selamat”
Karna kita adalah ciptaan yang lemah dan terbatas, butuh kepada yang Maha kuat, Maka sudah selayaknya kita menjadi muslim seutuhnya,
menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan
menjadikan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman dan Islam sebagai jalan hidup kita.