Area Yang Tak di Kuasai
Oleh : Ani Ghaziyah
(Penulis, dan
Pemerhati Generasi)
Area yang tidak kita kuasai
adalah area yang tidak terjangkau oleh kita, pada area ini Allah tidak akan
memintai pertanggung jawaban, contohnya kita terlahir cantik, tampan, punya
hidung mancung, pesek, hitam, putih, tinggi, pendek, dll. Semua itu tidak akan
Allah tanya di akhirat, kenapa kita cantik, tampan, putih, dsb. Tapi yang Allah
tanya adalah untuk apa kita gunakan potensi kita, umur kita, waktu kita, dan
harta kita, apakah untuk kebaikan atau untuk keburukan.
Sering kali kita melihat manusia
sibuk memperbaiki penampilannya, ada yang operasi wajah, operasi hidung, kulit,
dimana bagi mereka yang paling penting adalah bisa terlihat cantik, putih,
tampan dan gagah, karena penapilan adalah no.1. Banyak yang tidak bersyukur
atas apa yang telah Allah berikan kepadanya, sehingga tidak merasa berdosa
merubah ciptaan-Nya, semata-mata hanya untuk sekedar sensasi, uang, ketenaran,
bahkan pengakuan status sosial, sangat miris dan menyedihkan, manusia mencari
kebahagian lewat fisik, yang pasti
itupun tidak akan Allah mintai pertanggung jawaban, dan bahkan melupakan area
yang dikuasainya dimana area yang dikuasailah yang akan ditanya.
Hari ini orang berlomba-lomba
memperbaiki dan memperbagus fisiknya, fokus pada penilaian manusia, dan melupakan penilaian Allah,
sementara penilaian manusia tidak akan memberikan manfaat kepada dirinya,
justru akan membuat ia lupa pada identitasnya, pemikiran kaum muslimin
benar-benar sudah terkontaminasi oleh budaya barat yang lebih mengutamakan
fisik. Sehingga standar bahagia mereka adalah penampilan dan fisik yang
sempurna. Padahal Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk,
dan Allah tidak akan tanya seperti apa bentuk fisik kita.
Dalam hadist yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:“Sesungguhnya
Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian,
tetapi Dia melihat kepada hati kalian”(H.R Muslim).
Saat semua orang fokus
memperbagus fisiknya, marilah kita fokus untuk memperbaiki hati dan amal kita,
karna Allah tidak memandang fisik seorang hamba, tapi Allah memandang apa yang
didalam qolbunya.
Maka marilah kita menjadi
orang-orang yang melawan arus rusakglobalisasi yang banyak menghancurkan muda-mudi saat ini, arus yang menyeret manusia pada lembah
kehinaan, maka sudah saatnya kita menjadi orang-orang yang melakukan perbaikan.
Kembalikan midset kaum muslimin bahwa kemulian tidak terletak pada rupa, tapi
terletak pada kebaikan hatinya, dan alangkah luar biasa jika seseorang terlahir
dengan rupa yang sempurna namun hatinya juga mulia. MasyaAllah. :D