-->

Latest Post


MPA, PADANG - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang saat ini memperluas jangkauan layanan air siap minum. Setelah spot RSUP M. Djamil sepekan lalu, giliran spot air minum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasyidin Padang diresmikan, Selasa (3/12/2019).

Walikota Padang Mahyeldi di sela peresmian itu menyebut, tersedianya spot air minum di ruang – ruang fasilitas publik sudah merupakan sebuah keniscayaan. Pasalnya , Kota Padang tengah bergerak menuju kota internasional yang salah satu cirinya ketersediaan air siap minum.

“Tersedianya spot-spot air minum di Kota Padang menjawab tantangan menuju kota internasional. Salah satu kriterianya tersedianya air siap minum, ” kata Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi, sumber air baku di Kota Padang memiliki kualitas baik. Tidak sulit memprosesnya untuk menjadi air siap minum.

“Sumber air kita memiliki oksigen yang baik. Itu sudah diperiksa di laboratorium, ” kata Mahyeldi.

Ia berharap, 2020 nanti , PDAM sudah mampu menyediakan spot – spot air siap minum di perkantoran dan pusat – pusat pelayanan publik. Kemudian juga di perumahan – perumahan.

Hanya saat ini PDAM masih perlu memperbaiki jaringan yang lama disamping menambah jaringan baru. Sebab, jaringan lama yang merupakan peninggalan Belanda sudah tidak bisa dialiri air siap minum.

“Pipa jaringan lama peninggalan Belanda sudah banyak mengalami kebocoran sehingga tidak layak lagi dialiri air siap minum, ” ujarnya.

Lebih lanjut, Mahyeldi menekankan, PDAM harus secepatnya menambahkan spot air minum di rumah sakit umum daerah itu.

“Hal ini akan memudahkan pasien dan pengunjung. Warga mendapatkannya dengan harga lebih murah, ” tukasnya.

Terkait tarif murah air PDAM Kota Padang diulas Direktur Utama PDAM Padang, Hendra Pebrizal. Menurutnya, tarif air PDAM Padang termasuk paling murah di Indonesia. Dengan harga Rp. 1.500 per kubik jauh di bawah daerah lain seperti Bandung dan DKI Jakarta.

“Tarif murah ini memang sangat membantu masyarakat. Namun di sisi lain, cost operasional semakin tinggi. Hal ini yang perlu kita sikapi untuk pengembangan jaringan PDAM, ” sebutnya.

Dalam waktu dekat, kata Dirut, PDAM akan launching air siap minum untuk perumahan. “Ada 700 pelanggan yang dilayani untuk air siap minum di Perumahan Balai Gadang, ” katanya.

Terkait pembenahan jaringan, Hendra menyebut memprioritaskan pergantian instalasi lama sepanjang 2100 KM lebih. Di smping itu diperlukan jaringan baru untuk memperluas jangkauan pelayanan.

“Untuk itu, PDAM butuh dana sebesar Rp 1 trilyun, ” tukasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Rasyidin, : dr. Hj. Herlin Sridiani, M.Kes menyambut gembira tersedianya spot air siap minum tersebut. Ribuan pasien dan pengunjung setiap pekan akan menikmati kemudahan.

“Kami berharap penambahan unit mesin air minum di RSUD ini, karena pengunjung semakin ramai dan kebutuhan air minum meningkat, ” sebutnya. (*)

Photo Istimewa

KOPI, JAKARTA – Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia akan menghadiri kegiatan yang digelar Kappija-21 bersama JICA dan Universitas Negeri Jakarta, pada Rabu, 11 Desember 2019 mendatang. Pihak Kedubes Jepang telah mengkonfirmasi akan hadir di acara bertajuk National Conference II: Global Education and Environment for Sustainable Development, yang akan berlangsung di University Training Center (UTC) Building, 8th Floor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jl. Rawamangun Muka, Pulo Gadung, Jakarta Timur itu.

Hal tersebut disampaikan Presiden Kappija-21, Mr. Mulyono Lodji, kepada pewarta media ini, Senin, 2 Desember 2019. “Ya, Alhamdulillah, pihak Kedutaan Besar Jepang sudah memberitahu kita bahwa perwakilan Kedubes akan hadir sekaligus memberikan speech di acara National Conference kedua yang akan diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta nanti. Dari informasi yang kami terima melalui email, Mr. Wakabayashi dan Mr. Jinno Kosuke yang akan hadir,” jelas Mulyono.

Berita terkait: KAPPIJA-21 Bakal Gelar National Conference Bekerjasama dengan UNJ (https://pewarta-indonesia.com/2019/11/kappija-21-bakal-gelar-national-conference-bekerjasama-dengan-unj/)

Sementara itu, para pejabat VIP lainnya yang sudah konfirmasi akan hadir di acara yang akan menghadirkan ratusan mahasiswa UNJ dan undangan lainnya itu adalah pejabat dari Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia office. “Ibu Sri Widyastuty dan Mr. Ando Hisao sudah menyampaikan ke kita bahwa JICA siap hadir di acara ini,” imbuh Bang Moel, sapaan akrabnya.

Saat ditanya tentang persiapan pelaksanaan acaranya, Ketua Panitia National Conference, Wilson Lalengke, mengatakan bahwa persiapan sedang berlangsung dan acara siap dilaksanakan. “Persiapan utama terkait tempat dan peserta konferensi sudah kelar. Jadwal acara juga sudah disusun dan persiapan lainnya di lokasi acara sudah ready. Hanya tinggal memasang back-drop, pemesanan konsumsi, dan lain-lain yang sifatnya diselesaikan menjelang hari pelaksanaan,” urai Wilson yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kappija-21.

Selain dari pihak Kedubes Jepang dan JICA serta anggota Kappija-21, panitia juga mengundang Pemerintah Daeah DKI Jakarta untuk menghadiri acara tersebut. (APL/Red)

Photo Istimewa 

MPA, KOPI JENEPONTO - Kodim 1425/Jp akan menggelar Festival Berkuda Turatea dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD atau biasa dikenal dengan Hari Lahirnya Korps Infanteri. pada event yang akan digelar selama 3 hari mulai tanggal 20 s/d 23 Desember 2019 bertempat di Pantai Karsut, Jeneponto ini, ada sajian khusus kuliner daging kuda.

Hal tersebut diungkapkan Komandan Kodim 1425/Jeneponto, Letkol (Inf) Irfan Amir kepada pewarta media ini melalui saluran WhatsApp-nya, 1 Desember 2019. “Kegiatan ini sekaligus juga untuk mengekplorasi kearifan lokal Butta Turatea Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, baik dalam hal pacuan kuda maupun sisi kuliner daging kudanya,” ujar Irfan.

Adapun mata kegiatan yang akan digelar yakni:

1. Tanggal 20 Desember 2019 akan digelar karnaval berkuda dengan menampilkan kuda-kuada yang ditunggangi dengan menggunakan pakaian adat dan pakaian pejuang yang menggambarkan budaya Jeneponto dan Hari Juang TNI AD (Hari Infanteri).

2. Festival kuliner dengan menu utama olahan daging kuda yang akan dilaksanakan pada esok hari, 21 Desember 2019 dengan menampilkan masakan yang menggunakan olahan daging kuda seperti Ganja (Gantala Jarang) dan olahan daging kuda lainnya yang sudah familiar seperti coto dan konro. Dalam hal ini juga akan ditampilkan olahan daging kuda lainnya yakni abon daging kuda, dendeng daging kuda, dan rendang dari daging kuda.

3. Pacuan Kuda dilaksanakan [ada tanggal 22 Desember 2019 yang merupakan budaya masyarakat Jeneponto dari jaman dahulu.

Melalui kegiatan festival berkuda ini, Kodim dan jajaran panitia ingin ikut mewarnai dan memperkenalkan budaya Jeneponto di tingkat nasional, bahkan di level dunia. Sebagaimana diketahui bersama bahwa satu-satunya daerah pemakan kuda termasif (terbanyak) di dunia adalah masyarakat Kabupaten Jeneponto.

“Kita boleh cari di belahan dunia mana yang masyarakatnya bisa menandingi warga Jeneponto dalam hal mengkomsumsi daging kuda,” kata Letkol Inf Irfan Amir sambil tertawa kecil.

Dari informasi yang diperoleh selama ini, bahwa masyarakat Jeneponto dalam sehari dapat mengkomsumsi kurang lebih 20 ekor kuda/hari yang dimulai dari komsumsi orang per orang secara individu sampai dengan sajian di warung-warung makan yang menyajikan olahan daging kuda. Para pelancong yang datang ke Jeneponto dapat melihat bagaimana olahan daging kuda itu dibuat di Jeneponto. Mulai dari daerah perbatasan Kabupaten Jeneponto -Takalar sampai ke perbatasan Kabupaten Jeneponto - Bantaeng, sebagian besar dari warung makan yang ada menyajikan olahan daging kuda. Wujud kulinernya bermacam ragam, seperti dibuat dalam bentuk coto, konro, dan abon.

“Secara matematis, apabila masyarakat Jeneponto mengkomsumsi kurang lebih 20 ekor kuda per hari, maka perbulannya masyarakat di sini membutuhkan kurang lebih 600 ekor untuk dikomsumsi. Pertahun dapat mencapai 7.200 ekor kuda,” jelas Irfan sambil tersenyum.

Berdasarkan fakta tersebut, masyarakat Jeneponto mengklaim bahwa mereka merupakan masyarakat termasif (terbanyak) di dunia dalam hal mengkomsumsi daging kuda. “Silahkan lembaga Muri atau Guinness Book of Word Record mencari dan mensurvei tempat di belahan bumi mana terdapat masyarakatnya yang sama dengan masyarakat Jeneponto dalam hal mengkomsumsi kuda,” tantang Irfan yang dikenal suka humor ini.

Selain itu, lanjut perwira dari Satuan Kopassus itu, pada Festival Berkuda Turatea kali ini, pihaknya bermaksud membuka ruang ekspolorasi kearifan lokal Butta Turatea dari sisi budaya, olah raga dan pariwisata. “Tiga hal inilah yang melandasi digelarnya event Festival Berkuda Turatea. Saya mengajak kita semua, mari kita bawa Jeneponto mendunia melalui event ini. Saya juga berharap, event ini dapat menjadi agenda kegiatan tahunan Pemerintah Daerah Jeneponto, Sulawesi Selatan, bahkan agenda nasional,” tutup Irfan amir. (IRA/Red).

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.