-->

Latest Post


MPA, PADANG PARIAMAN - Guna  membantu masyarakat dalam  mengembangkan budidaya udang khususnya udang  Vaname dengan menggunakan dekomposer Bios 44, Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P., melaksanakan  kunjungan ke tambak udang di Ketaping, Kecamatan Batang Anai , Kabupaten Padang Pariaman

Dalam kesempatan tersebut, Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan, bahwa kegiatan ini berupaya  membangun ekosistem yang baik dan produktif dalam mengembangkan budidaya udang di tambak udang dengan menggunakan dekomposer Bios 44 dan juga merupakan demplot atau percontohan nantinya bagi masyarakat sekitar.

“Dengan adanya demplot tambak udang ini, masyarakat sekitar bisa menerapkan dan mempelajari bagaiman cara mengembangkan budidaya udang vaname, dan juga bisa menambah pendapatan masyarakat serta dapat mendukung ketahanan pangan di Sumatera Barat," ujar pak Kunto, Selasa 14/1.

Danrem 032 menambahkan, bahwa saat ini budidaya udang vaname telah dikembangkan di Kota Padang dan sudah dipanen beberapa hari yang lalu dan hasilnya sangat memuaskan terdapat peningkatan signifikan dari hasil panen panen sebelumnya .

“ Program ini melanjutkan program yang sudah ada untuk meningkatkan hasil perekonomian ada. Harapan kedepannya selain, bisa meningkatkan  budidaya udang vaname juga akan diterapkan di sepanjang garis pantai daerah Sumbar," imbuhnya

Dijelaskan, Jenderal Bintang satu itu, bahwa budidaya tambak udang bisa dijadikan pemanfaatan sumber daya manusia (SDM)." Selain itu pemanfaatannya, diharapkan juga  mampu menyerap tenaga kerja di daerah sekitar serta memiliki nilai jual demi menunjang DNA mendukung ketahanan pangan daerah,” tegas Danrem.

Sementara itu,  Joni Efendi selaku pemilik tambang  mengatakan, bahwa sebagai pengusaha tambak udang dirinya berterimakasih kepada Danrem yang telah berpartisipasi dan peduli kepada penambak udang," kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Danrem atas bantuanya, pemberian Bios 44. Selama ini Bios 44 telah digunakan untuk pertanian, budidaya perikanan seperti ikan lele dan sejenis ikan kolam lainnya dengan hasil produksi yang meningkat. Kami harapkan dengan hasil yang serupa juga kami harapkan berhasil di tambak kami," tegas mantan pemain sepakbola Semen Padang ini. 

Ditambahkannya juga bahwa dirinya siap untuk menyukseskan program  pengembangan teknologi budidaya udang vaname dengan menggunakan Bios 44 dalam rangka meningkatkan produksi udang, dikarenakan selama ini hasil tambak udang kami masih kurang baik.

"Harapan kedepannya semoga produksi tambak udang kami bisa mengalami peningkatan. Seperti kita ketahui Bios 44 merupakan salah satu dekomposer yang bisa menumbuhkan plankton dan bisa mengurai limbah yang ada di tambak itu," ungkapnya mengakhiri.

Dalam kesempatan tersebut Danrem    turut didampingi Kasi Intel Korem Kol Kav. Mukmin, Kasiter Kolonel Inf Budi Prasetyo, Kasipers Kolonel Inf Jajang Kurniawan,  Dandim 0312/Padang Kolonel Arh Nova, Dandim 0308/Pariaman Letkol Arm Heri Pujiayanto, Tokoh masyarakat Ketua KAN Ketaping Rajo Sampono, Ketua Persit Koorcabrem 032 Ibu Mia Kunto Danramil Batang Anai Kapten Inf Adeianto, Kapolsek Batang Anai AKP Eroplis. **


MPA, PADANG - Pemindahan kerja ke Kantor Camat Bungus Teluk Kabung (Bungtekab) baru, sudah lama direncanakan. tapi keterlambatannya, kunci dari pemborong ke PPTK kemudian sudah harus selayaknya pindah karena kantor camat yg lama tidak Representatif lagi.

Disampaikan Camat Bungus Teluk Kabung  M. Lathif  dalam kata sambutan pada acara syukuran menempati kantor baru, Senin (13/1/2020)

M. Lathif katakan  baik untuk sarana pelayanan masyarakat maupun  keamanan peletakan barang-barang  inventaris dimalam hari dan sudah banyak pula yg bocor. apa lagi kalau hari hujan air tergenang di ruang kantor yg lama tersebut, ujarnya.

Maka itulah dasarnya kami sudah sepakat utuk segera pindah ke kantor camat yg baru nah tepatnya hari ini senen tanggal 13 Januari 2020 pindah dan pelayanan pada kantor yg baru dengan doa dan syukuran bersama.

Syukuran bersama dihadiri  Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Arfian dan Forkopimka Kecamatan, Ketua KAN dan tokoh-tokoh masyarakat, sebut Camat

Alhamdulullah mulai hari ini dan seterusnya pelayanan sudah mulai dilaksanakan, dalam waktu yg tidak begitu lama rencana Ada presmian kantor Camat Bungus Teluk Kabung (Bungtekab)oleh Wali Kota Padang.

Melibatkan seluruh tokoh masyarakat dinas terlait nantinya,  hari ini kita doa dan syukuran menaiji kantor camat baru.berarti kita harus bekerja bagi ASN sekecamatan bungus Teluk kabung dgn semangat, kreatif dan inovatif, kwalitas pelayanan harus ditingkatkan berikan yg terbaik pelayanan utuk masyarakat.

Sehingga masyarakat selesai dilayani pulang dengan TERSENYUM...dan kepada masyarakat mari saling menjaga dan merawat kantor ini  dengan baik (*)

Foto/Reuters

MPA, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan pemerintah berencana membangun pangkalan militer TNI di beberapa wilayah, salah satunya di Natuna, Kepulauan Riau. Saat ini masih dilakukan pematangan untuk pembangunannya.

“Saat ini, Pak Menhan sedang melakukan proses pematangan,” kata Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak di Jakarta, kemarin.

Menurut Dahnil, proses pematangan dalam membangun pangkalan-pangkalan seperti menghadirkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang layak dan modern untuk berada di sana. “Termasuk penguatan bakal pangkalan-pangkalan tersebut melalui alutsista yang layak dan modern,” ujarnya.

Namun, dia belum bisa merinci secara detail terkait wilayah mana saja yang akan dibangun pangkalan militer. Dahnil hanya mengamini jika salah satu pangkalan militer berada di Natuna. “Salah satunya seperti yang disebutkan Pak Menhan (Prabowo),” paparnya.

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mendukung wacana pemerintah yang bakal membangun pangkalan militer di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. Apalagi, wilayah tersebut rentan konflik dengan negara lainnya. “Semua wilayah perbatasan yang di mana berpotensi konflik, kehadiran pangkalan militer wajib ada,” kata Dave.

Menurut dia, sejatinya pembangunan pangkalan militer di wilayah yang rentan konflik harus dibangun sejak dahulu. Sehingga dapat mencegah konflik yang tak diinginkan seperti saat ini. “Itu sudah harus dilakukan sejak dulu,” ujarnya.

Selain itu, Dave mendorong agar pangkalan-pangkalan militer yang ada di wilayah-wilayah tersebut dapat digunakan untuk tempat latihan perang. “Bahkan, latihan perang sebaiknya dibuat di wilayah-wilayah tersebut,” tandasnya.

Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menyebut bahwa rencana tersebut menyelipkan pesan bagi negara asing, kalau Indonesia serius menjaga wilayahnya. “Akan memberikan pesan yang positif ke negara-negara asing bahwa Indonesia serius menjaga wilayahnya,” ujarnya.

Menurut dia, pembangunan pangkalan militer bisa memperkuat sektor keamanan Tanah Air. Sebab, bakal menghadirkan pengawasan fisik yang selama ini belum terlihat. “Kita perlu meningkatkan pengawasan dan kehadiran fisik untuk menunjukkan adanya penguasaan yang efektif,” katanya.

Dia berharap, dengan adanya pangkalan militer bakal mendorong kehadiran pertahanan negara dan memudahkan koordinasi dalam pengawasan keamanan. “Pangkalan militer akan mendorong kehadiran tersebut dan memudahkan koordinasi dalam pengawasan dan pengamanan setiap diperlukan,” ujarnya.

Sementara itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyebut setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah Indonesia menyikapi masalah Natuna. Pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah menghadirkan banyak nelayan Indonesia di sana dan tetap memperhatikan perlindungan nelayan lokal di perairan Natuna.

“Pertama adalah kita hadirkan nelayan-nelayan kita di sana. Kita sekarang masalah banyak- banyakan nelayan yang ada di sana, iya kan,” ujarnya.

Hal kedua yang perlu dilakukan adalah, pemerintah harus menyiagakan kapal-kapal patroli sebagai coast guard. Sehingga, bisa melindungi nelayan-nelayan Indonesia dan nelayan asing yang ingin mencuri ikan. “Karena nelayan-nelayan kita yang dari Natuna itu mereka komplain kami ini diusir-usir sama coast guard China. Tapi kita enggak punya backup yang backing kita. Nah, ini kita harus kuat-kuatannya di situ sebenarnya,” ungkapnya.

Kemudian yang tidak kalah penting bagi dia, poin ketiga yakni pemerintah harus konsisten terus menjaga kebijakan di Natuna dan tidak mengakui sembilan garis putus seperti yang diklaim oleh Pemerintah China. “Kita harus konsisten terus menjaga kebijakan tidak mengakui sembilan garis putus. Jadi, itu harus terus karena apa kita akan dicoba dengan harapan kita lupa. Nah, kita harus konsisten menjaga itu,” ujarnya.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Natuna beberapa waktu lalu merupakan bentuk hadirnya pemerintah dalam melindungi nelayan lokal di sana. “Pesan yang disampaikan Pak Presiden kemarin itu adalah konsentrasi pemerintah untuk memberikan kepastian hukum dan keamanan terhadap nelayan-nelayan kita yang ada di Natuna dan seluruh wilayah Indonesia,” tandasnya.

Selain memberikan kepastian hukum dan keamanan, Ngabalin mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia juga akan mengawal keamanan nelayan, memberikan fasilitas, dan sarana prasarana kepada nelayan. “Presiden memberikan kepastian kepada seluruh rakyat Indonesia dalam pesan kemarin bahwa nelayan Indonesia akan dikawal, nelayan Indonesia akan diberikan fasilitas melalui menteri KKP,” ungkapnya.

Karena itu, menurut dia, sudah sepatutnya Pemerintah Indonesia yang dalam hal ini adalah TNI untuk menjaga dan mempertahankan Natuna yang merupakan hak kedaulatan bangsa Indonesia. “Maka dengan posisi seperti ini, kesadaran kita terhadap hak-hak kedaulatan kita dan seluruh harta kekayaan negara itu harus dijaga. Yang menjaga itu ya tentara,” ujarnya. (*)



Dilansir dari SindoNews.com dengan judul Artikel : Pangkalan Militer Akan Dibangun di Natuna


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.