-->

Latest Post


MPA, THAILAN - Branding wisata "The Light of Aceh" semakin bercahaya, baik di dalam, maupun di luar negeri. Dalam rangka terus memperkenalkan dan mempromosikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi oleh setiap wisatawan, Tim Kesenian Aceh ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan 7th Melayu Day @ Yala, Thailand, salah satu event wisata budaya berbasis melayu Islami, yang diselenggarakan baru-baru ini di Negara Gajah Putih tersebut.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, SH, menyatakan bahwa perlu dukungan semua pihak agar Aceh semakin dikenal dan viral secara global sebagai salah satu destinasi wisata halal atau "World's Best Halal Cultural Tourism Destination".

"Keikutsertaan Aceh pada berbagai even wisata nasional dan internasional adalah sebuah keniscayaan dalam rangka semakin memperkuat positioning Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia yang kaya dengan ragam keunikan dan pesona alam dan budaya serta keramahan masyarakat Aceh, " sebut Dadek.

Dadek menambahkan bahwa keikutsertaan Pemerintah Aceh pada Melayu Day di Kota Yala, Thailand yang dihadiri oleh beberapa Negara lainnya, seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan unsur UKM, termasuk juga Bawadi Coffee, serta beberapa provinsi lainnya dari Indonesia, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jambi diharapkan mampu memperkenalkan Aceh melalui penampilan seni tari tradisi budaya dan promosi pesona wisata Aceh.

"Mempromosikan Aceh di Thailand, khususnya pada 7th Melayu Day @ Yala tanggal 7 s.d 9 Februari 2020 di Chang Peuh Park (Lapangan Gajah Putih) dengan membawa tim seni Aceh dianggap penting sebagai salah satu destinasi wisata dengan ragam pesona alam dan budaya, sekaligus memperkuat kerjasama ekonomi, pertukaran budaya (cultural exchange) dan promosi bersama (Joint Promotion) antara dua negara, Indonesia dan Thailand melalui semangat Kerjasama IMT-GT, khususnya Pemerintah Aceh dan Pemerintah Yala, " tambah Dadek, yang juga koordinator tim delegasi Aceh.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin, SE, M.Si menyatakan bahwa Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh terus mempromosikan wisata Aceh, salah satunya melalui partisipasi pada ragam kegiatan pameran dalam dan luar negeri dengan membawa tim tari dan pelaku industri pariwisata Aceh, seperti Asoe Nanggroe Tour and Travel.

"Tarian Seudati Aceh khususnya dan beberapa tarian tradisi lainnya dari Sanggar Pomeurah Aceh Utara tampil meriah pada 7th Melayu Day @ Yala dalam rangka mempromosikan khazanah seni budaya Aceh yang Islami kepada pengunjung dan wisatawan, khususnya masyarakat Kota Yala yang umumnya beragama Islam, sekaligus mempromosikan pesona wisata Aceh lainnya dalam bentuk brosur, leaflet, paket wisata, barang-barang UKM dan cenderamata lainnya serta ragam even wisata yang akan digelar sepanjang tahun 2020, “ ungkap Jamal.

Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, M.Bus menambahkan bahwa partisipasi Aceh pada 7th Melayu Day @ Yala diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Aceh tahun 2020 melalui ragam even wisata, pameran dan publikasi.

“Kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh tahun 2019 mengalami peningkatan (5.55 persen), yaitu mencapai 2.636.916 terdiri dari 2.529.879 orang (wisnus) dan 107.037 orang (wisman). Sementara, kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh tahun 2018 mencapai 2.498.249 terdiri dari 2.391.968 orang (wisnus) dan 106.281 orang (wisman), " sebut Rahmadhani.

Moga penampilan Tari Seudati dan tari tradisi Aceh lainnya akan menjadi kesan tersendiri bagi masyarakat Thailand dan daya tarik untuk datang dan berwisata ke Aceh. (*)


MPA, KAB SOLOK  - Sosok Hendra Saputra SH, M.Si memang fenomenal. Oleh masyarakat daerah penghasil beras terbaik Sumbar, Birokrat Muda ini terus menjadi panutan. Keramahannya melekat disetiap gerak dan kinerjanya. Sebagai Dosen Muda, ia telah memantapkan langkah menuju BA 1 Kabupaten Solok. 

Kemantapan langkah Hendra Saputra didasari atas dukungan sebagian besar ummat Negeri “Tugu Ayam Kukuak Balenggek” kepadanya.

Modal besar Hendra Saputra selama 27 tahun di pemerintahan, sangat ditunggu gebrakannya membangun Kabupaten Solok di lima tahun kedepan. Sebut Efrizal Tanaro Batuah,Tokoh Nagari Pasilihan Kecamatan X Koto Diatas, Jumat (07/02/20).

Pemaparan Erizal disampaikannya saat temu ramah Hendra Saputra dengan masyarakat Pasilihan pada Jumat kemaren.

Masyarakat butuh pemimpinan yang tegas dan bisa membawa perubahan, ber-Ahklak, sekaligus mampu menguatkan pondasi agama di negeri kami ini, kata Efrizal.

Sosok pemimpin yang miliki kriteria pantas memimpin, telah ditemukan warga pada diri Birokrat Muda Hendra Saputra, katanya lagi.

"Tongkat Estafet Kepemimpinan Kab. Solok 2020-2025, Dosen Muda cerdas ini, layak meneruskannya. Sebut Efrizal, yang juga Anggota Solok Hunting Community.

Hendra Saputra jauh sebelumnya, telah memiliki sosok kedudukan yaitu sebagai panutan bagi banyak ummat. Sehingga dirinya dipercaya mampu melaksanakan tugas sebagai pemimpin tanpa dihalang halangi oleh kelompok kelompok tertentu dikemudian hari, bila ia (Hendra) dapat memimpin negeri kami, terangnya.  

“Dosen Muda ini di usung oleh rakyat, yakni maju di jalur independent. Artinya, murni milik rakyat dan maju membangun bersama rakyat”, imbuhnya.

Tidak kita ragukan, aura pemimpin amanah menempel dalam diri Hendra. Itu dilihat dari aktifitas rutin kesehariannya yang menunjukan ketaatan terhadap perintah Allah, sebut Efrizal.

Selain itu, kata Efrizal, “Hendra Saputra SH, M.Si dikenal dengan ketelitiannya dalam bersikap dan berbuat, dan ia bukan tipe orang yang menggampangkan masalah atau takabur”.

Kecerdasan ilmu pengetahuan Hendra Saputra memahami berbagai cara dalam mengatur suatu urusan dengan benar. Serta konsep skala prioritas dalam meningkatkan pembangunan merata di semua nagari, merupakan tagline yang telah dipersiapkannya dari sekarang, terang Efrizal.

Menyoal kepemimpinan bukanlah hal yang main-main atau sekedar ambisi semata. Sebab diperjalanannya, mengandung konsekwensi amanah yang besar terhadap kepemimpinan itu.

"Seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. Jika pemimpin memiliki karakter curang, bohong dan khianat, maka ia tak layak menjadi pemimpin apalagi sebagai panutan", tutup Efrizal Tanaro Batuah.

Hendra Saputra SH, M.Si dikesempatan singkatnya mengatakan, sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah “Seorang pemimpin yang adil”. Terang Bakal Calon Bupati Solok ini, menuturkan. (Tim).


MPA, KAB SOLOK  - Di Minang ini ada beberapa kriteria yang disukai masyarakat terkait karakter atau kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Begitu juga di Kabupaten Solok.

Seorang pemimpin wajib memiliki kapasitas dan kapabilitas. Terlebih di era globalisasi yang serba terkoneksi. Namun, apakah  kedua kualitas ini sudah cukup? Jawabannya, tentulah belum.

Dikatakan Nazaruddin Datuak Rajo Nan Gadang selaku Pengurus LKAAM Kab. Solok, Kamis (06/02/20), menyikapi hal sedemikian. Kualitas non teknis lain yang musti dipunyai oleh seorang pemimpin agar tidak lost control dalam memimpin, harus dimiliki. Antara lain : 

Pertama ialah "Kesantunnan". Tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat tidak menyukai sikap arogan atau prilaku kasar seorang pemimpin. Baik dalam perkataan maupun perbuatan. Masyarakat menyukai kehalusan budi, kelembutan tutur bahasa dan keramahan sikap.

Sebaliknya, bila seorang pemimpin berlaku kasar apalagi mencaci. Tentunya orang (objek) akan sakit hati. Maka dari itu Kesatunnan seorang pemimpin, menjadi tolak ukur utama, kata Datuak.

Manusia tidak hanya terdiri dari jasmani atau raga saja. Namun memiliki perasaan halus yang disebut rohani atau jiwa. Maka sikap santun keseharian pemimpin dalam bersosial dengan masyarakatnya merupakan "Kewajiban".

Kedua, “Memiliki Sifat Kasih Sayang”. Sifat ini wajib hukumnya dimiliki oleh pemimpin manapun di muka bumi ini. Seorang pemimpin tidak boleh memperlakukan rakyatnya dengan ketidak adilan, apalagi meremehkannya. Mereka yang terpinggirkan, tidak boleh dipandang sebelah mata atau di anggap ‘Sampah Kota’, pungkasnya.

Pemimpin musti menyayangi rakyatnya. Keluhan mereka harus didengar, ditampung dan dicarikan solusinya. Bersikap tegas boleh boleh saja, namun ketegasan itu tidak meski menanggalkan rasa/sifat kasih sayang.

Yang ketiga adalah “Pandai Mengendalikan Diri”. Seorang pemimpin harus punyai kesabaran agar mental tidak lepas control ketika melihat yang tidak beres. Kalaupun harus marah, jangan sampai kemarahan diluar kendali, seperti dengan memaki atau bersikap kasar lainnya, papar Datuak.

Pemimpin yang bijak, bakal mampu mengendalikan amarahnya. Sikap wibawa yang dimiliki, akan menjaga harga dirinya di mata rakyat. Bagaimanapun juga harga diri seorang pemimpin wajib dijaga, supaya yang dipimpinnya menaati berbagai aturan-aturan yang telah dibuat pemerintah.

Tantangan berat seorang pemimpin dalam menjalankan amanah rakyatnya, sangatlah besar. Ketika di hadapan rakyat, posisinya adalah sebagai orang nomor satu. Namun ia harus mampu menjadi contoh baik atau panutan, tukas Datuak.

Seorang pemimpin harus bisa mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan tekanan. 

Ke-empat “Akhlak“ Kepemimpinan. Akhlak yang disyariatkan dalam Islam diantaranya; malu melakukan perbuatan buruk, tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. Jujur atau Amanah, bertanggung jawab, suka berbuat kebajikan. Tidak suka yang berlebih-lebihan, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Menghormati orang lain, baik yang muda maupun yang sudah tua dan suka bersilaturrahmi. Yang paling utama adalah “ Selalu Bersyukur kepada Allah SWT” dan lain sebagainya, pungkas Datuak Nazar.

Menyikapi kriteria sosok pemimpin seperti diatas, Hendra Saputra SH, M.Si (Bakal Calon Bupati Solok) oleh sebagian besar masyarakat, mendapatkan kepercayaan tinggi.  Aura tokoh agama dalam dirinya (Hendra) dianggap sebagai tulang dari “Tubuh” kepemimpinan sebenarnya. Tutup Nazaruddin Datuak Rajo Nan Gadang, salah seorang tokoh agama di Kab. Solok.

Beberapa hari lalu, dari hasil survei kecil kecilan Tim Media dan LSM di banyak nagari yang ada di Kab. Solok. Fakta jujur menyebutkan, ternyata buah bibir masyarakat mengatakan bahwa popularitas Hendra Saputra, SH, M.Si menempatkan empati dan respon yang tinggi.

Selain disebut sebagai Birokrat Muda 3T (takah, tageh dan tokoh). Kepribadian baik yang dikagumi masyarakat, yakni mengenai latar belakang ilmu ke agamaannya (Hendra). Aura tokoh agama didalam dirinya, sering di anggap ummat sebagai tulang dari “Tubuh” kepemimpinan yang sebenarnya.  (TIM).

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.