-->

Latest Post


MPA, PADANG - Dompet Dhuafa Singgalang (DDS) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Padang beserta jajaran stakeholder tabur 50 ribu bibit ikan nila di acara launching program ekonomi Budidaya Ikan Nila (BUDILA).

Kegiatan ini berlangsung di Kampung Pinang RT. 01 RW.01 Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Kamis (6/2/2020).

Hadir Bandarian Syah Pimpinan Cabang DDS menuturkan, program BUDILA merupakan program yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Singgalang dan sinergi dengan DKP Kota Padang. "Program ini berupa pemberian bibit sebanyak 100 ribu ekor bibit untuk 10 orang Penerima Manfaat (PM), untuk tahap pertama ada di tabur 50 ribu bibit," tutur Hadie.

DDS juga ikut membantu memberikan pakan sampai dengan panen pertama, "kami dari DDS juga turut mendampingi sampai dengan pemasaran nantinya," tutur Hadie.

"Besar harapan kami agar program BUDILA bisa mengentaskan kemiskinan di Kota Padang, bisa meningkatkan pendapatan serta bisa menambah pengetahuan anggota kelompok terkait budidaya ikan nila, yang nantinya bisa meningkatkan hasil maksimal," pungkas Hadie.

Guswardi selaku Kepala DKP Kota Padang mengatakan, Kota Padang sangat potensial untuk pelaksanaan budidaya ikan nila. "Kami pun dari DKP sudah mensurvei beberapa kolam untuk budidaya ikan nila di Padang, ada sekitar 450 buah kolam air deras dan 256 lebih kolam potensial lainnya yang bisa dijadikan sebagai lokasi budidaya ikan nila," tutur Guswardi.

"Kami dari DKP Kota Padang turut berterimakasih kepada DDS yang ikut membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kota Padang melalui program budidaya ikan nila ini," pungkas Guswardi. 

Sumber: Nurul Octaviani dan Khairul Nasri (Marketing Komunikasi Dompet Dhuafa Singgalang)

Keterangan foto: Pimpinan Cabang DDS, DKP Kota Padang dan stakeholder terkait menabur bibit ikan nila di kolam program BUDILA. (06/02/Red)


MPA,  SOLOK - Banjir dan longsor telah menghantam sejumlah nagari yang ada di Kabupaten Solok, Sabtu (8/2/2020). Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, hingga perumahan terkena dampak cukup parah di sejumlah titik. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Solok, begerak cepat turun ke titik lokasi bencana.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok, Syaiful, ST, MT, mengatakan jajarannya langsung turun ke lokasi untuk mengambil data kerusakan. Dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Ormas serta berbagai elemen masyarakat, personel PUPR juga langsung melakukan penangan awal bencana.

"Sejak pagi tadi, personel kita sudah bergerak menuju lokasi mulai dari Talang Babungo (Kecamatan Hiliran Gumanti), Selayo (Kecamatan Kubung), Sirukam (Kecamatan Payung Sekaki), Muaro Paneh (Kecamatan Bukit Sundi), hingga ke Sungai Durian (Kecamatan IX Koto Sungai Lasi)," ujar Syaiful.

Dari data sementara, Syaiful menjelaskan sejumlah dampak banjir dan longsor di Kabupaten Solok. Di antaranya, jalan longsor sepanjang 200 meter di Sirukam, Jembatang di Nagari Sungai Durian sepanjang 15 meter dilaporkan hanyut. Akibatnya, sebanyak 75 jiwa di terisolasi dan terjebak.

"Nantinya, hasil ini akan kita laporkan kepada Bupati Solok untuk ditindaklanjuti. Yang jelas, objek vital dan keselamatan jiwa masyarakat menjadi prioritas utama penanganan ini," ungkap Syaiful.

Di Nagari Talang Babungo, banjir melanda daerah sekitar pasar Talang Babungo, akibatnya rumah dan area pasar terendam air. Termasuk juga area pertanian yang terdapat disepanjang aliran sungai.

Di nagari Kinari dan Muaro Paneh, di Kecamatan Bukit Sundi, banjir merendam area pemukiman dan pertanian. Rumah warga, rumah ibadah dan sekolah terkena dampak cukup parah. Akses jalan dari Cupak ke Muaro Paneh dan Muaro Paneh ke Kotobaru terganggu, akibat genangan air mencapai 30 cm.

Kondisi serupa juga terjadi di Nagari Kotobaru dan Selayo, terutama di sepanjang aliran Batang Lembang dan Batang Sumani.

Hingga kini, belum ada laporan adanya korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor tersebut. Untuk sementara, kerugian materi masih dalam pendataan.




Sumber : patronnews.co.id


MPA, MALANG - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), khususnya unit pelaksana teknis (UPT) Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari siap melatih dan memberikan bimbingan teknis Inseminasi Buatan (IB) guna mendukung program peningkatan populasi ternak di Provinsi Bangka Belitung. 

Hal tersebut disampaikan Kepala BBIB Singosari, Enniek Herwijanti saat menerima kunjungan Gubernur Provinsi Babel, di Malang, 5/2/2020. Menurutnya dukungan tersebut merupakan bentuk nyata peran BBIB Singosari dalam meningkatkan kapasitas daerah sekaligus kerjasama antara Kementan-Provinsi Bangka Belitung di bidang peternakan dan kesehatan hewan. 

"Kami telah memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun dalam menghasilkan semen beku sembilan bangsa sapi (Limousin, Simental, Aberdeen Angus, Brangus, Brahman, Ongole, Madura, Bali dan Friesien Holstein), dua bangsa kambing (Peranakan Ettawa dan Boer), bahkan semen beku ikan," ungkapnya. 

Menurut Enniek, produksi semen beku yang berkualitas ini telah sesuai dengan SNI 4869-1:2017, serta didukung dengan teknologi yang modern. Ia juga menjelaskan bahwa BBIB Singosari telah memiliki rekam jejak yang baik dalam memberikan pelayanan pelatihan IB di tingkat nasional maupun internasional. 

Sementara itu, Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menyatakan keinginannya untuk menggenjot peningkatan populasi sapi di Babel melalui penggunaan IB hasil dari BBIB Singosari.

"Saya tertarik dengan sapi yang di kembangkan oleh BBIB Singosari dan kami ingin kembangkan ini di Babel," ucap Erzaldi. Ia menambahkan pihaknya juga tertarik untuk menggunakan semen beku kambing dan ikan. 

Lanjut Erzaldi menyampaikan keinginannya untuk memesan semen beku ikan gabus dan kerapu, karena menurutnya Babel telah mengekspor ikan kerapu ke beberapa negara dan ikan ini merupakan komoditas penting di Babel.

“Kami akan mengirimkan SDM untuk mengikuti Bimbingan Teknis IB, manajemen Peternakan dan layanan lain yang tersedia di BBIB Singosari, agar hasil peternakan kami meningkat sehingga masyarakat Babel akan segera merasakan manfaatnya” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Wemmi Niamawati menyambut baik rencana pelaksanaan kerjasama BBIB Singosari dan Provinsi Babel dalam upaya peningkatan populasi ternak melalui IB.

“Kami berharap kerjasama Kementan dan Babel dapat segera terlaksana dan kami siap mendukung sepenuhnya pelaksanaan kerjasama ini," tambahnya.

Narahubung:
Ir. Sugiono, MP., Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan

Drh. Enniek Herwijanti, MP., Kepala BBIB Singosari, Ditjen PKH, Kementerian Pertanian.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.