-->

Latest Post

Photo Istimewa

MPA, PADANG - Press konfrence yang digelar Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu, S.IK, M.Si didampingi Kasubbid Penmas dan anggota humas di Mapolda Sumbar, Senin (6/4/2020) Pukul 14.00 WIB, berlangsung agak sepi, karena tanpa dihadiri awak media.

Dalam Press konfrence tersebut, Kombes Pol Satake Bayu, menyampaikan tentang pelaksanaan Operasi Aman Nusa II, terkait dengan kegiatan pencegahan Covid 19 yang telah dilakukan.

Satake mengatakan, Polri menggelar operasi kontinjensi Aman Nusa II 2020, selama 30 hari di seluruh wilayah Indonesia dimulai sejak 19 Maret hingga 17 April 2020. "Ini dilakukan untuk menangani penyebaran virus corona atau Covid-19 yang saat ini tengah merebak di tanah air," kata Satake.

Dalam press konfrence tersebut Satake Bayu, juga menyampaikan tentang Maklumat Kapolri tertanggal 19 Maret 2020 yaitu diantaranya tidak melaksanakan kegiatan berkumpulnya orang banyak seperti pesta, konser dan lainnya.

Sebelumnya Polda Sumbar juga telah melakukan langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19. Di antaranya, menyemprotkan cairan disinfektan di ruas jalan utama di Kota Padang. Kemudian setiap pengunjung yang datang baik ke Mapolda Sumbar atau Polres hingga Polsek harus melewati pemeriksaan suhu tubuh dan juga membersihkan tangan denan hand sanitizer.

Satake,juga menjelaskan kalau Polda Sumbar telah melakukan kerjasama dengan stake holder sebanyak 3.038 kali, kerja bakti di Mako dan asrama 3.074 kali, edukasi kepada masyarakat sebanyak 13.778 kali, publikasi humas sebanyak 39.718 kali, kemudian pembubaran masa 1.185 kali.

Bahkan, Polda Sumbar mengerahkan 645 orang personel untuk Operasi Aman Nusa II dalam menghadapi penyebaran virus corona tersebut.

Dari 645 orang personel polisi itu, 170 personel berasal dari Polda Sumbar dan 25 personel dari masing-masing Polres yang ada di jajaran Polda Sumbar.

"Sesuai instruksi Kapolri, kita juga berkoordinasi dengan BNPB, TNI, pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan pencegahan, penanggulangan serta penegakan hukum terkait virus corona ini," kata Satake.

Satake juga menegaskan bahwa dalam pelaksanaan Operasi Aman Nusa II itu, Polda Sumbar melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku penyebar hoaks di media sosial terkait Covid-19. Selain itu juga menindak hukum pelaku penimbunan bahan pokok. (Fs/Ar)


PADANG - Dalam penanganan dampak penyebaran virus corona atau covid-19 di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang juga dibantu berbagai pihak termasuk kalangan akademisi.

Salah satunya dilakukan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN-IB Padang). 

Hal itu terungkap saat digelarnya pertemuan antara Dekan FDIK Dr. H. Wakidul Kohar, M.Si bersama Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa di Ruang Kerja Wakil Wali Kota Padang, Senin (6/4/2020).

Wakil Wali Kota Hendri Septa mengatakann atas nama Pemerintah Kota Padang tentu sangat menyambut baik niatan dukungan FDIK UIN IB tersebut. 

Sebagaimana ungkap Hendri, dalam mengantisipasi covid-19 Pemko Padang sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak. Apalagi saat ini bahkan sampai beberapa waktu ke depan, dampak penyebaran virus tersebut diprediksi akan luar biasa salah satunya terhadap sosial ekonomi masyarakat.

"Alhamdulillah, kita sangat mengapresiasi FDIK UIN IB Padang yang ikut memikirkan dampak wabah covid-19. Sekaligus berupaya agar masyarakat tidak tedampak secara sosial ekonomi terutama untuk kebutuhan pangan sehari-hari," ujar Hendri Septa.

Sementara itu Wakidul Kohar menyampaikan, sesuai paradigma menara gading menjadi mitra bersanding, FDIK UIN IB Padang ingin bersanding dan bersama-sama dengan pemerintah daerah menghadapi model penanggulangan pandemi covid-19.

"Di FDIK ada juga para dosen kita yang terkait dengan bidang kesehatan masyarakat. Untuk itu kita mencoba memberikan masukan dan menawarkan kepada Pemko Padang untuk bisa bersama-sama menghadapi dampak covid-19 ini," sebutnya.

Kemudian sambung Wakidul, dukungan selanjutnya yaitu dari sisi komunikasi komunikator agama. Sebagaimana diharapkan para mubaligh atau komunikator agama semuanya bisa mematuhi arahan dan seruan pemimpin dan menyampaikan  pesan kebijakan pemerintah kepada jamaah.

"Sehingga dengan itu tidak terjadi perbedaan ataupun pertengkaran dalam memberikan arahan kepada jamaah. Terutama seperti hal larangan sementara yang tidak membolehkan jamaah beribadah ke masjid demi mengantisipasi penyebaran covid-19," imbuhnya.

"Sementara ada sebahagian yang bilang di pasar dan terminal orang masih ramai juga saat ini. Padahal sebenarnya sama saja, karena di pasar dan tempat umum juga harus kita hindari karena berpeluang menjadi tempat penularan wabah covid-19 ini," tuturnya.

Lebih lanjut Wakidul Kohar pun menyerahkan kajian kepada Pemko Padang melalui Wawako Hendri Septa dikesempatan itu. Kajian itu diantaranya berisi informasi terkait daerah yang sudah zona merah di Kota Padang dan grafik kasus covid-19 terus naik di Sumatera Barat. 

"Kita tentu berharap, seiring naiknya grafik kasus covid-19 di Sumbar dan juga Kota Padang harus seimbang antara upaya dengan pencegahan demi menghentikan penularannya.

Kemudian isi kajian selanjutnya terang Wakidul, yaitu upaya membentuk posko atau Satuan Tugas (Satgas) pengawasan dan penanggulangan Covid-19 di masjid-masjid se-Kota Padang sampai ke tingkat RT dan RW. 

"Kita juga diberikan tantangan oleh bapak Wawako yaitu bagaimana FDIK bersinergi melakukan penanggulangan bahaya covid-19 dari sisi dampak sosial dan ekonomi. Sebagaimana masjid menjadi posko yang memiliki data warga yang terdampak dan bisa melihat warga yang memiliki sisi ekonomi yang rendah dan tinggi. Hal ini juga memudahkan pemerintah untuk melihat siapa yang layak untuk dibantu akibat pandemi covid-19 ini. Jadi saatnya masjid mengambil peran dalam kondisi wabah ini, sehingga masjid tidak saja berfungsi dalam urusan keagamaan, namun juga terhadap sosial ekonomi masyarakat," pungkas muballigh kondang itu mengakhiri.(David/Ady/Prokopim Padang)


PADANG – Para dermawan turun tangan membantu Pemerintah Kota Padang mencegah penyebaran Covid-19. Beberapa diantaranya memberi donasi untuk memenuhi pengadaan Alat Pengaman Diri (APD).

“Alhamdulillah, banyak dermawan dari pengusaha – pengusaha di Kota Padang yang peduli pencegahan dan penanganan wabah Covid-19,” kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah di rumah dinasnya, Senin (06/04/2020).

Menurut Mahyeldi, beberapa diantaranya ada yang menyumbang untuk pembelian APD. Sebagian lagi berpartisipasi memberikan bantuan langsung ke masyarakat yang terdampak.

“Ada bantuan untuk pembelian APD sebagian lagi memberikan langsung bantuan berupa sembako kepada masyarakat,” ujar Mahyeldi.

Seperti pagi ini, kata Mahyeldi, diterima lagi donasi dari pengusaha Kota Padang (tidak menyebutkan nama). Donasi dari pengusaha tersebut akan disalurkan melalui satuan tugas (satgas) Covid-19.

“Nanti penyalurannya semua satu pintu, sehingga bisa dipertanggungjawabkan dan menyentuh sasaran. Terutama untuk petugas medis dan tenaga relawan yang sangat membutuhkan APD,” ulasnya.

Penerimaan bantuan di rumah dinas itu, Walikota Padang didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Corri Saidan dan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Swesti Fanloni. Kedua pejabat tersebut termasuk bagian satgas penanganan Covid-19 yang bertugas menerima dan menyalurkan bantuan. (Zal/Prokopim Padang)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.