-->

Latest Post

10,000 PaketSembakoHinggaRagamAlatMedis Terus Disalurkanke BerbagaiPelosokIndonesia

JAKARTA, (4 Mei 2020) - Ulurantanganpemirsa SCTV dan Indosiar, pengguna Bukalapak, serta pembaca Liputan6.comyang berdonasi lewat program EMTEK Peduli Coronatelah banyak meringankan beban warga yang terdampak hingga tim medis yang berada di garda terdepan. Melalui Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP),tercatat hingga tanggal 1 Mei 2020, EMTEK Peduli Corona telah bergerak mendistribusikan ribuan masker bedah, masker N95, serta hazmat ke berbagai rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di beberapa wilayah di pelosok Indonesia.

Jelang penyaluran 10,000 paket sembako melalui50 Warung Mitra di 6 Mei 2020 mendatang, hari ini (4/5) sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) seperti Hazmat, Foot Cover, Masker Bedah, Face Shield, Safety Google dan Safety Glovessiap dikirimkan ke beberapa sasaran distribusi yakni Puskesmas Bumi Emas-Lampung, RSUD Kab. Serang-Banten, RS Bhayangkara Semarang, RS Oen Solo Baru-Jawa Tengah hingga ke wilayah timur Indonesia yakni RS TNI Samoel Jl. Moeda Kupang-Nusa Tenggara Timur. Untuk pendistribusiannya sendiri, YPP berkoordinasi dengan stasiun transmisi SCTV dan Indosiar yang berada di daerah tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kegiatan distribusi lain yang berlangsung di hari Senin, 4 Mei 2020 adalah penyerahan alat kesehatan di wilayah Jabodetabek. Sebanyak 70 hazmat, 60 masker N95, dan 700 masker bedahtelah diserahkan kepada RS Harapan Keluarga Cikarang. Sementara Puskesmas Jatiwarna-Bekasi menerima sebanyak 70 hazmat, 60 masker N95, dan 600 masker bedah. Wilayah Tangerang yang menerima bantuan hari ini adalah Puskesmas Ketapang berupa 90 hazmat, 60 masker N95, dan 600 masker bedah. Donasi lainnya yang juga diserahkan EMTEK Peduli Corona di hari ini adalah cairan disinfektan beserta sprayer kepada warga Kelurahan Munjul RT 001 RW 004 Cipayung-Jakarta Timur.

HinggahariSenin, 4 Mei 2020, EMTEK Peduli Corona telah menerima uluran tangan pemirsa SCTV dan Indosiar, pengguna Bukalapak, serta pembaca Liputan6.com senilaiRp 12,081,806,613. Mari wujudkan kepedulian kita untuk para pahlawan medis yang berjuang di garda terdepan serta saudara-saudara kita akibat pandemik yang masih berlangsung, melalui beberapa pilihan nomor rekening antara lain BCA (500.557.2000) – SCTV, BCA (162.633.8888), BRI (0376.01.001220.30.7), Mandiri (122.00.5578.2000) – INDOSIAR atas nama Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih, serta melalui platformaplikasi Bukalapak diSerbu Seru Bukalapak.

Buka hati anda, ulurkan tangan anda, donasikan sebagian rezeki anda melalui Emtek Peduli Corona. Mari bersama bergandengan tangan, kepedulian kita harapan mereka.(ar)

Photo Istimewa

MPA, PADANG – Untuk mencegah penyebaran wabah corona atau covid-19 di wilayah hukumnya Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar), selalu mengingatkan agar masyarakat tetap terus menggunakan masker saat berada diluar maupun dalam rumah.

Tidak hanya sekedar menghimbau, Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, Senin 4 Mai 2020 menyerahkan 2.000 masker kepada relawan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas) Kota Padang, di lobby Mapolda Sumbar.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu mengatakan, dari total keseluruhan masker ini, yang 1.000 buah diserahkan untuk HMI dan 1.000 lagi untuk Pokdarkamtibmas Kota Padang.

Penyerahan masker kepada masyarakat melalui relawan tersebut merupakan kepedulian Polda Sumbar terhadap masyarakat yang terdampak penyebaran virus corona atau Covid-19.

“Secara simbolis Kapolda hari ini telah menyerahkan masker kepada relawan dari HMI sebanyak 1.000 masker, untuk Pokdarkamtibmas sudah dibagikan langsung ke lapangan oleh anggota mereka,” terang Satake.

Perwakilan HMI Sumbar, Wendy Juli Putra mengatakan, masker yang diterima tersebut selanjutnya akan dibagikan oleh para relawan kepada masyarakat di kabupaten Pesisir Selatan.

“Terima kasih kepada Bapak Kapolda Sumbar yang telah membantu memberikan masker untuk masyarakat. Mudah-mudahan bantuan ini dapat dimanfaatkan masyarakat guna mencegah penyebaran Covid-19,” kata Wendy. (*)


Sumber : Bidhumas Polda Sumbar

Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto/Dok. SINDOnews

MPA, JAKARTA - Kini harga minyak dunia telah anjlok samapai ke level USD20 per barel. Namun, harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia belum juga turun, padahal beberapa negara tetangga di ASEAN sudah menurunkan harganya secara cukup signifikan.

Meski demikian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengklaim harga BBM di Indonesia masih lebih murah dibanding negara lain di kawasan ASEAN.

"Kalau kita bandingkan BBM kita di negara ASEAN kita punya 5 jenis BBM. Bisa kita bandingkan harga di Filipina pertalite Rp10.000-an, Laos Rp14.000-an," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR melalui video conference, Senin (4/5/2020).

Untuk harga bensin, kata dia, Indonesia saat ini masih ada di pertengahan Malaysia Singapura Vietnam. Beliau menjelaskan, harga Jenis BBM Umum (JBU) telah mengalami penurunan sebanyak 2 kali tahun ini yaitu pada Januari dan Februari 2020, dengan tingkat penurunan yang cukup signifikan. Pada Januari harga BBM turun di kisaran Rp300 per liter hingga Rp1.750 per liter, Sedangkan pada Februari dikisaran Rp50 per liter hingga Rp300 per liter.

"Pemerintah tetap mempertahankan kebijakan JBT dan JBKP serta memberikan subsidi untuk minyak tanah dan LPG yang digunakan langsung oleh masyarakat kecil," imbuhnya.

Arifin mengaku, volume penjualan BBM di Indonesia turun secara signifikan sekitar 26,4% pada bulan April dibandingkan kondisi sebelum masa penyebaran virus pandemi covid-19 pada bulan Januari hingga Februari 2020.

Dia menambahkan, alasan pemerintah belum menurunkan harga BBM dipengaruhi harga minyak dunia yang belum stabil dan memiliki volatilitas yang cukup tinggi. Artinya harga minyak berpotensi turun atau naik lagi.

Selain itu, pemerintah juga menunggu pengaruh pemotongan produksi OPEC+ sekitar 9,7 juta barel per hari pada Mei hingga Juni 2020, dan pemotongan sebesar 7,7 juta barel per hari pada Juli hingga Desember 2020 serta 5,8 juta barel per hari pada Januari 2021 hingga April 2022.

"Jadi, pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun. Menyikapi kondisi ini, beberapa badan usaha melakukan aksi korporasi seperti pemberian diskon dan antara lain berikan diskon dan pikirkan juga para nelayan yang gunakan Solar dan LPG di daerah yang memang kesulitan biaya kerjanya," terang Arifin. (*)

Sumber : sindonews.com

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.