-->

Latest Post

Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH (Photo Istimewa)

MPA, PADANG - Selama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah, Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) berbagi ratusan paket untuk sahur dan berbuka puasa.

Hal ini disampaikan Kapolda Sumbar usai menyerahkan ribuan masker kepada relawan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kelompok Sadar Kamtibmas (Pokdar Kamtibmas), Senin (4/5) di Mapolda.

"100 paket untuk sahur dan 250 paket untuk buka puasa," kata Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH didampingi Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Rudy Sumardiyanto, M.Si dan Kabid Humas Kombes Pol Satake Bayu Setianto.

Diterangkannya, untuk seratus paket ini diserahkan ke rumah-rumah warga masyarakat di seputaran Kota Padang, khususnya yang terdampak karena Covid-19.

"Setiap malam (Ramadhan), petugas akan berkunjung ke rumah warga," jelasnya.

Sedangkan untuk paket buka puasa, diserahkan kepada masyarakat yang pelaksanaannya di bawah jembatan Siti Nurbaya (dapur umum).

Dikatakan Kapolda, pihaknya juga saat ini tengah melakukan pendataan terhadap masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sembako.

"Nanti kita bagikan bantuan (sembako) oleh jajaran Polres. Sesuai instruksi Kapolri," pungkasnya.(*)

Sumber : Bidhumas Polda Sumbar

Menkumham Yasonna H Laoly saat melantik Dirjen Pas yang baru Irjen Pol Reynhard Saut Poltak Silitonga dan sejumlah pejabat baru Kemenkumham. Foto/Kemenkumham

MPA, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly melantik Irjen Pol Reynhard Saut Poltak Silitonga sebagai Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (4/5/2020).

Reyhard menggantikan posisi Nugroho yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Dirjen Pemasyarakatan selama dua bulan terakhir pasca dilantiknya Sri Puguh Budi Utami sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Februari silam.

“Saya meminta Saudara Reynhard Saut Poltak Silitonga sebagai Dirjen Pemasyarakatan dapat menerobos kesulitan-kesulitan yang ada, sehingga ke depan pelayanan dapat terus ditingkatkan baik dari segi pembinaan, pengamanan, sinergitas dengan para stakeholder maupun pencegahan terhadap semua celah untuk terjadinya transaksi narkoba dan pungli,” tutur Yasonna dalam siaran pers Ditjen Pemasyarakatan Senin (4/5/2020).

Yasonna juga menegaskan pentingnya menjaga integritas dan menjadi panutan bagi seorang Dirjen Pemasyarakatan. Peredaran narkoba dan pungli menjadi fokus bagi Dirjen Pemasyarakatan yang baru.

“Saya harap saudara betul betul memberikan perhatian serius mengenai narkoba, membersihkan lapas dari perbuatan-perbuatan tercela. Saya percaya saudara dapat mengkonsolidasi, membangun sinergitas dengan seluruh direktur, kepala Divisi Pemasyarakatan dan Kalapas, Karutan dan Kabapas yang sekarang memiliki peran penting dalam asimilasi bagi lebih dari 39.000 orang,” ujar Yasonna.(Baca juga: Survei Online SINDOnews: Larangan Mudik Bisa Efektif Hambat Penyebaran Virus Corona)

Yasonna juga mengungkapkan rasa terima kasih terhadap kinerja Nugroho yang menjabat sebagai Pelaksana tugas Dirjen Pemasyarakatan ditengah tugasnya sebagai Staf Ahli bidang Reformasi Birokrasi.

“Teirma kasih atas kerja keras dan dedikasi saudara, utamanya di tengah-tengah kita melaksanakan percepatan kebijakan integrasi dan asimilasi WBP(warga binaan pemasyarakatan). Pribadi dan atas nama kementerian mengucapkan selamat dan terima kasih atas tugas yang secara baik telah saudara lakukan,” ujar Yasonna.

Sementara itu, Reynhard mengungkapkan akan segera menindaklanjuti instruksi Menteri mengenai pemberian hak asimilasi dan integrasi terkait virus Corona (Covid)-19.

“Tentang asimilasi dan integrasi dalam Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 ini akan kita tindak lanjuti. Kami, bersama Kepala Unit Pelaksana Teknis, bekerja untuk mencapai apa yang diinstruksikan Menteri,”ujar Reynhard.

Reynhard merupakan lulusan Akademi Kepolisian Tahun 1989. Dia mengawali kariernya sebagai Kepala Satuan Serse Polres Cianjur Jawa Barat. Sebelum dilantik sebagai Dirjen Pemasyarakatan, Reynhard menjabat Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham.

Selain melantik Dirjen Pas dan Dirjen Imigrasi yang baru, Menkumham juga melantik Irjen Pol Andap Budhi Revianto sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkumham.

Yasonna berharap kehadiran Andap, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, dapat segera melakukan terobosan-terobosan dalam mengatasi tantangan dalam upaya meningkatkan moralitas dan etika pegawai.

Irjen, lanjut dia, juga dituntut untuk meningkatkan pengawasan, baik dalam hal pelaksanaan pelayanan publik, administrasi keuangan, maupun disiplin pegawai. Hal ini diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya pelanggaran dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas bahkan menjadi zero mistake.

"Segala bentuk penyimpangan harus dapat dideteksi dini oleh Inspektorat Jenderal. Saya tidak mau Inspektorat Jenderal bertindak setelah ada kejadian, tetapi inspektorat harus mengantisipasi adanya dugaan fraud atau penyimpangan yang mungkin terjadi," tutur Yasonna di Graha Pengayoman Kemenkumham. (*)

Sumber Artikel : sindonews

Al-quran diletakkan di baitil izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Nabi Muhammad. Photo Ilustrasi

Al-quran diletakkan di baitil izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Nabi Muhammad. Ilustrasi/SINDOnews

BEBERAPA atau bahkan kebanyakan orang masih bertanya-tanya tentang waktu turunnya Al-Qur'an: Pada malam Lailatul Qodar apa tanggal 17 Ramadhan?

Pertanyaan ini muncul karena pada surat Al-Qadar disebutkan Al-Qur’an turun pada malam Lailatul Qodar. Selanjutnya, Rasulullah saw mengatakan bahwa Lailatul Qodar ada di sepuluh akhir bulan ramadhan. Di sisi lain, nuzulul Qur'an selalu diperingati pada tanggal 17 Ramadhan.

Ahmad Zarkasih, Lc, dalam buku Meraih Lailatul Qadar, Haruskah I’tikaf? menjelaskan tentang “Nuzulul Qur/an” yang diambil dari beberapa kitab yang menerangkan tentang masalah ini.

Sejumlah ulama menyebut metode turunnya Al-Qur’an dalam kitab-kitab mereka dengan istilah kaifiyah alTanzil. Dalam kitabnya al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an, Imam Badruddin al-Zarkasyi menyebut setidaknya ada 3 pendapat soal kaifiya Tanzil ini. Dan ketiganya adalah pendapat yang terekam dalam banyak kitab-kitab ulama tentang ilmu Qur’an.

Pertama, Al-Qur’an turun dengan ayat yang lengkap semuanya ketika malam Lailatul-Qadr ke bait-al-Izzah atau langit dunia dari al-Lauh alMahfudz.

Kemudian turun secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. selama 20 atau 23 tahun kemudian dimulai dengan 5 ayat pertama al-‘Alaq.

Kedua, Al-Quran turun secara berangsur ke langit dunia (bait al-Izzah) di 20 atau 23 malam Lailatul Qadr selama 20 atau 23 tahun tersebut.

Barulah setelah semuanya lengkap di langit dunia, Jibril menurunkannya berangsuran kepada Nabi Muhammad saw, selama 20 atau 23 tahun.

Ketiga, Al-Qur’an turun langsung kepada Nabi Muhammad saw secara berangsuran selama lebih dari 20 tahun dan dimulai di malam Lailatul-Qadr.

Dan dari tiga pendapat tersebut, pendapat yang banyak dipegang oleh Jumhur Ulama, yaitu pendapat pertama, bahwa Al-Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia (daarul Izzah) pada malam Lailatul Qadr kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Nabi saw setelah beliau diangkat menjadi Nabi di Makkah dan Madinah sampai wafat beliau.

"Banyak para ulama yang mengatakan bahwa pendapat inilah yang setidaknya bisa diterima dengan bantahan yang minim," ujar Ahmad Zarkasih.

Pendapat ini karena berdasar kepada suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Hakim dalam mustadrok-nya dengan sanad yang sahih, dari Ibnu Abbas radhiyallhu ‘anhuma. Beliau mengatakan bahwasanya Al-Quran itu turun sekaligus ke langit dunia pada malam lailatul qadr. Kemudian diturunkan berangsur-angsur selama 20 tahun, kemudian ia mambaca ayat.

وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا

Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik .” (QS. Al Furqan : 33)

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا

Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra : 106)

Imam An-Nasa’i juga meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: “……dan Al-qur’an diletakkan di baitil izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Muhammad saw.”

Turun Sekaligus
Ada beberapa ayat yang dijadikan alasan dan argumen oleh ulama tentang pendapat ini; yakni bahwa al-Qur’an turun sekaligus lebih dahulu ke baiytul-‘izzah, sebelum akhirnya disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam.

Beberapa ayat tersebut adalah:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ

bulan Ramandhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.” (Al-baqarah : 185)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (Al-Qodr : 1)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ

Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi.” (Ad-dukhon : 3)

Dalam 3 ayat tersebut, semua menjelaskan tentang turunnya Al-Quran pertama kali, yaitu pada bulan Ramadhan tepatnya malam Lailatul Qadr; malam kemuliaan.

Selanjutnya pada surat Ad-Dukhon, yang dimaksud malam mubarak alias malam yang diberkahi ialah malam Lailatul Qadr pada bulan ramadhan sebagaimana yang dikatakan oleh kebanyakan ulama tafsir, salah satunya adalah Imam al-Alusiy dalam kitab tafsirnya.

Nah, dalam ayat-ayat tersebut, Allah swt menggunakan kalimat anzala, yang secara bahasa artinya itu adalah menurunkan. Dan itu dimaksudkan menurunkan secara sekaligus.

Karena dalam ayat lain, Allah swt. menjelaskan proses turunnya ayat kepada Nabi Muhammad tidak menggunakan kalimat anzala, tapi menggunakan kalimat Nazzala; yang berarti adalah menurunkan secara berangsuran.

Tafsir Jalalayn juga menafsirkan Surat Ad-dukhon itu "pada suatu malam yang diberkati" yaitu Lailatul qadar. Hanya saja, Jalalayn menyebut lailatul qadar adalah malam pertengahan bulan Sya'ban. Pada malam tersebut diturunkanlah Alquran dari Umul Kitab atau Lohmahfuz yaitu dari langit yang ketujuh hingga ke langit dunia.

Diturunkan Secara Berangsur
Setelah diturunkan secara lengkap (keseluruhan) dari Lauh Mahfudz ke langit Dunia (Baitul-Izzah), Al-Qur’an turun secara berangsuran selama 23 tahun. Ini menurut salah satu pendapat yang banyak dipegang ulama; 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.

Dan turunnya Al-Qur’an secara berangsuran telah dijelaskan dalam firman Allah SWT

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا

Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS Al Isra : 106)

Menurut Ahmad Zarkasih, penulisa buku "Meraih Lailatul Qadar, Haruskah I’tikaf?" inilah salah satu keistimewaan Al-Qur’an, bahwa kitab suci ummat Nabi Muhammad ini turun secara berangsuran setelah sebelumnya diturunkan secara lengkap/sekaligus. Ini berbeda dengan kitab-kitab samawi lainnya yang diturunkan secara sekaligus, yaitu Injil, Taurat dan Zabur, tanpa ada angsurannya.

Allah SWT berfirman:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا

Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (QS Al-Furqan : 32)

وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا

Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (QS Al-Furqan : 33)(*)

Sumbaer : sindonews.com

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.