-->

Latest Post

Photo Istimewa 

MPA, PADANG – Warga RW XV Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang berhasil menghadirkan “Nagari Tageh Rumah Gadang”. Kawasan ini resmi diluncurkan sebagai percontohan kampung tangguh di Sumatera Barat, Kamis (25/06/2020).

Hadir pada peluncuran sekaligus peninjauan Nagari Tageh Rumah Gadang ini seluruh unsur Forkopimda Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang. Hadir yaitu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto, Danrem 032/Wirabraja Sumbar, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah beserta wakil Hendri Septa, Kapolresta Padang dan Dandim 0312 Padang serta jajaran dari unsur Forkopimda lainnya.

Walikota Padang Mahyeldi menyambut baik terobosan yang diprakarsai kepolisian, pemerintah daerah dan kepolisian tersebut. Pasalnya, keberadaan Nagari Tageh Rumah Gadang ini menghadirkan empat item tangguh yang mendorong percepatan kebangkitan dari pandemi Covid-19.

“Ada empat ‘tageh’ atau ketangguhan yang dihadirkan, yaitu tangguh kesehatan, tangguh informasi, tangguh keamanan dan tangguh sosial ekonomi,” kata Mahyeldi didampingi Camat Padang Timur Ances Kurniawan.

Menurut Mahyeldi, di Nagari Tageh Rumah Gadang tersebut ada kongsi – kongsi yang terbentuk. Ada kongsi covid-19, Kongsi UMKM dan Kongsi Pangan.

“Kongsi itu merupakan wujud kebersamaan dan kegotongroyongan dari warga,” ujarnya.

Mahyeldi mengapresiasi, semua komponen yang terlibat dalam memberikan dukungan kepada masyarakat sehingga terwujudnya nagari tageh tersebut. Apresiasi ditujukan ke pihak Polsek, Danramil, camat dan lurah setempat serta dukungan dari Kapolresta dan Kapolda.

“Tentunya kita apresiasi hal ini. Sebab, tidak leas dari dukungan dari kapolsek, danramil camat dan lurah setempat. Apresiasi juga terhadap Kapolda dan pemerintah provinsi yang hadir pada peninjauan kawasan Nagari Tageh Rumah Gadang ini,” ungkap Mahyeldi.

Dia berharap, Nagari Tageh Rumah Gadang ini menjadi contoh bagi masyarakat di kawasan lainnya, khususnya Kota Padang. Sehingga nanti terwujud kawasan serupa yang dinisiasi dari masyarakatnya.

“Kita berharap akan terwujud kawasan serupa di wilayah lainnya di Kota Padang khususnya dan Sumatera Barat umumnya,” ujarnya. (Zal/Rengga)

Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

MPA - Presiden Joko Widodo turut mengikuti upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-36 ASEAN melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 26 Juni 2020. Dengan tema "ASEAN yang Kohesif dan Responsif" Presiden Jokowi dan para pemimpin di kawasan akan membahas sejumlah inisiatif dan kerja sama, termasuk dalam menangani pandemi Covid-19.

Upacara pembukaan diawali dengan penampilan kesenian yang dilanjutkan dengan lagu tema "The ASEAN Way". Setelah itu, Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyễn Xuân Phúc selaku ketua dan tuan rumah KTT ke-36 ASEAN memberikan sambutan pembukaan.

Dalam sambutannya, PM Vietnam mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam lebih dari setengah abad, KTT ASEAN diadakan secara virtual. Menurutnya, pandemi Covid-19 juga telah mengubah cara kita bekerja.

"Covid-19 yang muncul dan dengan cepat meluas dari awal tahun ini, telah menyapu bersih prestasi yang telah dikumpulkan manusia selama bertahun-tahun, merampas dan mengancam kehidupan jutaan orang," kata PM Vietnam. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi mengatakan bahwa terlepas dari pandemi Covid-19, penyelenggaraan KTT ke-36 ASEAN adalah demonstrasi nyata dari solidaritas dan kepemimpinan ASEAN yang diwujudkan dalam kerja sama regional yang konkret. Menurutnya, solidaritas seperti itu sangat dibutuhkan dalam menanggapi pandemi ini.

"Kami mengharapkan upaya kolaboratif yang lebih besar dalam berbagi informasi dan pengetahuan tidak hanya di bidang pengembangan medis tetapi juga dalam kebijakan domestik terkait keamanan sosial dan kesehatan mengingat dampak luas Covid-19 pada masyarakat," kata Lim Jock Hoi seperti dikutip dari keterangan tertulis di www.asean.org.

Setelah upacara pembukaan, seluruh pemimpin menyampaikan pandangannya dalam sesi pleno. Indonesia berbicara setelah Brunei Darussalam dan Kamboja, sesuai dengan urutan alfabet.

Turut mendampingi Presiden dalam pembukaan KTT ke-36 ASEAN yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (*)


Bogor, 26 Juni 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

 Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

MPA - Penguatan kerja sama antara beberapa negara, utamanya dalam satu kawasan, merupakan satu hal krusial yang harus dilakukan di masa pandemi selain mempercepat pemulihan ekonomi kawasan.

Dalam sesi pleno KTT ke-36 ASEAN yang dihadiri Presiden Joko Widodo melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 26 Juni 2020, Kepala Negara mengajak para pemimpin ASEAN untuk meningkatkan kerja sama kawasan.

"Di tengah pesimisme terhadap multilateralisme, kerja sama kawasan menjadi lebih penting artinya," ujarnya.

Presiden mengatakan, peningkatan kerja sama di antara negara-negara ASEAN akan mengembalikan harapan akan munculnya kerja sama antarnegara yang efektif, efisien, dan berkeadilan.

Di era baru atau adaptasi kebiasaan baru dalam konteks global, peningkatan kerja sama di tingkat kawasan ASEAN juga dapat menjadi mesin penggerak bagi stabilitas dan perdamaian kawasan. Untuk itu, persatuan dan sentralitas ASEAN merupakan suatu keharusan.

"ASEAN harus menjadi guardian agar kawasan kita tidak menjadi ajang power projection negara-negara besar. ASEAN harus menjadi subject dan bukan menjadi object dalam politik global," tuturnya.

Peningkatan atau penguatan kerja sama kawasan tersebut, menurut Presiden, salah satunya juga dapat dicapai dengan memperkokoh Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik yang sebelumnya telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ke-34 pada 22 Juni 2019 lalu.

"Kita juga harus terus memperkokoh ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang mengedepankan inklusivitas, kerja sama, rules-based order, dan confidence building," tandasnya.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut dan memberikan keterangan menjelaskan bahwa KTT ke-36 ASEAN ini mengadopsi dua dokumen, yakni "Leaders' Vision Statement on a Cohesive and Responsive ASEAN: Rising Above Challenges and Sustaining Growth" dan "ASEAN Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work".

"Dokumen pertama pada intinya berisi komitmen para pemimpin ASEAN untuk memperkuat solidaritas dan mekanisme kawasan guna mewujudkan kawasan ASEAN yang kokoh dan mampu mengatasi tantangan dunia saat ini," ucap Retno.

Beberapa hal yang digarisbawahi di dalam dokumen tersebut antara lain komitmen untuk mengurangi dampak Covid-19 melalui rencana pemulihan yang komprehensif dan komitmen realisasi tepat waktu "ASEAN 2025: Forging Ahead Together", serta menekankan prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagai pedoman pelibatan ASEAN di kawasan Asia Pasifik dan Samudera Hindia.

Sementara pada dokumen kedua para pemimpin ASEAN sepakat untuk mengembangkan SDM yang kompeten dan siap menghadapi perubahan dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia dan setiap negara ASEAN antara lain akan memelihara budaya belajar di seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan kesadaran pengembangan keterampilan.

"Deklarasi juga menyoroti penerapan atau pentingnya inklusivitas pendidikan dan pekerjaan terutama bagi wanita, orang dengan disabilitas, lansia, dan warga di wilayah-wilayah yang terpencil. Juga menyoroti pentingnya penerapan inovasi dan penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan infrastruktur untuk memastikan akses internet dan IT sehingga peluang revolusi industri 4.0 dapat dilakukan," tandasnya.


Bogor, 26 Juni 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.