-->

Latest Post

Photo Istimewa 

MPA, PADANG - Dalam rangka mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Dimana keluarga diharapkan menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.

Tepatnya hari ini, Senin 29 Juni 2020 kembali diperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 27 secara serentak di seluruh Indonesia dengan tema "Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor".

Untuk di Kota Padang salah satunya serangkaian kegiatan dimaksud diadakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar yang dihadiri Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH dan didampinggi Irwasda Polda Sumbar Kombes Pol. K. Rahmadi, SH, MH serta beberapa Pejabat Utama Polda Sumbar.

Kapolda Sumbar dalam keterangannya mengatakan, Polda Sumbar dan jajaran siap mendukung kegiatan tersebut dalam pencapaian sejuta Akseptor.

"Polda Sumbar mendukung dalam pencapainnya, kegiatan ini kebetulan bersamaan dengan hari Bhayangkara ke 74 sehingga secara bersama bisa dilaksanakan kegiatan ini dengan BKKBN," ujar Kapolda.

Kapolda Sumbar menambahkan, untuk hari ini sudah ada 50 peserta yang diantaranya ada kegiatan pemasangan IUD, Suntik, dan alat kontrasepsi lainnya. Kegiatan ini juga dilaksanakan di Polres-polres untuk membantu pencapainnya. 

"Tujuan kita berkerja sama dengan pihak BKKBN Sumbar di masa pandemi ini, dengan harapan bisa berjalan lancar semestinya, dan kita ingin membentuk keluarga yang sejahtera lagi," Imbuh Kapolda Sumbar.

Diakhir kegiatan tersebut, Kapolda Sumbar Irjen Pol. Drs. Toni Harmanto, MH, dan PJU Polda Sumbar melaksanakan pengecekan ruangan / bangsal Rumah Sakit Bhayangkara khusus menangani Pasien KB.(*)

Sumber : Bidhumas Polda Sumbar 

Photo Istimewa

MPA, PADANG - Wali Kota Padang H.Mahyeldi Anshrullah menyambut hangat kunjungan kerja yang dilakukan Fitri Aminah selaku Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Padang yang baru di kediaman resminya, Senin (29/6/2020).

Adapun maksud kunjungan tersebut dalam rangka bersilaturrahim dengan Wali Kota Mahyeldi dan jajaran, mengingat Fitri Aminah baru menjabat sebagai Ketua PTUN Padang.

“Kali ini, saya sengaja bertatap muka dengan pak Wali dan jajaran. Guna menjalin dan meningkatkan sinergi yang telah terjalin baik antara PTUN dengan Pemko Padang selama ini,” ungkap perempuan asal Bukittinggi itu.

Kedepannya, Fitri berharap terjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Padang dalam berbagai pelaksanaan tugas atau kegiatan di PTUN.

Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Fitri Aminah selaku Ketua PTUN Kota Padang. Sebagai instansi peradilan administrasi PTUN tentu memiliki banyak hal yang disinergikan bersama Pemko Padang.

“Begitu juga kegiatan di Pemko Padang PTUN akan senantiasa diikut sertakan. Sebab sangat besar andilnya dalam membangun Kota Padang sejauh ini,” pungkasnya dalam pertemuan yang penuh keakraban itu.

Di akhir pertemuan, Wali Kota Padang Mahyeldi menyerahkan cinderamata berupa dua buku karangannya sendiri kepada Ketua PTUN Padang Fitri Aminah. Juga hadir mendampingi wali kota Kepala Bagian Hukum Yopi Krislova dan Kepala Kesbangpol Yuska Librafortunan. (Yusrizal)
[15.43, 6/7/2020] PT. MEDIA PORTAL ANDA: Talk Show di Radio Padang FM,
Wawako Hendri Septa Paparkan Upaya Efektifkan Produktifitas Kota di Masa New Normal

PADANG - Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa memaparkan berbagai upaya yang tengah dilakukan Pemerintah Kota Padang dalam mengefektifkan produktifitas kota di masa new normal life (pola hidup baru) di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal itu disampaikannya sewaktu diminta menjadi pembicara membahas tema terkait dalam "Talk Show" di Radio Padang FM Jalan S. Parman No.188, Selasa (23/6/2020) pagi.

Hendri menjelaskan, untuk saat ini Pemko Padang dan jajaran terus mensosialisasikan Peraturan Wali Kota (Perwako) No.49 Tahun 2020 tentang Pola Hidup Baru Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

"Sebagaimana Perwako ini terus disosialisasikan jajaran Pemerintah Kota Padang kepada stakeholder terkait dan seluruh warga Kota Padang di era pola hidup baru yang sedang dijalankan saat ini," ungkap dia.

Ia menyebut, Perwako ini diterbitkan menimbang pentingnya kesehatan dan keselamatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

"Selain itu keberadaan Perwako tersebut juga dalam rangka menimbang jaminan atas keberlangsungkan kegiatan masyarakat di sektor perekonomian, pendidikan, sosial, budaya, keagamaan, transportasi dan pelayanan publik," jelasnya.

Lebih lanjut sebut wawako, terkait era penerapan new normal atau pola hidup baru yang dijalankan di Kota Padang saat ini, tentunya memesankan kepada seluruh warga Kota Padang untuk wajib mentaati aturan prosedur tetap (protap) kesehatan di dalam pandemi Covid-19. Baik itu seperti tetap memakai masker kemana bepergian, cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, jaga jarak dengan satu sama lainnya dan tingkatkan imun tubuh setiap saat.

"Kita tentu berharap, sosialisasi Perwako No.49 Tahun 2020 yang dilakukan dapat berjalan optimal dan semua warga kota dapat mengimplementasikannya. Insya Allah, kita juga tengah menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) untuk lebih mempertegasnya lagi. Karena juga akan ada sanksi tegas bagi yang melanggar nantinya," jelasnya sembari menyapa para pendengar setia Radio Padang FM.

Sementara itu tambah Hendri, semenjak 29 Mei 2020 lalu Pemko Padang telah mengambil kebijakan meninggalkan masa pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan beralih menuju era pola hidup baru di Kota Padang.

Dimana jelasnya, dalam pola hidup baru ini masyarakat sudah dibolehkan memulai dan membuka sejumlah akses kegiatan dan perekonomian masyarakat. Namun tetap harus mematuhi protap Covid-19.

"Alhamdulillah, para pelaku bisnis dan pihak terkait di Kota Padang sejauh ini telah menjalankan protap Covid-19 dengan baik. Kita berharap, meski pandemi Covid-19 belum bisa ditentukan kapan berakhirnya namun ekonomi masyarakat dan produktifitas Kota Padang tetap berjalan. Begitu juga program kegiatan pembangunan oleh pemerintah. Maka itu kepada kita semua warga kota, mari sama-sama kita mentaati aturan yang ada khususnya yang tertuang di Perwako No.49 Tahun 2020. Ini semua demi keselamatan kita juga," pungkas wawako mengakhiri. (David)

Photo Istimewa 

MPA, KAB SOLOK - Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat ataupun jabatan. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan panggilan hati seseorang yang ikhlas mewakafkan dirinya menjadi pemimpin sesungguhnya.

Dikatakan Datuak Hendri Mansyah salah seorang tokoh Kab. Solok, Minggu (28/06). Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan, melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri.

Seorang pemimpin haruslah memiliki perasaan, keutuhan jiwa dan kemampuan intelektual. Akan tetapi modal yang dimiliki oleh seorang pemimpin tidak hanya intektualitas saja, akan tetapi harus didukung oleh kecerdasan emosional, komitmen pribadi, merakyat dan integritas dalam mengatasi berbagai tantangan.

"Untuk di Kab. Solok ini, kepribadian pemimpin seperti itu, dimiliki oleh Hendra Saputra SH, M.Si sebagai salah satu kandidat yang berkontestasi pada Pilbup Solok nanti", terang Datuak.

Adapun kegagalan yang terkadang dialami seorang pemimpin, karena secara emosional ia tidak mau atau tidak dapat memahami dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga keputusan yang diambil bukanlah untuk mempertimbangkan banyak hal. Melainkan cenderung egois, berorientasi pada kepentingan pribadi atau golongannya saja, sehingga mengakibatkan kekecewaan pada rakyatnya. Sebut Datuak Hendri Mansyah, memaparkan.

Dilain kesempatan Calon Bupati Solok, Birokrat Muda Hendra Saputra melalui wawancara singkatnya mengatakan, hidup diwarnai ujian, besar kecilnya ujian berbanding lurus dengan keimanan.

Ujian merupakan rahmat dan menjadi sarana pahala, tentunya bagi mereka yang sabar. Begitu juga dalam menjalankan roda pemerintahan. Kesabaran seorang pemimpin sangat diperlukan.

Sebenarnya menjadi pemimpin itu, cendrung akan lebih banyak menempuh kesulitan. Namun kesulitan tersebut akan menjadi sesuatu menyenangkan bila dihadapi dengan hati yang ihklas dan bersih, tuturnya.

Dikala memimpin, lanjut Hendra, berat atau mudahnya kesulitan yang ditemukan, lebih ditentukan oleh hati dan pikiran. Sebab sesulit apapun roda pemerintahan yang dihadapi jika diterima dengan hati lapang, insya Allah, ia akan berubah menjadi sesuatu yang mudah. Sebaliknya, semudah apapun persoalan nan di hadapi jika diterima dengan hati yang sempit, maka ia akan berubah menjadi beban nan berat.

Hidup tidak boleh mengeluh, namun sampaikanlah keluh kesah itu kepada Allah. Semakin sering kita menyampaikannya, maka akan semakin cepat kemudahan yang kita dapati, papar Hendra.

Jangan jadikan politik untuk kemenangan semata, apalagi uang ataupun kekuasaan.

"Bagi kita, berpolitik adalah perjuangan untuk mengokohkan sendi-sendi keimanan. Karena itu, dalam politik tidak ada istilah lawan", sebutnya.

"Fastabiqul Khairat" Berlomba-lombalah dalam kebaikan,  Menang dan Kalah bukanlah tujuan. Tapi keridhaan dan Keberkahan, sebab inilah yang menjadi harapan, sebutnya lagi.

Menurut Hendra, menyoal siapa pemimpin Kab. Solok kedepan, yang terpenting adalah penataan pemerintahan yang baik disertai pengelolaan kekayaan negeri dengan sebaik baiknya. Sebab itu merupakan suatu keharusan dalam menjalankan amanah rakyat.

"Bila Hendra-Mahyuzil yang dipercaya rakyat, maka kita siap melaksanakan amanah rakyat secara baik dengan berharap pertolongan Allah. Yakinlah, bahwa pertolongan Allah adalah sebaik baiknya pertolongan", ungkap Hendra.

Selanjutnya sebagai pemimpin, berbagilah untuk kesejahteraan rakyat. Dengan berbagi, tidak lah akan mengurangi peran kita dalam memimpin, sebut ia 

"Jangan jadikan rakyat sebagai objek kepentingan pribadi, tapi jadikanlah pribadi sebagai objek untuk kepentingan rakyat dan jangan pula berbuat kebaikan hanya untuk kekuasaan, tapi jadikanlah kekuasaan untuk berbuat kebaikan", papar Hendra.

Menjadi pemimpin berbagi, tidak akan mengurangi kekayaan. Menjadi pemimpin amanah, tidak akan mengurangi kebahagian. Menjadi pemimpin jujur, tidak akan mempersulit kehidupan. Menjadi pemimpin merakyat, tidak akan mengurangi kewibawaan. Papar Birokrat Muda ini menuturkan.

Satu hal yang harus disadari, bahwa salah satu tugas utama pemimpin adalah menata baik ahklak generasi. Sebab dengan membiarkan generasi miskin ahklak, sama saja kita memiskinkan diri pada fase kehidupan yang sesungguhnya (akherat). Tutup Calon Bupati ini menuturkan paparannya. (Ar/Mal) 

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.