-->

Latest Post

Orang yang bersedekah akan didoakan malaikat, sebaliknya orang yang pelit dan kikir juga mendapat doa dari malaikat. Foto ilustrasi

Kikir atau pelit, adalah sifat tercela nan paling dibenci Allah dan Rasul-Nya. Sifat ini cenderung mendorong pelakunya menumpuk harta tanpa berniat untuk berinfak dan bersedekah. Sementara, tidak satu pun riwayat mengatakan, jika bersedekah atau berinfak harta akan habis.

Sifat kikir ini diyakini bagai sebuah penyakit, yakni terlalu mencintai dunia. Orang yang terkena penyakit ini, tidak akan mengorbankan hartanya untuk membantu orang lain. Padahal setiap sedekah yang dilakukan seseorang, akan didoakan oleh para malaikat. Begitu juga sebaliknya, malaikat pun akan mendoakan mereka yang kikir atau pelit tersebut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,ia berkata, RasulullahShallallahu 'alaihi wa salambersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

"Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.' Sedangkan yang lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir." (HR Bukhari dan Muslim)

Tafsir hadis di atas menurut Al-Malla 'Ali al-Qari adalah kikir dalam memberikan kebaikan atau harta bagi saudaranya yang muslim. Dalam tafsir yang lainnya, harta orang yang kikir atau pelit akan hancur dengan sendirinya. Atau bisa juga pemiliknya yang akan hancur dengan hartanya, atau kebaikannya akan hilang. Sunguh mengerikan sekali bukan!

Ada bahaya besar yang akan timbul bila sifat kikir, pelit sempat menguasai kehidupan seseorang atau masyarakat. Dari Abdullah bin Amrradhiyallahu'anhu, ia berkata :

Jauhkanlah diri kalian dari sifat kikir, karena sesungguhnya kikir itu telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian. Kikir mendorong mereka berbuat zalim, lalu zalimlah mereka. Mendorong mereka memutuskan silaturrahim, lalu mereka pun memutuskannya. Mendorong mereka untuk berbuat jahat, lalu berbuat jahatlah mereka. Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan zalim, karena sesungguhnya satu kezaliman membawa banyak kegelapan di hari kiamat. Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan buruk, karena sesungguhnya Allah tidak mencintai perbuatan buruk dan tindakan yang buruk.” (HR Ahmad)

Dari sifat kikir akan timbul bahaya yakni :

1. Terjadinya kezaliman

Contoh dari hasil perbuatan kikir ini adalah seperti mencuri hak orang lain, korupsi bahkan sampai membunuh. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa suatu saat Abu Hayyaj Al-Asadi thawaf di Baitullah. Kemudian dia melihat seseorang berdoa, ‘Allahumma qini syuhha nafsi (Ya Allah, jagalah diriku dari sifat kikir).’ Orang itu tidak menambah dari itu. Lantas Abu Hayyaj bertanya kenapa hanya berdoa demikian. Orang itu menjawab, ‘Sesungguhnya jika diriku terjaga dari kekikiran, maka aku tidak akan mencuri, berzina, dan perbuatan dosa lainnya.’”

2. Terputusnya tali silaturrahmi

Sifat kikir ini menyebabkan pelakunya tidak lagi peduli dengan orang lain, dia tidak peduli dengan saudaranya, kerabatnya bahkan tetangganya hal inilah yang menyebabkan timbulnya kebencian, iri hati dan dengki sehingga orang kikir ini banyak yang dibenci.

3. Melahirkan kejahatan

Salah satu pangkal kejahatan adalah sifat kikir. Seseorang yang dikuasai sifat kikir sudah tidak mau mengikuti perintah tentang anjuran untuk berbagi antar sesama. Ia juga tidak akan percaya jaminan Allah terkait rezeki. Ia hanya percaya pada harta benda yang dimilikinya. Jika harta yang dimiliki tidak dibagi dengan orang lain, maka ia yakin akan menjadi kaya. Karena itu, Nabi SAW bersabda;

“Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-lamanya.” (HR. Ahmad).

Berdasarkan hadis ini, sifat kikir dan iman kepada Allah tidak akan pernah menyatu dalam diri seseorang. Jika ia memiliki sifat kikir, maka ia tidak beriman. Sebaliknya, jika ia beriman, maka ia tidak memiliki sifat kikir.

Semoga, muslim dan muslimah dijauhkan dari sifat tercela ini, dan AllahTa'ala selalu melindungi hamba-Nya dari perbuatan buruk tersebut. Aamiin.

Wallahu A'lam. 


Sumber : sindonews.com


(Gusni)



MPA, PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah berkeliling memantau pelaksanaan ibadah kurban Hari Raya Idul Adha 1441H, Sabtu (1/8/2020). Setelah melihat situasi pelaksanaan hewan kurban di Masjid Agung Nurul Iman, wali kota menuju Kecamatan Kuranji, Kelurahan Korong Gadang.

Wali Kota tiba di Musala Al Ikhlas, Palo Pasa, Korong Gadang sekitar pukul 09.30 Wib. Kedatangan orang nomor satu di Kota Padang itu langsung disambut oleh pengurus musala setempat Amrizal Rengganis beserta warga.

Usai bertemu warga, wali kota kemudian didaulat untuk menyembelih hewan kurban. Wali kota tak canggung melakukannya. Setelah itu wali kota Mahyeldi ikut berbaur bersama panitia memotong daging sapi kurban.

Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, meski dalam masa pandemi covid-19 tidak menurunkan semangat warga Kota Padang untuk menjadi peserta kurban. Buktinya, di Musala Al Ikhlas ini, yang tahun lalu hewan kurbannya 6 ekor Sapi sekarang menjadi 8 ekor Sapi, dan hewan-hewannya pun cukup besar. Kemudian ditambah dua ekor Kambing.

"Ini membuktikan kepada kita semua bahwa pandemi covid-19 yang tengah mewabah saat ini tidak mengurangi semangat dari pada warga Kota Padang untuk berkurban. Bukan berarti mereka tidak terdampak wabah covid-19 ini. Mereka  terdampak, namun semangat mereka luar biasa untuk menjadi peserta kurban," puji wali kota Mahyeldi itu.    

Mahyeldi menambahkan, semangat berkurban di masa pandemi covid-19 memang perlu didorong. Tahun ini, bahkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Padang didorong untuk menjadi peserta kurban dimana mereka tinggal.

“Alhamdulliah, itu juga terbukti di Musala Al Ikhlas ini, peserta kurbannya juga ada dari ASN Pemko Padang,” tutur Wako Mahyeldi.

Sementara itu, Ketua Musala Al Ikhlas Palo Pasa Korong Gadang Amrizal Rengganis mengatakan, hewan kurban selain dari jama'ah setempat, juga dari Wali Kota Padang H. Mahyeldi  Ansharullah, PDAM Kota Padang dan dari pejabat SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Padang serta pengusaha konveksi Bunda Refan dan dari Dompet Duafa Singgalang.

"Total hewan kurban yang disembeli berjumlah 10 ekor terdiri dari Sapi 8 ekor dan dua 2 ekor Kambingr," ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk pembagian daging kurban telah disebar kupon sebanyak 288 kupon. Kupon ini disebar kepada anak yatim dan masyarakat yang tinggal dilingkungan musala ini.

"Masing-masing warga nantinya akan mendapat daging seberat 2 Kg. Dan sudah kita pesankan kepada panitia untuk memberikan daging murni jangan ada yang bercampur dengan tulang. Jika ingin memberi tulang akan dipisahkan dengan daging murni",  jelas Amrizal yang juga Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Padang itu.

Amrizal berharap, jumlah hewan kurban di Musala Al Ikhlas ditahun depan dapat hendaknya betambah dari sekarang ini. "Kalau sekarang jumlahnya 10 ekor, besok bisa 12 bahkan lebih," pungkasnya. (Mul/Ady/AR)


MPA, PADANG - Pemerintah Kota Padang pada Jumat malam (31/7/2020), menggelar rapat evaluasi penanganan virus corona atau Covid-19 yang telah dilakukan di Kota Padang sejauh ini.

Rapat yang dilangsungkan di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang itu, dipimpin langsung Wali Kota Mahyeldi dan Wakil Wali Kota Hendri Septa dengan diikuti Sekda Amasrul dan pimpinan OPD terkait di lingkup pemko setempat.

Wali Kota Mahyeldi dalam sambutan dan arahannya menyampaikan, pada kesempatan ini telah sama-sama didengarkan panjang lebar presentasi baik dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPBD atau pun masukan-masukan dari pimpinan OPD terkait sekaitan Covid-19 di Padang yang belum diketahui kapan berakhirnya. Namun tetapi, semua upaya dan penanganannya harus terus dimaksimalkan agar keadaan terus semakin membaik.

"Baik itu melalui upaya-upaya preventif atau pun juga sesuai protokol Covid-19 itu sendiri. Ini perlu kita tekankan lagi kepada masyarakat, baik di tempat keramaian, masjid/musala dan lainnya perlu terus disosialisasikan lagi. Sehingga bisa mengingatkan dan menekankan akan pentingnya mematuhi aturan yang ada dan protokol Covid-19 dalam kehidupan masyarakat sehari-hari di tengah pandemi" imbuh wako.

Selanjutnya kata Mahyeldi, adapun yang tak kalah pentingnya lagi adalah pengawasan. Yaitu bagaimana setiap kegiatan yang dilakukan warga Kota Padang di tengah pandemi harus ada pengawasan. Sebab, meski sekarang tidak lagi diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau sudah memasuki fase pola hidup baru, namun semuanya tetap ada batasan-batasannya yang mengacu protokol Covid-19.

"Seperti contoh resepsi pernikahan atau pun kegiatan keramaian lainnya. Kita harus tanyakan acara itu punya izin dan rekomendasi atau tidak. Jadi itu yang pertama sekali jadi perhatian bagi kita sekarang dan ke depan. Maka itu, kita harapkan terutama kepada Sat Pol PP harus bisa memastikan sekaligus mensosialisasikan dan melakukan tindakan sesuai aturan bagi warga atau pihak yang melanggar," ujarnya.

Lebih lanjut orang nomor satu di Ibukota Provinsi Sumatera Barat itu menambahkan, ia juga meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemko Padang untuk menjadi agen dalam mendisiplinkan masyarakat agar senantiasa mengikuti protokol Covid-19.

"Imbauan ini sudah pernah kita sampaikan sejak masa PSBB yang lalu. Alasannya, karena ASN tentu yang lebih tahu, faham dan mengerti akan informasi dan perkembangan sekaitan Covid-19 ini. Maka itu, dimana saja berada ASN harus menjadi orang yang paling utama mengingatkan masyarakat," tukuknya menekankan.

Sementara itu, terkait adanya penambahan klaster penularan Covid-19 yang baru pada beberapa tempat Kota Padang dewasa ini, wako pun telah meminta pihak terkait untuk langsung melakukan tindakan demi memutus mata rantai penularannya.

"Saya kira untuk upayanya pihak/instansi setempat perlu mengambil kebijakan seperti untuk sementara waktu memvakumkan aktifitas di tempat itu di samping swab test juga dilakukan. Tujuannya tentu demi mengurangi interaksi di sana dan pada saat yang sama juga memastikan positif negatif bagi orang-orang yang ada di sekitaran tempat tersebut," tuturnya.

Sementara itu sekaitan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II bagi warga Kota Padang yang terdampak Covid-19, saat ini kata wali kota, ia telah meminta pihaknya sesegera mungkin menyelesaikan proses hingga pencairannya. Sebagaimana terkait data penerima BLT tersebut, lebih kurang sebanyak 62 ribu Kartu Keluarga (KK) akan menerimanya dan saat ini datanya sedang divalidasi.(David/AR)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.