-->

Latest Post


MPA, SOLOK - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Wakapolda Sumbar), Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si pagi tadi berkunjung ke Mapolres Solok, Senin (3/8).

Kunjungan Wakapolda Sumbar ini dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja, kemudian sekaligus melihat lokasi tanah milik Polri yang berada di Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok.

Dalam kunjungannya, Wakapolda Sumbar yang  didampingi oleh Karo Log Polda Sumbar Kombes Pol Suranta Pinem S.Ik dan Dansat Brimob Polda Sumbar Kombes Pol Joni A. Syarifuddin S.IK. SH. MH, disambut oleh Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho, S.Ik, Wakapolres Kompol Harianto, MH dan Pejabat Utama Polres Solok.

Dihadapan para personel Polres Solok, Brigjen Pol Edi Mardianto memberikan arahan kepada seluruh personil Polres Solok di lapangan apel Mapolres, diantaranya agar mengantisipasi potensi konflik jelang Pilkada serentak tahun 2020.

Kemudian, dalam menjaga kesehatan agar para personil untuk berjemur setelah apel pagi, melaksanakan olahraga rutin dan menjaga kebersihan mako Polres.


"Dalam pelaksanaan tugas tetap berpedoman pada Protokol Covid-19, Sosial Distancing dan Physical Distancing. Untuk antisipasi penyebaran Covid-19," ujarnya.

Lanjut Wakapolda, kepada personel untuk tidak bosan-bosannya menyampaikan kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker dalam beraktifitas.

Usai memberikan pengarahan, Wakapolda Sumbar dan rombongan meninggalkan Mapolres Solok menuju Kec. Payung Sekaki untuk melihat lokasi tanah Polri.(*)

Sumber Bidhumas Polda Sumbar


MPA, PADANG —Rekor dari tahun tahun sebelumnya, tahun ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sumbar melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebanyak 28 ekor. Dari 28 ekor tersebut, 18 ekor didistribusikan ke Kemenag Kabupaten Kota dan 9 ekor di sembelih di Kanwil Kemenag Sumbar.

Kepala bidang Urais, H. Edison dalam laporannya sebagai ketua panitia menyampaikan dari 28 ekor sapi tersebut 10 ekor sapi adalah dari seluruh ASN Kanwil Kemenag Sumbar dan 18 ekor lagi dari Kepala Madrasah se Sumatera Barat.

“19 ekor sudah kita disitribusikan ke Kabupaten/ Kota ada yang telah menyembelihnya pada hari Sabtu dan sebagian besar menyembelih pada hari ini,” ujar Edison.

“Tahun ini kita juga menyiapkan tenaga professional untuk proses penyembelihan, disamping panitia yang telah di SK kan oleh Kakanwil,” tambah H. Edison.

Sementara Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri dalam arahan menyampaikan Ibadah kurban ini sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan Allah.

Kakanwil mengapresiasi dan terimakasih kepada ASN yang telah melaksanakan ibadah kurban di Kanwil Kemenag Sumbar, dan juga ucapan terimakasih kepada seluruh panitia pelaksana yang telah mensukseskan pelaksanaan ibadah kurban ini.

“Peningkatan kurban tahun ini sungguh luar biasa, tahun lalu kita menyembelih hewan kurban sebanyak 9 ekor dan tahun sekarang meningkat menjadi 28 ekor, 19 sudah didistribusikan ke 19 Kabupaten Kota dan 9 kita sembelih disini, smoga kurban yang kita lakukan ini berulang setiap tahunnya dan semoga terus meningkat sehingga semakin banyak pula masyarakat yang bisa menikmati, ini sejalan dengan imbauan Menteri Agama dimasa pandemi dimana Menag mengimbau agar berkurban dimasa pandemi itu semakin meningkat,” ujar Kakanwil.

Kakanwil juga menyampaikan bahwa total hewan kurban se Sumatera Barat berjumlah 32.632 ekor.

Kakanwil menegaskan agar dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban kita melaksanakan sesuai syariah, seperti menggunakan pisau yang tajam, dan jangan menyembelih hewan qurban dihadapan sapi yang hidup, memperbanyak takbir dan shalawat.

Ketika pelaksanaan penyembelihan hewan kurban disaksikan juga oleh  salah seorang pembimas sebagai wujud toleransi dalam beragama.

Diakhir arahan kakanwil mengajak kepada ASN yang tahun ini belum berkesempatan untuk berkurban agar kedepan bisa ikut berkurban.

Kegiatan penyembelihan hewan kurban di Kanwil Kemenag Sumbar ditutup dengan makan bersama di masing masing ruangan sebagai wujud kebersamaan. Dimana awalnya di rencanakan akan makan bajamba namun mengingat pandemic yang terus meningkat dialihkan menjadi makan bersama di ruangan masing masing.

Dapat diinformasikan jumlah kupon yang didistribusikan lebih kurang 900 kupon, yang dibagikan kepada ASN Kanwil Kemenag, Pensiunan, wartawan, ormas, , forkopinda, pedagang dan masyarakat sekitar. [DW]

Sumber Humas Kemenag

Orang yang bersedekah akan didoakan malaikat, sebaliknya orang yang pelit dan kikir juga mendapat doa dari malaikat. Foto ilustrasi

Kikir atau pelit, adalah sifat tercela nan paling dibenci Allah dan Rasul-Nya. Sifat ini cenderung mendorong pelakunya menumpuk harta tanpa berniat untuk berinfak dan bersedekah. Sementara, tidak satu pun riwayat mengatakan, jika bersedekah atau berinfak harta akan habis.

Sifat kikir ini diyakini bagai sebuah penyakit, yakni terlalu mencintai dunia. Orang yang terkena penyakit ini, tidak akan mengorbankan hartanya untuk membantu orang lain. Padahal setiap sedekah yang dilakukan seseorang, akan didoakan oleh para malaikat. Begitu juga sebaliknya, malaikat pun akan mendoakan mereka yang kikir atau pelit tersebut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,ia berkata, RasulullahShallallahu 'alaihi wa salambersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

"Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.' Sedangkan yang lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir." (HR Bukhari dan Muslim)

Tafsir hadis di atas menurut Al-Malla 'Ali al-Qari adalah kikir dalam memberikan kebaikan atau harta bagi saudaranya yang muslim. Dalam tafsir yang lainnya, harta orang yang kikir atau pelit akan hancur dengan sendirinya. Atau bisa juga pemiliknya yang akan hancur dengan hartanya, atau kebaikannya akan hilang. Sunguh mengerikan sekali bukan!

Ada bahaya besar yang akan timbul bila sifat kikir, pelit sempat menguasai kehidupan seseorang atau masyarakat. Dari Abdullah bin Amrradhiyallahu'anhu, ia berkata :

Jauhkanlah diri kalian dari sifat kikir, karena sesungguhnya kikir itu telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian. Kikir mendorong mereka berbuat zalim, lalu zalimlah mereka. Mendorong mereka memutuskan silaturrahim, lalu mereka pun memutuskannya. Mendorong mereka untuk berbuat jahat, lalu berbuat jahatlah mereka. Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan zalim, karena sesungguhnya satu kezaliman membawa banyak kegelapan di hari kiamat. Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan buruk, karena sesungguhnya Allah tidak mencintai perbuatan buruk dan tindakan yang buruk.” (HR Ahmad)

Dari sifat kikir akan timbul bahaya yakni :

1. Terjadinya kezaliman

Contoh dari hasil perbuatan kikir ini adalah seperti mencuri hak orang lain, korupsi bahkan sampai membunuh. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa suatu saat Abu Hayyaj Al-Asadi thawaf di Baitullah. Kemudian dia melihat seseorang berdoa, ‘Allahumma qini syuhha nafsi (Ya Allah, jagalah diriku dari sifat kikir).’ Orang itu tidak menambah dari itu. Lantas Abu Hayyaj bertanya kenapa hanya berdoa demikian. Orang itu menjawab, ‘Sesungguhnya jika diriku terjaga dari kekikiran, maka aku tidak akan mencuri, berzina, dan perbuatan dosa lainnya.’”

2. Terputusnya tali silaturrahmi

Sifat kikir ini menyebabkan pelakunya tidak lagi peduli dengan orang lain, dia tidak peduli dengan saudaranya, kerabatnya bahkan tetangganya hal inilah yang menyebabkan timbulnya kebencian, iri hati dan dengki sehingga orang kikir ini banyak yang dibenci.

3. Melahirkan kejahatan

Salah satu pangkal kejahatan adalah sifat kikir. Seseorang yang dikuasai sifat kikir sudah tidak mau mengikuti perintah tentang anjuran untuk berbagi antar sesama. Ia juga tidak akan percaya jaminan Allah terkait rezeki. Ia hanya percaya pada harta benda yang dimilikinya. Jika harta yang dimiliki tidak dibagi dengan orang lain, maka ia yakin akan menjadi kaya. Karena itu, Nabi SAW bersabda;

“Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-lamanya.” (HR. Ahmad).

Berdasarkan hadis ini, sifat kikir dan iman kepada Allah tidak akan pernah menyatu dalam diri seseorang. Jika ia memiliki sifat kikir, maka ia tidak beriman. Sebaliknya, jika ia beriman, maka ia tidak memiliki sifat kikir.

Semoga, muslim dan muslimah dijauhkan dari sifat tercela ini, dan AllahTa'ala selalu melindungi hamba-Nya dari perbuatan buruk tersebut. Aamiin.

Wallahu A'lam. 


Sumber : sindonews.com


(Gusni)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.