-->

Latest Post


MPA, PADANG - Dalam pertemuan dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) di ruang kerja (3/09/2020) Gubernur Sumbar akan merancang Peraturan Gubernur (Pergub) Cuti Alasan Penting (CAP) untuk suami yang istrinya melahirkan.

Pergub tersebut berdasarkan peraturan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 24 Tahun 2017 yaitu PNS laki-laki yang istrinya melahirkan dengan cara operasi ceasar dapat diberikan cuti alasan penting dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari unit pelayanan kesehatan.

"Kita akan rancang Pergub tentang itu, dimana Aparatur Sipil Negara yang istrinya melahirkan diberikan cuti alasan penting selama 10 hari," kata Gubernur.

Dengan Pergub tersebut diharapkan adanya keseimbangan peran antara suami dan istri. Suami ikut memberikan suport kepada istri ketika masa-masa sulit setelah melahirkan. 

Peran suami amatlah penting setelah istri melahirkan, karena terkadang pasca melahirkan tidak semua istri siap dengan kondisi tersebut, bahkan ada beberapa kasus yang mengalami syndrome, yang dikenal dengan baby blues syndrome, dimana munculnya perasaan gundah dan sedih secara berlebihan.

Untuk itu kesetaraan peran suami dan istri haruslah seimbang, tidak ada yang tinggi, tidak ada yang rendah, saling kerjasama satu sama lain, sehingga tidak terjadi ketimpangan dan kesejangan dalam sebuah rumah tangga. (**)

Dinas Kominfo Prov Sumbar

Photo Istimewa 
MPA, PADANG - Setiap tanggal 1 September para Polisi Wanita (Polwan) di Republik Indonesia memperingatinya sebagai hari jadi (lahir) Polwan. Dan untuk tahun 2020 ini, para Polwan merayakan ulang tahunnya yang ke 72.

Untuk di Polda Sumbar, berbagai inovasi dan prestasi telah dilakukan oleh beberapa Polwan, seperti mendapatkan juara dibidang olahraga dan berinovasi dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang aman dan kondusif dengan menjadi seorang Bhabinkamtibmas.

Menanggapi hal itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH menyampaikan apresiasinya kepada seluruh Polwan yang bertugas di jajaran Polda Sumbar.

"Saya merasa bangga sekali dengan Polwan yang ada di wilayah Sumatera Barat dengan prestasi-prestasinya saat ini," kata Kapolda Sumbar usai melaksanakan syukuran Hari Jadi Polwan di Mapolda Sumbar, Selasa (1/9).

Didampingi Pakor Polwan Polda Sumbar AKBP Widya Aziz, Kapolda menyebut bahwa berbagai prestasi kejuaraan telah dilakukan oleh para Polwan sehingga mengharumkan nama Polri dan Polda Sumbar. 

"Yang kita tahu berbagai kejuaraan-kejuaraan, penugasan di luar negeri dan banyak kiprah yang dilakukan oleh Polwan. Semoga Polwan terus mengharumkan nama organisasi Polri," ujarnya.

Dikatakan Kapolda, dengan kehadiran Polwan tersebut, seluruh kegiatan banyak terbantu dan juga bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Kemudian, Irjen Pol Toni berharap kepada para Polwan di Sumatera Barat terus mendukung organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) khususnya di wilayah Sumbar (Polda Sumbar).

"Terus berkiprah dan membawa nama harum Polda Sumbar," pungkasnya.(*)

Sumber Biddhumas Polda Sumbar 

Photo Istimewa

MPA, JAKARTA - Pada umumnya kalangan Pejabat Negara hanya membacakan sambutan yang sudah dikonsep oleh bagian staf tertentu. Namun berbeda bagi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol Drs. H. Firli Bahuri, M.Si. Tak banyak yang tahu, ternyata mantan Kabaharkam Polri itu sering mengonsep tulisan kata sambutannya sendiri. Bahkan juga seorang Firli Bahuri juga memiliki kemampuan membuat puisi seperti yang dibacakannya pada saat acara peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2020 lalu, di studio RRI. 

Tak heran, banyak tulisan-tulisan fenomenal termasuk puisi karya Firli yang menginspirasi. Sebagian besar berisi tentang momentum peringatan hari bersejarah Indonesia. 

Goresan karya puisi Firli diantaranya berjudul _"Hidup Bermakna Bermain Dengan Cinta"_ dan _"Membangun Martabat Bangsa"._

"Itu wujud komitmen dan kecintaan saya untuk terus menulis memaknai hari hari bersejarah perjalanan Bangsa Indonesia," kata Firli menjawab pertanyaan wartawan terkait sambutannya tentang Peringatan Hari Polwan Ke-72, Selasa (1/9).

Selain soal sejarah perjalanan bangsa, mantan Kapolda Sumatera Selatan itu pun menulis sendiri sambutan yang akan disampaikan. "Saya selalu menulis sendiri tulisan atau sambutan yang akan saya sampaikan,” tuturnya.

Terkadang, Firli menulis soal apapun termasuk pokok pikirannya dalam pemberantasan korupsi saat sedang dalam mobil di perjalanan. "Ya, terkadang saat perjalanan, saya membuat tulisan di dalam mobil," ungkapnya.

Firli pun menyoroti minat baca tulis kita yang masih tergolong rendah. "Tidak dapat dipungkiri, minat baca dan menulis masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Berbagai hasil survei dan penelitian tingkat nasional hingga internasional, telah membuktikan hal tersebut," ungkapnya.

Ia pun mengatakan jujur, miris, dan pilu melihat kebiasaan membaca dan menulis mulai ditinggalkan, tergerus perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

"Di mana waktu anak-anak kita, masa depan bangsa ini, dihabiskan oleh "smartphone, gadget” atau "game"," kata Firli.

Menurut dia, sudah sangat jarang terlihat anak-anak maupun remaja membawa buku, baik itu buku pelajaran, buku cerita, novel, dan lain sebagainya.


*Budaya Literasi Yang Rendah*

Ia mengatakan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi tentu tidak dapat dilawan, namun kita dapat menyelaraskannya dengan nilai-nilai atau budaya seperti membaca dan menulis melalui cara yang berbeda.

"Rendahnya budaya literasi di Indonesia khsususnya pada generasi zaman "now", tentu telah menjadi tantangan tersendiri yang perlu kita sikapi bersama, segenap elemen bangsa," ucap Firli.

Namun, kata dia, tidak ada kata terlambat bagi kita untuk membiasakan diri membaca atau menulis. Dengan membaca, kita dapat meningkatkan pengetahuan setelah meresapi, menganalisa, dan menginterpretasi esensi buku tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, begitu pentingnya kita membiasakan diri dan anak-anak kita untuk membaca atau menulis dari sejak dini karena masa depan suatu bangsa tergantung kepada karakter generasi muda yang saat ini sangat rentan terpengaruh sisi negatif, dari pesatnya perkembangan zaman dan teknologi.

"Mengenalkan manfaat buku kepada mereka, Insya Allah dapat menjadi filter untuk menyaring berbagai macam informasi yang masuk kepada generasi muda kita agar tidak kehilangan arah dalam membentuk karakter calon penerus masa depan bangsa," kata dia.

Ia pun sependapat dengan Esther Meynell, penulis kelahiran Leeds Inggris tahun 1878, bahwasanya buku bagi seorang anak yang membaca, lebih dari sekadar buku tetapi merupakan impian sekaligus pengetahuan dan masa depan sekaligus masa silam.

"Semangat membaca dan menulis diharapkan mampu meningkatkan akselerasi dan gelora elemen-elemen bangsa untuk mempercepat tujuan didirikannya negara Indonesia, diantaranya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanat pembukaan UUD 1945," tuturnya.**[ ]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.