-->

Latest Post


SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Sejak tanggal 6 Maret 2021 Indosiar menayangkan episode Audisi LIDA 2021 dengan mengundang peserta yang lolos ke Jakarta untuk kembali mengikuti seleksi tahap akhir hingga nantinya terpilih 70 Duta Provinsi yang akan berkompetisi di LIDA 2021 dan memperebutkan gelar Juara LIDA 2021 dengan total hadiah senilai Rp 1 Miliar.


Sebelumnya proses audisi online telah diselenggarakan oleh Indosiar di 34 provinsi yang diikuti ribuan peserta audisi dari bebagai daerah termasuk provinsi Sumatera Barat (Sumbar).


Dua Duta Provinsi yang lolos dan mewakili Provinsi Sumatera Barat, Iqhbal dan Rio, berkisah tentang perjuangannya hingga mereka bisa lolos ke babak Top 70 LIDA (Liga Dangdut Indonesia) 2021.


Iqhbal yang berprofesi sebagai dokter memiliki cita-cita menjadi penyanyi dangdut yang bida dikenal banyak orang, 


"Harapan utamanya tentu menjuarai LIDA 2021. Namun jika ada rintangan meraih juara, saya akan terus mengasah bakat bernyanyi dangdut dan akan terus berkarya jika diperlukan mungkin berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi dangdut terkenal di ranah minang," ucap Iqhbal, Minggu (7/3/2021).


Lebih jauh ia memperkenalkan dangdut bisa menyentuh seluruh kalangan termasuk tenaga kesehatan seperti dirinya.


"Saya ingin menyatakan pada dunia, dangdut bisa menyentuh semua lini, profesi termasuk dokter. Dokterpun juga bisa berkiprah di dunia seni, seperti dangdut," tutur pemuda asli Pariaman ini.


Sebagai seorang dokter, pemuda yang memiliki nama lengkap Rachmadonal Muhammad Iqhbal ini menuturkan ingin menjadi ikonik di genre dangdut.


Iqhbal juga sangat mengidolakan Roma Irama dan Lesty Kejora mengaku sudah menyukai dangdut sejak kelas 1 SD.


Dusisi lain, Rio juga berkisah, mengaku bercita-cita ingin menjadi penyanyi dangdut dan sukses di dunia hiburan.


"Harapannya sederhana, ingin membahagiakan keluarga, berbuat baik kepada semua orang. Kalau menang LIDA 2021 semoga bisa meningkatkan perekonomian dan membahagiakan banyak orang khususnya orangtua," ucapnya.


Pemuda asal Bukittinggi ini menuturkan baru belajar dangdut di usia 17 tahun.


"Baru belajar dangdut 5 tahun lalu, sekarang usia 21 tahun," ucap pria yang memiliki nama lengkap Rio Saputra.


Selain suka dangdut Rio juga menyukai nasyid, serta sering mengikuti perlombaan MTQ dan adzan. Parasnya yang rupawan juga menjadi aset pendukung karirnya di dunia dangdut. (**)


PADANG -- MEDIAPORTALANDA - Dalam rangka meningkatkan kemandirian Calon Jamaah Haji Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah membuka acara penyerahan sertifikat pembimbing manasik Haji dan Umroh Mandiri dan Profesional di Hotel Rangkayo Basa, Padang, Sabtu (6/3/2021).


Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan harapan agar KBIH dapat memberi pelayanan terbaik dalam pelaksanaan manasik haji mandiri dan profesional harus mempersiapkan fisik dengan menjaga kesehatan dan terhindar dari Covid-19.


"Alhamdulillah Sumbar termasuk daerah aman dari Covid-19, karena kita bertahan pada zona kuning di Indonesia selama tiga bulan ini," kata Buya Mahyeldi.


Ia berharap Sumbar bisa lebih meningkatkan penanganan Covid-19, yang dikenal dengan congsi Covid-19, nagari tageh dan kampung tangguh. Inilah konsep-konsep cara menangani Covid-19 disetiap daerah terkecil di Kabupaten Kota Sumatera Barat, yang mana penanganan itu lebih di persempit lagi ditingkat nagari, dan RW.


"Sehingga jika ada yang positif, penanganan lebih terkoordinir cepat," ucapnya.


Selain itu Buya Mahyeldi menyampaikan, pemerintah Sumatera Barat berencana akan memperkuat kerjasama dengan negara Timur Tengah Negara Arab Saudi dalam bentuk sister city dengan Kota Madinah dan atau kota lainnya. 


Karena sesuai dengan RPJM Sumbar untuk menjadi pintu gerbang Indonesia melakukan ibadah Haji dan Umroh, agar lancarnya penerbangan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) nantinya menuju Kota Jeddah.


Pelaksanaan Haji dan Umroh lebih ditingkatkan, supaya di daerah provinsi bisa melakukan penerbangan ke Medinah, karena menurut Mahyeldi melalui BIM lebih singkat untuk menuju Medinah.


"Karena waktu terpendek yaitu melalui BIM menuju Jeddah, untuk itu KBIH Sumbar yang ada diperwakilan bisa memfasilitasi itu," harapnya.


Untuk mendukung Sumbar sebagai salah satu pusat embarkasi haji dan umrah di Indonesia, Gubernur Mahyeldi akan mengupayakan agar setiap jamaah yang berangkat dari BIM diberikan randang, makanan khas Sumatera Barat.


"Kita akan memberikan bekal oleh-oleh randang kepada siapa saja yang berangkat dari BIM. Randang merupakan kuliner khas Sumatera Barat yang bergizi tinggi dan tahan lama, cocok dibawa umrah dan haji ke Mekkah" tutup Mahyeldi dengan penuh harap.


Hadir dalam pelatihan dan penyerahan sertifikat pembimbing manasik Haji dan Umbroh Mandiri dan Profesional itu, FK KBIH Sumbar, H. Amora Lubis, FK KBIH Aceh, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Utara dan Dekan FDIK UIN Padang. (**)


PADANG - MEDIAPORTALANDA - PT. Hutama Karya, memastikan  berita tentang dihentikannya pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin tidak benar. Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, saat rapat dengan Gubernur di Aula Kantor Gubernur, Sabtu (6/3/2021) menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol pada lahan yang sudah dibebaskan. 


"Intinya PT. Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan, jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocusing ke ruas lain yang lebih siap lahannya," ucap Marthen.


Dijelaskan lebih lanjut, dengan kemampuan sumber daya dan kemampuan ekuitas yang sangat terbatas, maka PT. Hutama Karya diminta melakukan refocusing pada ruas-ruas yang lebih siap, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.


"Dengan keterbatasan lahan yang ada mengakibatkan produktivitas rendah sehingga biaya overhead BUJT dan Main Kontraktor menjadi tinggi. Biaya bunga selama masa konstruksi dan biaya eskalasi akan semakin mahal serta biaya supervisi dan pengawasan konsultan bertambah sehingga menjadi tidak efektif dan efisien," tambah Marthen.


Selain itu, menurut Marthen, Hal-hal tersebut di atas juga akan berdampak pada meningkatnya total biaya investasi, mengakibatkan tarif tol per-km menjadi lebih mahal dan nantinya menimbulkan beban pada masyarakat pengguna jalan tol.


Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi yang juga didampingi Wakil Gubernur Audy bersama Sekda dan OPD terkait menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya dalam percepatan pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru. Menurut Mahyeldi, pada prinsipnya tidak ada satupun yang menolak pembangunan, hanya sosialisasi saja yang belum maksimal.


"Kita berkomitmen agar pembangunan jalan tol tetap dilaksanakan. Hari ini kita bicara percepatan pembangunan. Hambatan yang ada harus diminimalisir dan carikan solusi sehingga pembangunan berjalan sesuai yang diharapkan. Kita inventarisir semua persoalan yang ada, sehingga terang benderang kendala apa yang sebenarnya terjadi. Lalu kemudian kita cari akar permasalahannya sehingga jelas langkah apa yang harus dilakukan. Saya meminta kepada semua pihak, agar segera menyelesaikannya dalam waktu tidak terlalu lama," tegas Mahyeldi.(MMC)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.