-->

Latest Post


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Penerimaan Polri untuk Tahun Anggaran 2021 telah dimulai secara serentak. Tahapan pelaksanaannya kali ini adalah penandatanganan pakta integritas yang dilakukan oleh panitia, peserta dan orang tua (wali).


Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat bahwa seleksi penerimaan calon anggota Polri dilaksanakan secara Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis. 


Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH memimpin jalannya pembacaan sumpah dan penandatanganan pakta integritas yang diikuti oleh calon peserta, panitia serta orang tua peserta, Selasa (13/4) di Mapolda Sumbar. 


Pelaksanaannya juga melalui zoom meeting, yang diikuti oleh masing-masing peserta di Polres-polres yang dekat dengan tempat tinggal peserta.  


Kapolda mengatakan, kepada panitia, peserta dan orang tua peserta seleksi mempunyai komitmen yang sama untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. 


"Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan seleksi penerimaan calon anggota Polri," ucap Irjen Pol Toni Harmanto. 


Dikatakan, diketahui bersama bahwa sumber daya manusia Polri merupakan salah satu unsur utama organisasi Polri dalam menentukan tegak berdirinya organisasi dan profesionalisme Polri, sehingga SDM Polri harus dikelola dengan baik. 


"Pengelolaan SDM Polri harus bersih, jujur dan berkeadilan mulai dari hulu pada tahap rekrutmen sampai hilir saat pengakhiran dinas dengan menerapkan merit system yang didasarkan pada kapabilitas, kompetensi, komitmen dan integritas yang tinggi," ujar Kapolda.


Dalam mencapai tujuan Polri yang profesional, modern dan terpercaya prinsip rekrutmen anggota Polri terpadu, Kapolda menyebut bahwa pihaknya mengutamakan asas “Clean and Clear”. 


"Oleh sebab itu prinsip “BETAH” Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis harus benar-benar dilaksanakan dengan baik untuk menghasilkan karakter sdm polri yang unggul dan kompetitif," pungkasnya. 


Untuk pendaftar yang terverifikasi di Polda Sumbar diketahui sebanyak 4.424 orang, yang terdiri dari 3.663 orang pria dan 761 orang wanita dengan rincian sebagai berikut:


Bintara Polisi Tugas Umum sebanyak 3.979 orang (pria sebanyak 3.220 orang dan wanita sebanyak 760 orang); 


Bintara Kompetensi Khusus terdiri dari: 

- Bintara TI sebanyak : 116 orang; 

- Bintara Bidan sebanyak : 1 orang; 

- Bintara Rekpro (Rekrutmen Pro Aktif) sebanyak : 7 orang (pria sebanyak 6 orang dan wanita sebanyak 1 orang); 


Tamtama Brimob sebanyak : 274 orang; 

Tamtama Polair sebanyak : 47 orang.(bhps)


SUMBAR - MEDIAPORTALANDA -  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (TNI) Doni Monardo melakukan kunjungan kerja ke Pantai Kata, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (14/4/2021) sore.


Kedatangan Doni Monardo dan rombongan disambut oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dengan didampingi Forkopimda,  Pjs Sekda Sumbar Benni Warlis, Asisten III Nasir Ahmad, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Erman Rahman dan jajarannya serta sejumlah instansi terkait lainnya.

Kepala BNPB Doni Monardo menyebutkan, kedatanganya ke Sumbar antara lain untuk evaluasi penanganan Covid-19 di Sumbar dan mengajak seluruh komponen baik dari pemerintah daerah hingga masyarakatnya agar dalam upaya mempersiapkan diri bersama menghadapi potensi bencana alam di sepanjang pesisir pantai wilayah Provinsi Sumatera Barat.


"Kesadaran masyarakat ini bisa menjadi langkah yang baik dalam upaya pencegahan, untuk lebih siap mengantisipasi bencana abrasi ataupun tsunami," kata Doni Monardo.


Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan bahwa kesadaran masyarakat dari pemerintah daerah hingga masyarakat sangat penting.


Selain itu ia juga meminta seluruh perantau Minang agar tidak pulang kampung untuk sementara waktu. Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 No. 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.


Melalui surat edaran ini, pemerintah tegas melarang masyarakat melakukan kegiatan mudik lebaran tahun ini demi mencegah penularan virus corona Covid-19.


“Jadi keputusan pemerintah pusat, mudik dan pulang kampung dilarang. Bagi perantau untuk bersabar dulu ya !!. Covid-19 belum  habis, masih ada, jadi berharap untuk bersabar," ucapnya.


Doni mengatakan, berkaca dari lebaran tahun sebelumnya, terjadi peningkatan kasus saat dilakukannya aktivitas pulang kampung. Oleh karena itu ia berharap perantau lebaran secara virtual dan bersilaturahmi dengan memanfaatkan teknologi.


“Jadi masyarakat yang ada di rantau. Jangan pulang kampung dulu. Karena risikonya, setelah lebaran maka kasus Covid-19 meningkat, rumah sakit penuh, dokter pun terdampak Covid-19,” ungkap Doni.


Ia menambahkan tidak sedikit dokter dan tenaga kesehatan sebagai ujung tombak dalam perawatan akhirnya pun terpapar. Bahkan tidak sedikit juga yang meninggal dunia.


“Jadi kalau kita sayang kepada bangsa kita, sayang kepada keluarga kita, sayang kepada dokter yang berjuang untuk kemanusiaan. Maka bersabar, jangan pulang kampung," sebutnya.


Selanjutnya, pemerintah juga telah menetapkan aturan terkait larangan pengoperasian seluruh moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api pada 6-17 Mei 2021. Larangan aktivitas mudik atau pulang kampung tersebut diberlakukan saat lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah. (**)


PARIAMAN - MEDIAPORTALANDA -  Sumatera Barat memiliki potensi bencana khususnya wilayah pesisir, sehingga menuntut pemerintah daerah memiliki strategi mitigasi yang mumpuni namun tidak berbiaya tinggi. Salah satunya adalah Mitigasi berbasis vegetasi yang bisa diterapkan disamping mitigasi berbasis infrastruktur.


Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, saat melakukan kunjungan ke Pantai Kata, Kota Pariaman, Rabu (14/4/2021) sore.

Dalam kunjungan tersebut Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo didampingi oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah bersama jajaran BNPB dalam rangka memantau kesiapan mitigasi bencana di Sumbar. Khususnya penanaman pohon Pinago yang di tanam oleh Wapres RI Ma'ruf Amin di Pantai Kata, Pariaman.


"Saya sengaja berkunjung kesini, ingin melihat langsung tanaman yang ditanam oleh pak Wapres, kalau dihitung pas satu minggu pasca ditanam," ucap Doni Monardo.

Biasanya setelah tanam pohon, selesai. Pohon tersebut dibiarkan saja, bahkan banyak ditempat lain kalau sudah satu minggu daun-daun akan rontok, karena tidak dirawat, padahal perawatannya itu penting.


"Namun disini berbeda, saya apresiasi Pariaman, bibit pohon yang ditanam juga dirawat, ini bisa jadi contoh. Bukan berapa banyak kita menanam pohon tapi berapa banyak yang tumbuh, itu yang penting," ungkap Doni.


Ia mengatakan pohon yang ditanam di kawasan tersebut menunjukkan perkembangan yang baik dan berpotensi tumbuh.


"Jadi setelah satu minggu pohon ini masih ada daunnya atau tidak rontok, ini menunjukkan pohon itu berpeluang untuk hidup lebih dari 80 sampai 90 persen," ucapnya.


Di Kota Pariaman, Sumatera Barat, ditanam pohon yang beberapa di antaranya dilindungi dengan pagar agar tidak rusak, baik karena angin maupun hewan ternak. Bahkan, pohon yang ditanam oleh Wapres Ma'ruf Amin dipagar dengan tembok dan besi.


Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi, juga menyarankan, agar tanaman Pinago bisa direkomendasikan sebagai salah satu jenis tanaman sebagai tanaman tahan abrasi pantai.


Ia berharap pemerintah daerah bisa membuat program pembibitan Pinago yang selama ini hanya tumbuh liar saja.


"Pohon pinago ini bagus, tahan abrasi dan berumur panjang. Jadi kalau bisa dibantu pembibitannya," ujar Mahyeldi.


Walikota Pariaman Genius Umar menyampaikan terimakasih atas kedatangan BNPB dan melaporkan bahwa tiap desa sudah ada kelompok siaga bencana lengkap dengan manajemen dapur umum.


"Ke depan akan kita tingkatkan mitigasi berbasis vegetasi khususnya penanaman pohon pinago," imbuh Genius.


Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan pihaknya menyadari daerah itu berpotensi besar diterjang gempa dan tsunami, sehingga vegetasi menjadi pilihan sebagai mitigasi.


"Dengan menanam pohon sekitar beberapa meter dapat mengurangi dampak tsunami," ujar dia.


Ia mengatakan pihaknya akan terus menanam pohon di kawasan pantai Kota Pariaman dan mengutamakan penggunaan pohon pinago yang merupakan tumbuhan endemik di daerah itu. (**)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.