-->

Latest Post


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Pertolongan kadang datang tak disangka-sangka. Seperti keajaiban, itulah yang dirasakan oleh keluarga Burhan (58). 


Burhan terpilih mengikuti program Semalam di Palanta (SEMATA) yang digagas Wali Kota Padang Hendri Septa. Maka dari itu, ia beserta istrinya Gusminar (45) dan sepasang anak mereka dijemput langsung wali kota ke kediamannya yang berada di RT 02 RW 03, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Rabu (21/4/2021).

Seperti diketahui, SEMATA adalah program Wali Kota Hendri Septa dan jajaran di Pemko Padang dalam upaya melakukan bedah rumah tak layak huni bagi warga kurang mampu di Kota Padang. 


Setiba di kediaman Burhan, Wali Kota Hendri Septa beserta tim langsung terenyuh. Ia melihat dari sisi luar rumah yang didiami Burhan dan keluarga memang sangat tidak layak huni dan ketika masuk ke dalam rumah, keadaan lebih memprihatinkan lagi. 


Hal itu dikarenakan bagian atap rumah sudah bolong-bolong. Lantai yang hanya beralaskan papan pun sudah lapuk akibat digerus panas dan hujan. Dinding rumah beralaskan papan sudah nampak tak layak semakin menambah keprihatinan. 


"Mari bapak ibu dan anak-anak semuanya, kita ke Palanta," seru Wako Hendri saat itu sembari bergegas menuju mobil yang disediakan Tim SEMATA.


Ketika ditanyai terkait program Semalam di PALANTA wali kota muda itu menyebut, program ini merupakan program yang dilakukan pihaknya selama Ramadan untuk berbagi kepedulian bersama kaum dhuafa atau keluarga kurang mampu yang ada di Kota Padang. 


"Alhamdulillah kali ini merupakan yang ketiga, dimana selama Ramadan 1442 H/2021 M untuk program SEMATA sebanyak 8 (delapan) keluarga akan kita kunjungi," ungkap Wako Padang kepada wartawan di sela penjemputan.


Melalui program itu, sebut dia, selain membangun kepedulian sosial, juga menjadikan keluarga dari kalangan kurang mampu sebagai tamu kehormatan Wali Kota Padang. Mereka dijemput dari rumahnya lalu dibawa ke rumah dinas wali kota untuk berbuka puasa bersama wali kota dan keluarga hingga bermalam di sana. 


Selama di Palanta mereka disediakan sarana untuk beribadah bersama dan melakukan aktifitas lainnya hingga sahur bareng dengan pemimpin Kota Padang. Begitu esoknya rumahnya akan ditinjau untuk dibedah, diperkirakan pembangunannya selesai sebelum Lebaran nanti.


"Alhamdulillah, kita dari jajaran Pemerintah Kota Padang ingin melakukan sesuatu yang luar biasa pada Ramadan tahun ini dengan memberikan kebahagiaan bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu di Kota Padang. Sebagaimana sesuai sabda Nabi Muhammad SAW kaum dhuafa atau orang miskin adalah orang-orang yang sangat dicintai Rasulullah SAW," paparnya.


"Jika kita tak peduli, tidak berempati dan tidak memuliakan saudara-saudara kita tersebut, maka kita harus malu mengaku cinta Rasulullah. Karena mencintai orang miskin termasuk salah satu dalam wasiat Nabi Muhammad SAW kepada sahabatnya Abu Dzar Al Ghifari," ulas wako menambahkan.


Lebih lanjut Wako mengatakan, sesungguhnya dengan mengajak rakyatnya bermalam di rumah dinasnya sendiri sekaligus membantu membedah rumahnya adalah perbuatan mulia. Menurutnya, rumah dinas yang ia diami beserta keluarga saat ini sesungguhnya adalah rumah rakyat, bukan miliknya pribadi.


"Hal ini kita lakukan sebagai wujud rasa syukur, penghormatan pada rakyat, walau belum semuanya bisa diberi perhatian khusus. Setidaknya, melalui program SEMATA ini kita berharap juga bisa mengetuk banyak pintu hati lainnya untuk bisa saling peduli pada kaum dhuafa atau kurang mampu di kota ini," ungkap Hendri Septa yang resmi menjabat Wali Kota Padang per 7 April 2021 lalu itu.


"Kita berharap, semoga kebaikan ini menular ke banyak kalangan sehingga ikut mendukung dan bahkan melakukan kegiatan yang sama. Semoga niat baik dan upaya ini berjalan dengan baik dan lancar," harapnya mengakhiri.


Sementara itu, Burhan saat dijemput Wali Kota Hendri Septa dan jajaran di rumahnya lebih cenderung terlihat diam. Ia pun mengaku sangat senang dan terharu dan tak mampu mengungkapkan kata-kata selain bersyukur kepada Allah SWT. 


Sementara Gusminar pun menjawab setiap tanya dari wali kota dan tim saat itu. Ia pun menjawab dengan apa adanya sesuai kondisi dan situasi yang dialami selama ini.


"Alhamdulillah, terima kasih pak Wali dan bapak ibu semua," tuturnya dengan mata berbinar. 


Ketika ditanyai seputar kondisi dan aktivitasnya sehari-hari Ibu dua orang anak itu menyebut ia hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. suaminya Burhan bekerja sebagai buruh serabutan, pendapatannya masih jauh dari kata cukup. Tiap hari kadang ia hanya makan sekali bersama suami bersama sepasang anaknya Nurlela sekarang bersekolah di SMP 14 kelas XII dan sang kakak Rahmad Saputra di SMA Dian Andalas.


"Kami sekeluarga sangat bersyukur telah dibantu dan rumah kami juga akan dibedah menjadi lebih baik dan layak huni. Karena memang, saat ini rumah kami hanya berdindingkan papan dan atapnya pun bolong-bolong. Ketika hujan airnya pun masuk ke dalam rumah. Semoga bantuan ini semua menjadi amal saleh bagi pak Wali dan jajarannya yang telah membantu kami," aku Gusminar dengan nada haru.


Dalam kesempatan itu juga hadir mendampingi Wali Kota Padang diantaranya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi beserta Kepala Dinas Sosial Afriadi, Camat Pauh Jasman dan Lurah Cupak Tangah. Juga hadir unsur Forkopimca Pauh beserta elemen masyarakat setempat.(David/Mul/BT)


SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Sehari pasca melonjaknya angka konfirmasi penderita Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar), hingga mencapai 514 kasus, Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama DPRD Sumbar dan jajaran Forkopimda Sumbar langsung menggelar rapat koordinasi melalui vidcon dengan seluruh bupati dan walikota serta instansi terkait lainnya, di Auditorium Gubernuran, Kamis (22/4/2021).


Hadir dalam rapat tersebut, anggota DPRD Sumbar Suwirpen Suib, Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto, Danrem 032/WB Kol.Inf. Arif Gajah Mada, Kejati Sumbar, serta pimpinan OPD terkait. Sementara secara virtual hadir diantaranya Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar, Bupati 50Kota dan Walikota Padang.


Dalam arahannya, Buya Mahyeldi menghimbau Pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya mengoptimalkan penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang dinilai sudah semakin kendor.


"Kendala untuk 3T ini, adalah masih kurangnya tenaga tracing karena juga merangkap sebagai vaksinator. Solusinya adalah menambah tenaga tracing dengan melibatkan perangkat Babinsa dan babinkamtibmas, termasuk perangkat pemerintahan dibawah dalam melakukan pengawasan warga yang diisolasi dirumah. Termasuk Kongsi Covid dan Nagari Tageh harus dioptimalkan," kata Buya Mahyeldi.


Terkait vaksinasi, diakui cakupan Sumbar masih rendah, khususnya vaksinasi tahap-II yang sasarannya lansia, dan petugas publik. Untuk itu Gubernur meminta agar kabupaten kota meningkatkan cakupan vaksinasi dengan menetapkan data sasaran dengan terget perhari.


"Terkait vaksinasi, cakupan kita masih rendah, dibutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak. Kabupaten kota diminta agar memastikan data sasaran yang prioritas, yakni lansia, tenaga pendidik dosen dan guru. Harus ada target perhari dan kabupaten kota juga harus menyiapkan sanksi," tegas Buya.


Anggota DPRD Sumbar, Suwirpen Suib, menyampailan apresiasi penanganan Covid-19 di Sumbar selama ini sudah berhasil, tapi akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus disebabkan masyarakat mulai menyepelekan.


"Perlu kita ingatkan masyarakat bahwasanya covid masih ada dan jika tidak segera diantisipasi bisa berakibat buruk dan kita juga yang akan menanggung kerugiannya.

Kesempatan baik selama Ramadhan ini pengurus masjid dan dai bisa mengingatkan jemaah. Dan, perlu diingatkan lagi agar masyarakat meningkatkan imun dengan makanan bergizi dan berjemur pagi," tutur Suwirpen.


Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto,  ingin agar upaya sosialisasi secara massiv dan terpadu harus disinergikan dengan langkah-langkah penegakkan hukum agar masyarakat semakin patuh.


Hal senada juga disampaika Danrem 032/WB. Menurutnya, diperlukan kepedulian bersama. "Tidak bisa yang biasa biasa lagi. harus spektakuler, masive dan terpadu melaksanakan penegakkan disiplin prokes," tegas Danrem.


Sementara itu, Ketua MUI Sumbar minta harus ada upaya yang humanis untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat.


Dalam sesi diskusi, Bupati Limapuluh Kota, Safarudin, mengatakan pihaknya hari ini akan langsung bergerak menindaklanjuti hasil rapat dan segera membentuk satgas.


Walikota Padang, Hendri Septa juga akan mengambil beberapa langkah seperti menghentikan sementara kegiatan pesantren Ramadan khusus untuk masjid yang ada kasus konfirmasi saja. Sedangkan untuk kasus konfirmasi di Pesantren Ar Risalah, Jumat (23/4/2021) akan dilakukan swab kedua untuk memastikan hasil konfirmasi. 


"Untuk di Pesantren Ar-Risalah, siswa dan tenaga pendidik yang positif tidak kita pulangkan, melainkan kita isolasi di pesantren saja. Dan, Jumat besok kita swab kedua, mudah-mudahan kita berharap hasilnya menurun," harap Hendri.(doa/MMC)


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Polda Sumatera Barat (Sumbar) akan mendirikan sebanyak 10 pos penyekatan di wilayah perbatasan. Pos penyekatan tersebut disiapkan untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat yang melakukan aktivitas mudik lebaran 1442 Hijriah. 


Guna mematangkan segala persiapan aturan itu, Polda Sumbar bersama Forkopimda Sumbar dan lintas sektoral lainnya menggelar rapat bersama, Kamis (22/4) di ruang Jenderal Hoegeng lantai IV Polda Sumbar.  

"Rapat ini menyikapi kesiapan pengamanan Idul Fitri dan larangan mudik. Makanya pemahaman ini perlu disamakan dahulu dengan instansi lain," kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH didampingi Kabid Humas Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik usai rapat. 


Dikatakan, bahwa pemerintah pusat telah mengambil kebijakan untuk larangan mudik lebaran. Untuk itu, pihaknya dalam hal ini akan mengambil langkah-langkah teknis yang telah dipersiapkan. 


Salah satunya adalah, langkah persiapan yang diambil tidak jauh berbeda pada tahun sebelumnya. Seperti upaya penyekatan di wilayah perbatasan Sumbar dengan provinsi tetangga. 


"Siang ini saya meminta pak Gubernur untuk memimpin rapat dengan Bupati dan Wali Kota. Supaya informasi ini bisa dimengerti dan sosialisasi kegiatan pengamanan Idul Fitri dan larangan mudik dapat tersosialisasikan," ujarnya. 


Dijelaskan, bahwa trend perkembangan Covid-19 saat ini assessment untuk wilayah Sumbar nomor empat tertinggi. Begitupun untuk penambahan kasus positif terus terjadi. 


"Ini upaya untuk pengamanan Idul Fitri sekaligus untuk mencegah penyebaran covid-19," ujar jenderal bintang dua tersebut. 


Sementara, Kabid Humas Polda Kombes Pol Satake Bayu menerengkan, 10 pos penyekatan ini dilakukan pada tujuh wilayah Polres. Pos penyekatan akan menjaga pintu masuk darat wilayah Sumbar. 


"Perbatasan antara provinsi Jambi, Riau, Bengkulu hingga Sumut. Nanti setiap pos ditempatkan personel dibantu instansi lainnya," tutur Kabid Humas Polda Sumbar. 


Kombes Pol Satake Bayu menegaskan,  pihaknya juga mengantisipasi jalur alternatif atau jalur tikus yang mungkin dimanfaatkan para pemudik. Personel akan disiapkan di jalur alternatif tersebut. 


"Terutama di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota banyak jalur tikus, personel akan kami siagakan juga," tuturnya. 


Berikut Sebaran Pos Penyekatan Pemudik di Wilayah Sumbar


Polres Pasaman 


1. Pos Sekat Muaro Cubadak, Kecamatan Rao perbatasan dengan Sumatra Utara. 


2. Pos Sekat Mapattunggul, Kecamatan Mapat Tunggul berbatasan dengan Provinsi Riau. 


Polres Pasaman Barat 


3. Pos Sekat Provinsi (Kampung Baru, Nagari Bantahan, Kecamatan Rabat). 


Polres Limapuluh Kota


4. Pos Sekat Pangkalan berbatasan dengan Provinsi Riau. 


Polres Pesisir Selatan


5. Pos Sekat Silaut, Kecamatan Silaut berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko. 


6. Pos Sekat Sako, Kecamatan Rahul Tapan berbatasan dengan Provinsi Jambi, Kabupaten kota Madya Sungai Penuh Kerinci. 


Polres Sijunjung


7. Pos Sekat JTO Kamang perbatasan dengan Provinsi Riau. 


Polres Dharmasraya


8. Pos Sekat Simalidu berbatasan dengan Provinsi Jambi. 


9. Pos Sekat Sungai Rumbai berbatasan dengan Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi. 


Polres Solok Selatan


10. Pos Sekat Provinsi Kubang Gajah Perbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.(bhps)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.