-->

Latest Post


SOLSEL - MEDIAPORTALANDA - Polres Solok Selatan (Solsel) mengamankan sebanyak 21 orang yang melakukan aktivitas penambangan emas ilegal.


Hal ini disampaikan Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto, S.Ik didampingi Kasat Reskrim AKP Dwi Purwanto, Sabtu (12/6) di Mapolres Solsel, saat konferensi pers. 


Dikatakan, puluhan orang tersebut diamankan Tim Gabungan Polres Solok Selatan dan Satbrimob Polda Sumbar di Nagari Lubuk Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batang Hari, pada Senin (7/6) lalu.


"21 orang yang berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat ini diduga direkrut dan dipekerjakan di tambang emas ilegal oleh seseorang, kami sudah kantongi nama, saat ini tim masih melakukan pengejaran oknum pemodal dan backing tersebut," kata Kapolres. 


Dikatakan, penambang yang ditangkap di Batang Sipotar tersebut melakukan penambangan dengan cara membuat lubang untuk mencari batu yang diperkirakan memiliki kandungan emas. Kemudian, batu tersebut dihancurkan dengan alat yang disebut gelondong.


"Setelah Batu dihancurkan, kemudian direndam dengan bahan kimia untuk memisahkan emasnya," ujarnya. 


Dalam penangkapan tersebut, petugas mengamankan sebuah blower, dua buah selang sambungan ke lobang dari blower, sebuah martil, dan satu karung hasil galian batu emas.

 

Dirinya menerangkan, saat penggerebekan yang melibatkan sekitar 30 personel gabungan itu, dilakukan pada malam hari dengan menempuh jalur darat melalui Kabupaten Dharmasraya.


Agar tidak ada kebocoran informasi saat dilakukan operasi, pergerakan personel juga dilakukan secara diam-diam dan dilakukan penjagaan di empat lokasi dengan menempatkan personel sebanyak 23 orang.


"Selama ini upaya Polres Solok Selatan dalam memberantas penambangan emas secara ilegal yang beroperasi di daerah itu selalu bocor, saat akan dilakukan penggerebekan sesampainya di TKP sudah tidak ada orang, tapi kali ini berhasil dan penangkapan terbanyak dalam penindakan ilegal mining," pungkasnya.


(bhps)


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Demi menjaga kondusifitas dan kamtibmas di bumi Ranah Minang, Polda Sumbar beserta jajarannya akan melaksanakan kegiatan kepolisian dalam memberantas aksi preman. 


Hal ini dilakukan, untuk menciptakan rasa aman dan nyaman ditengah-tengah masyarakat. 


"Sesuai instruksi bapak Kapolri, maka kami (Polda) akan menindak lanjuti hal tersebut dengan melakukan operasi razia dan sebagainya. Sehingga tidak ada aksi preman di wilayah Sumbar," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik, Sabtu (12/6) malam di Padang. 


Satake menyebut, tindak lanjut dari instruksi tersebut telah dilakukan oleh Polresta Padang dan Polres Bukittinggi.


Di Padang, pihak Polresta telah mengamankan 17 orang yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) di Pasar Raya Padang. 


Kemudian di Bukittinggi, juga diamankan delapan orang melakukan pungli dengan berkedok parkir liar di seputaran pusat kota Bukittinggi.


"Pungli atau sejenisnya tidak diperbolehkan dan tidak akan kami biarkan. Karena bisa meresahkan masyarakat," ujarnya. 


"Kegiatan operasi dan razia preman ini akan terus kita lakukan. Karena tidak ada ruang bagi preman di Sumatera Barat," ucapnya menambahkan. 


(bhps)


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Wali Kota Padang Hendri Septa, Sabtu Siang (12/6/2021), meninjau Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro atau PPKM Mikro di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah.


Adapun tujuan peninjauan tersebut kata Wali Kota Hendri Septa yaitu untuk meninjau penerapan atau pelaksanaan PPKM Mikro di wilayah salah satu kelurahan di Kota Padang itu. 


"PPKM Mikro adalah istilah baru yang digunakan pemerintah untuk 

 memberlakukan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat," sebutnya di sela peninjauan di Posko PPKM Mikro yang berada di Jl. Hercules Kelurahan Dadok Tunggul Hitam itu. 


Hendri pun berharap keberadaan Posko PPKM Mikro yang ada di tiap kelurahan se-Kota Padang dapat dioptimalkan untuk menekan angka penyebaran Covid-19. 


"Kebijakan PPKM Berskala Mikro ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka penularan Covid-19. Untuk itu, agar kebijakan tersebut bisa berjalan baik dalam menekan kasus penyebaran Covid-19, maka dibutuhkan dukungan semua pihak," ujarnya.


Tak hanya itu tutur Wali Kota Padang menambahkan, selain untuk menekan penyebaran Covid-19, posko PPKM Berskala Mikro di tiap-tiap kelurahan diharapkan juga dapat meningkatkan pencapaian target vaksinasi kepada masyarakat.


“Target itu bisa tercapai apabila sosialisasi dan penyuluhan kepada warga terutama lansia dan orang tua gencar dilakukan. Di samping itu, posko PPKM Berskala Mikro juga diharapkan memiliki data lengkap tentang warga yang sudah divaksin maupun yang belum divaksin."


"Alhamdulillah dari peninjauan kali ini di Posko PPKM Mikro Kelurahan Dadok Tungguh Hitam cukup baik, laporannya lengkap dan kegiatannya berjalan optimal. Kita tentu berharap semoga Posko PPKM Mikro lainnya di Kota Padang juga melakukan segala sesuatunya dengan baik sesuai harapan," tukasnya.


Dalam kesempatan itu juga hadir mendampingi Wali Kota Padang Camat Koto Tangah Junie Nursyamza beserta Sekcam Perwita Sari dan Lurah Dadok Tunggul Hitam Engky Espito. Juga tampak hadir Kapolsek Koto Tangah Kompol Indra Junaidi, Bhabinkamtibmas, Babinsa, unsur Puskesmas Pembantu Dadok Tunggul Hitam serta elemen masyarakat setempat lainnya. (Dv)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.