-->

Latest Post

BATUSANGKAR - MEDIAPORTALANDA - Ratusan calon Peserta  Bimbingan Teknis  (Bimtek) Hitungan Cepat  Pengkajian Kebutuhan Paska Bencana (Jitu Pasna) Badan Penanggulangan Bencana  Daerah (BPBD)  Provinsi Sumbar angkatan ke-4 mengikuti Rapid Tes bertempat di Hotel Emersia Batusangkar.


Menurut  Kabid Rehap Rekon BPBD Sumbar  Suryadi Efiyondri, Rapid tes merupakan syarat untuk ikut kegiatan ini guna mengantisipasi penularan Covid-19. 

Acara Bimtek ini diikuti sebanyak 115 peserta dimana 18 peserta dari Jurnalis dan 93 orang dari relawan Penanggulangan Bencana di Kota Padang.


"115 peserta yang mengikuti Bimtek Jitu Pasna ini wajib ikuti Rapid tes, sebagai syarat peserta karena saat ini masih terjadi Pandemi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19", ungkap  Suryadi. 


Gelaran bimtek Jitu Pasna tersebut berlangsung selama 4 hari mulai hari Senin (13/09/2021) hingga hari Kamis (16/09/2021).  Ind


General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, Bambang D. (kiri) dan Gurbernur Bengkulu Rohidin Mersyah (kanan) saat melakukan peresmian listrik desa di Desa Langgar Jaya Kabupaten Kepahiang.

 

BENGKULU - MEDIAPORTALANDA - 9 September 2021 - PT PLN (Persero) berhasil menyambungkan listrik ke Desa Langgar Jaya, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu pada 7 September 2021. Hadirnya listrik ini diharapkan dapat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, M. Ikbal Nur menuturkan, hal ini merupakan kontribusi nyata PLN dalam menyukseskan program pemerintah untuk melistriki seluruh desa di Tanah Air.

 

"Semoga adanya listrik PLN dapat memenuhi harapan masyarakat, saudara-saudara kita yang tentu sangat mendambakan listrik menyala di rumah mereka," kata Ikbal.


Untuk mengalirkan listrik ke Desa Langgar Jaya, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 10,2 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah 4,2 kms, serta 4 gardu distribusi dengan total investasi Rp 2,127 miliar.


"PLN berharap jaringan listrik yang telah dibangun dapat dijaga dengan sebaik-baiknya, terutama keandalannya, dengan bekerja sama membantu petugas PLN untuk membantu membersihkan atau merelakan tanam tumbuh yang dilewati jaringan listrik untuk dipotong dengan jarak aman 3 meter terhadap jaringan listrik," ujar Ikbal.


Dengan terlistrikinya Desa Langgar Jaya, angka rasio elektrifikasi di Provinsi Bengkulu meningkat menjadi 99,93 persen, dengan penambahan jumlah desa berlistrik PLN menjadi 1.512 desa. PLN menargetkan seluruh desa di Bengkulu bisa menyala 100 persen pada 2022. 

  

*Terangi Desa Terpencil dengan EBT*

 

Selain berhasil menyambungkan listrik ke Desa Langgar Jaya, PLN melalui program PLN Peduli menyerahkan bantuan berupa Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) bagi warga Desa Lebong Tandai, Kabupaten Bengkulu Utara. Hadirnya APDAL akan meningkatkan kualitas listrik warga Desa Lebong Tandai yang sebelumnya hanya memanfaatkan listrik sebagai penerangan dari Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).


APDAL dapat menyediakan daya listrik bagi warga yang rumahnya tidak bisa dijangkau jaringan listrik. Pengisian daya listrik dapat dilakukan melalui Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) yang dibangun dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) lokal bertenaga air yang bersumber dari Sungai Lusang.

 

Program PLN Peduli senilai Rp 380 juta juga direalisasikan dalam bentuk perbaikan dan penambahan unit pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 4x15 kilowatt yang mampu menyuplai tenaga listrik untuk 150 rumah. Sebanyak 30 unit APDAL berdaya masing-masing 500 watt diberikan kepada warga yang rumahnya tidak terjangkau jaringan listrik dari pembangkit listrik tersebut.

 

PLN juga memberikan bantuan penambahan dan perbaikan 2 unit Motor Lori Ekspress atau "Molek" yang menjadi sarana transportasi masyarakat Desa Lebong Tandai menuju Desa Air Tenang di Kecamatan Napal Putih. Selain itu, PLN bersama masyarakat juga bergotong royong memasang lampu penerangan dan melakukan pengecatan di terowongan-terowongan yang menjadi akses Desa Lebong Tandai, serta memasang papan penunjuk jalan di kawasan hutan menuju desa tersebut.

  

Gurbernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan bahwa dengan pembangunan jaringan listrik dan program PLN Peduli dari PLN, serta didukung dengan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan prasarana jalan di tahun depan, diharapkan dapat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat.

 

"Juga kami berpesan untuk kita meningkatkan semangat gotong royong, saling guyub rukun agar tercipta suasana yang harmonis dan kondusif yang akan meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi," tutupnya. (**)

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - 9 September 2021 - Dalam rangka mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar menuai beragam pujian dari masyarakat. Pasalnya Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) selain meningkatkan akses infrastruktur serta pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan juga menunjang penghasilan warga dimasa pandemic.


Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) adalah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat lajunya penanganan permukiman kumuh di perkotaan dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak

Program KOTAKU dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama (nakhoda). 

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, telah dilakukan melalui kegiatan, pembangunan/rehabilitasi infrastruktur permukiman baik skala lingkungan maupun skala kawasan, penguatan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah serta, pembangunan infrastruktur pendukung penghidupan (livelihood) masyarakat.

Sesuai dengan Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, yang terdiri dari 7 aspek dan 16 kriteria permukiman kumuh adalah melingkupi pada aspek kondisi bangunan gedung, kondisi jalan lingkungan, kondisi penyediaan air minum, kondisi drainase lingkungan, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan persampahan, kondisi pengamanan proteksi kebakaran dan ketersediaan ruang terbuka publik.

Mengacu kepada 7 aspek dan 16 kriteria permukiman kumuh tersebut, langkah penanganan kawasan pun dilakukan melalui Kelompok Swadaya Masyarat (KSM), 

Salah satu lokasi sasaran KOTAKU ini adalah ada di Korong Pasar Lubuak Aluang dan Koto Buruak Nagari Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, disini kegiatan yang dilaksanakan adalah pembangunan jalan lingkungan beserta drainase, “ dulu kawasan ini apabila hujan turun selalu banjir, anak sekolah kesulitan kalau kesekolah, namun setelah dilaksanakan pembangunan KOTAKU ini tidak ada lagi banjir, kami lebih nyaman” tutur Asnawi Purnama seorang warga setempat.

Memang di lokasi ini permasalahan utama adalah ketiadaan jalan akses yang baik dan drainase yang mumpuni, sehingga sering terjadi kebanjiran hal ini ditambah dengan limpahan air dari Pasar Lubuk Alung, namun setelah dibangun jalan beserta drainase permasalahan tersebut sudah teratasi, terangnya mengakhiri. (**)



Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.