-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Pada Idul Adha 1443 Hijriah tahun ini, Polda Sumbar melaksanakan kurban sebanyak 59 ekor sapi dan 2 ekor kambing. 


Pelaksanaan dan penyerahan hewan kurban ini, diserahkan oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si kepada panitia kurban untuk disembelih di lapangan Mako Brimob Polda Sumbar, Minggu (10/7). 

Sementara, Karo SDM Polda Sumbar Kombes Pol Defrian Donimando, S.Ik selaku Ketua Panitia Kurban mengatakan, pendistribusian hewan kurban diutamakan untuk masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan. 


Selain itu, hewan kurban dari Polda Sumbar tersebut juga dibagikan kepada beberapa instansi terkait lainnya serta organisasi kewartawanan. 


"Distribusi kami utamakan ke masyarakat, kaum duafa, yatim piatu, Pondok Pesantren, Panti Asuhan. Hewan kurban juga dibagikan untuk masyarakat korban gempa Pasaman," sebutnya. 


Dikatakan, pendistribusian daging hewan kurban juga akan diberikan kepada masyarakat di sekitar lingkungan Polda Sumbar, Mako Brimob hingga Asrama Kepolisian (Aspol).


"Dibagikan kepada yang memang membutuhkan. Terutama masyarakat di sekeliling instansi kepolisian dan sebagainya," ujar Kombes Pol Defrian Donimando. 


Lanjutnya, beberapa hewan kurban ini juga didistribusikan kepada masyarakat di sekitar Istana Baso Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar.  

 

Diketahui, penyembelihan hewan kurban juga dilaksanakan di seluruh jajaran polres di Polda Sumbar. Pada momentum Idul Adha ini, diharapkan daging hewan kurban yang dibagikan itu dapat membantu masyarakat.(*)


Kerja nyata Mastilizal Aye, Ketua Fraksi Partai Gerindra Kota Padang, dirasakan warga. Melalui dana Pokir, Sekretaris DPC Gerindra Kota Padang ini, bantu  7 unit mesin dan 14 unit piber untuk kebutuan Kelompok Nelayan Tanjuang Sakato Lapai dan Gosong Hindia serta Ombarang Ulak Karang


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Lakek tangan Mastilizal Aye, Ketua Askot PSSI Kota Padang, sangat dirasakan warga. Perjuangan tak kenal lelah membantu warga, terus dijalaninya. Membantu dan mengabdi kepada warga menjadi keseharian dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat


Tak muluk dan sekedar janji, Aye membuktikan diri. Buktinya, baru baru ini Mastilizal Aye memberikan bantuan 7 unit mesin dan 14 unit piber kepada Kelompok Nelayan Tanjung Sakato Lapai dan Gosong Hindia serta Ombarang Ulak Karang Kota Padang.


Bantuan ini, sudah lama didambakan warga dan berharap Mastilizal Aye dapat mewujudkannya. Gayung Bersambut, Kata Berjawab, melalui Pokir Mastilizal mewujudkan impian warga itu


"Tiga kelompok Nelayan itu, sangat mendambakan bantuan untuk meningkatkan kebutuhan melalui mesin dan piber itu. Sudah lama, mereka dambakan dan ini yang menghimbau hati kita untuk mewujudkannya," kata Aye


Aye juga mengatakan, apa yang dilakukan ini, sebagai kepedulian terhadap nelayan. Setidaknya, dengan bantuan ini, perekonomian nelayan bisa meningkat. Ekonomi keluarga dan kelompok juga terangkat. "Sebagai anggota dewan siap berkontribusi untuk warga," kata Aye


Pecandu sikulit bundar ini juga mengatakan, sebagai wakil rakyat, siap berkolaborasi dengan Pemko Padang untuk meningkatkan kesejahteraan warga termasuk nelayan." Bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang, kita bahu membahu meningkatkan kesejahteraan nelayan," katanya mengakhiri. Alwisray

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Kota Padang 'Baralek Gadang' Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) ke XV. Kota Padang dipercaya menjadi tuan rumah, tentu harus berbenah. Apalagi, bersamaan dengan gelaran Indonesia City Expo (ICE) ke 18. Rencananya digelar dari tanggal 7 - 10 Agustus 2022. Sebelum kita mengupas lebih lanjut. Tulisan ini, diawali sebuah pantun.


Badabuah ombak di Pantai Padang

Ombak mahampeh ka batu karang

Kota Padang ka baralek gadang

Pemko Saluruh Indonesia nan ka datang


Maelok pukek urang di Muaro

Pukek di elo basamo baso

Rapek karajo Apeksi nan ka 95

98 Kota sa Indonesia nan katibo  


Gunuang Padang tagak manjago

Laweh mambantang jambatan Siti Nurbaya Tampek wisata ka nan ka liek juo Di Batang Arau jalan baputa


Pasia puruh danau  cimpago

Di lapau panjang tampek baharok

Antah dima ka disuruk an muko

Mancalik batang Arau balauik sarok


Tugu Merpati tinggi manjulang

Dek batu karang tapaga juo

Bia sanang tamu nan datang

Batang Arau samo dijago


Barabab urang di muaro panjalinan

Timpo manimpo jo  bunyi gandang

Basabab batang arau dibarasihan

Karano etalase wisata kota padang


Tak tanggung tanggung, diperkirakan lebih kurang 4000 orang yang datang meramaikan Rakernas Apeksi dan ICE itu. Bayangkan, tentu hotel akan penuh, perekonomian menggeliat, tempat wisata ramai dikunjungi. Pastinya, perputaran uang bergerak cepat. Keuntungan luar bisa yang didapat. Tentu, untuk menyambut Rakernas Apeksi dan ICE, Pemko Padang berbenah diri. Baik mempersiapkan materi maupun menata tempat wisata. 


Terutama Batang Arau yang merupakan etalase wisata Kota Padang. Terlihat Batang Arau sangat jorok dan sampah berserakan. Padahal, Batang Arau jalan yang dilintasi menuju Gunung Padang, Pantai Air Manis, bergayutnya jembatan Siti Nurbaya, berbaris dengan Kota Tua, membentang wisata nan mempesona. Tak kalah menariknya, jalan menuju wisata baru Marawa Beach Club. Saat masuk ke kawasan wisata itu, mata memandang lepas ke Batang Arau diatas jembatan Siti Nurbaya.


Ibarat kata, pandangan pertama begitu mempesona, selanjutnya terserah anda. Jika Batang Arau terlihat bersih, ada keinginan untuk melihat lebih jauh lagi tempat wisata disekitar Batang Arau. Jika, Batang Arau kotor dan sampah berserakan, akan berpengaruh untuk kunjungan ke tempat wisata lainnya. Masih ada waktu untuk membersihan Batang Arau dari sampah, sedimen dan bangkai kapal. 


Termasuk juga membersihkan trotoar dari kontainer ikan maupun hambatan lainnya, termasuk lapak lapak Pedagang Kaki Lima. Ini harus dibenahi Pemko Padang, jika tak ingin target 5 juta wisatawan dengan pendapatan sekitar Rp80-90 Miliyar setahun akan melayang. Jangan hanya keuntungan sesaat saja, ketika Rakernas Apeksi dan ICE. Tapi, setelah itu, timbul stigma buruk terhadap wisata Kota Padang.


Ada anekdot, saat orang merasa puas, ada keinginan untuk mengunjungi kembali. Ketika kecewa, akan bicara kepada orang lain. Artinya, 4000 tamu yang datang, 98 Kota se Indonesia berkunjung, jika kecewa dengan kondisi wisata Kota Padang, terutama Batang, tentu cerita buruk ini akan berkembang. Pastinya, Kota Padang akan rugi dan menurunnya wisatawan yang berkunjung. Ini perlu menjadi perhatian Pemko Padang.


Pemko Padang, jangan fokus pada penyelenggaraan Rakernas Apeksi dan ICE saja. Keberuntungan menyambut HUT Kota Padang ke 353 ini, juga disertai pelayanan yang baik kepada tamu yang datang.  Rakernas selama 4 hari itu, Pemko dan panitia Rakernas harus bekerja keras dan cerdas. Siapkan materi sidang dengan matang, fasilitas diluar sidang tetap jadi perhatian. Tak dipungkiri, disela sela kesibukan peserta butuh penyegaran. Objek wisata, tentu menjadi tujuan.


Jangan sampai penyelenggaraan Rakernas Apeksi dan ICE tercapai, tapi tujuan ketempat wisata menuai persoalan. Apalagi, setelah mengangkat koper pulang ke daerah masing masing membawa kekecewaan. Waktu masih ada untuk membenahi wisata, terutama Batang Arau. Libatkan semua orang, termasuk warga setempat. Mari kita kerjasama dan sama sama kerja. Sehingga, keuntungan ganda dapat diraih. Sukses Rakernas Apeksi dan ICE, sukses juga destinasi wisata. Semoga.


Penulis

Novri Investigasi

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.