-->

Latest Post

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi pimpin upacara peringatan Peristiwa Situjuah ke-74 di Lapangan Chatib Sulaiman, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sabtu (15/1/2023) pagi. 


Peristiwa Situjuah merupakan suatu peristiwa penyerangan oleh pasukan penjajah Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan lainnya.


Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Daerah Prov. Sumbar, Hansastri, Wakil Ketua DPRD, Irsyad Syafar, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin, Mantan Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, Wali Nagari, beserta Tokoh Masyarakat setempat. 


Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut dimulai dengan mengheningkan cipta, pembacaan naskah pancasila oleh inspektur upacara dan diikuti oleh peserta upacara, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan UUD 1945.


Dalam amanatnya Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, menyampaikan, memaknai peristiwa Situjuah menjadi salah satu momen untuk mengingat kembali dan menghormati semangat perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah dan mempertahankan Kemerdekaan. 


“Peristiwa Situjuah ini harus dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk meneruskan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara yang kita cintai,” ujar gubernur.


Gubernur mengatakan bahwa masyarakat Sumatera Barat semenjak dahulu sudah menjadi pejuang, proklamator, dan juga menjadi orang-orang yang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. 


“Kepada generasi muda perlu dicatat dan diketahui, bahwasanya dalam diri kita ini mengalir darah para pemersatu bangsa, pejuang bangsa, dan mengalir darah orang yang cinta pada NKRI,” ucap Gubernur yang dihadiahi tepuk tangan dari para peserta.


Gubernur berharap kedepan peristiwa-peristiwa bersejarah di Sumbar dapat disemarakkan, karena banyak peristiwa penting yang terjadi di Sumbar. Ia pun meminta kepada para Kepala OPD  di Lingkup Pemprov Sumbar maupun di Pemkot dan Pemkab untuk mencatat peristiwa besar yang menjadi penentu sejarah bangsa Indonesia.


“Para Kepala OPD tolong catat peristiwa bersejarah, pada tanggal-tanggal tersebut harus dilaksanakan upacara, kegiatan, yang melibatkan banyak pihak dan personil, dalam rangka untuk mewariskan semangat perjuangan dan mengingatkan kepada generasi muda akan sejarah bangsa,” tutur gubernur. 


Seperti peristiwa meninggalnya Bagindo Aziz Chan, Perang Kamang, Peristiwa Manggopoh, dan lainnya. Gubernur pun berharap Pemprov Sumbar dapat memberikan dukungan demi kelancaran dan terlaksananya acara tersebut di masa yang akan datang. 


Di upacara tersebut juga gubernur mengajak para peserta upacara dan warga masyarakat yang turut menyaksikan berlangsungnya Upacara Situjuah itu untuk mengepalkan tangannya di udara dan mengucapkan ‘NKRI Harga Mati’ 


Di akhir pidatonya gubernur mengatakan bahwa Lapangan Chatib Sulaiman merupakan peristiwa bersejarah yang harus dijaga dan dirawat. Ia pun menawarkan Lapangan tersebut untuk dibuat stadion. 


“Dengan adanya stadion itu para ibu-ibu yang menonton kegiatan upacara tidak terkena terik panas matahari, selain itu Stadion juga bisa digunakan untuk kegiatan olahraga dan event-event di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota,” tutupnya.


Dalam kesempatan tersebut gubernur menyerahkan penghargaan kepada 17 orang penerima penghargaan dari masyarakat Nagari Situjuah Batua, atas konsistensi dan kepedulian pada PDRI dan Peristiwa Situjuah. Penghargaan ini juga diberikan kepada Bupati Tanah Datar, Eka Putra, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Letnan Kolonel Infantri Reno Handoko, Bapak AKBP Alex Prawira, serta para pejuang dan tokoh masyarakat lainnya.

Usai upacara, rombongan menuju ke makam pahlawan Situjuah di Lurah Kincia, tempat dimakamkannya 9 orang pahlawan Peristiwa Situjuah, untuk melakukan upacara penghormatan dan tabur bunga. (Via/MMC)


Oleh Andarizal 


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Waktu adalah bagian dari setiap orang yang tidak bisa diambil dan diputar kembali. Ia berulang tapi tak pernah sama. Karena waktu adalah satu-satunya hal yang paling berharga, memiliki waktu sama saja dengan memiliki kesempatan untuk menciptakan hidup lebih baik dan menjadikan hidup bermanfaat untuk banyak orang.


Percayakan saja pada Allah swt sepenuhnya. Jangan beri ruang hati untuk ragu apalagi mengutukinya. Tunggulah kejutan indah luar biasa dari-Nya. Saat kita yakin bahwa takdir tidak akan pernah tertukar, maka hati akan terasa tenang. Hidup tidak hanya sebatas untung dan rugi. Sebab, ada tiga hal yang tidak boleh hilang dalam hidup, Doa, sabar dan ikhlas. Ini kata yang sering terucap dari DR. H Fauzi Bahar, MSi Datuk Nan Sati sang "Eksekutor" Maksiat dan Togel di Kota Padang jika kita bertandang kekediamannya.


Mungkin sama kita ingat yang kala itu DR. H Fauzi Bahar, MSi Datuk Nan Sati ketika memimpin Kota Padang selama dua periode memang dikenal tegas dan keras, Maksiat, Togel, ia beranguskan, oknum aparat  yang membekingi juga ia basmi. Selain itu, mantan walikota religius ini juga membuat kebijakan dalam meningkatkan iman dan tagwa warga Kota Padang. Mungkin sama kita ingat, Pesantren Kilat, Subuh Mubarakah, Jilbab dan Asmaul Husna. Untuk program Asmaul Husna, sangat sukses dihantar Fauzi Bahar hingga meraih penghargaan MURI

Pondasi agama yang ditegakkan Fauzi Bahar telah dirasakan manfaatnya ditengah masyarakat. Bahkan telah menjadi percontohan di Sumbar maupun Nasional. Kemudian, sama kita ingat juga saat gempa dasyat meluluhlantakan Kota Padang, sosok Fauzi Bahar dengan gagah berani menuju RRI menyelamatkan warganya yang ketika itu sedang dilanda ketakutan.


Kepedulian terhadap nagari, anak dan kemenakan, tertanam kuat dihati Fauzi Bahar. Agama dan adat yang menjadi Filosofis Minang, "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah" ia pegang teguh. Karena komitmennya itu, Fauzi Bahar dipercaya menjadi Ketua LKAAM Sumbar. Bahkan, hingga kini Fauzi Bahar tak pernah berhenti mewakafkan dirinya di Sumbar dengan mengelar berbagai kegiatan-kegiatan sosial, terutama jika terjadi bencana. Saat ini warga Sumbar umumnya Kota Padang rindu akan sosok Fauzi Bahar, sentuhan rohani beliau sangat didambakan oleh banyak kalangan. Bahkan berharap Fauzi Bahar maju pada Pileg dan Pilkada 2024 mendatang. 


Kini, harapan masyarakat Sumbar dan warga Kota Padang untuk memiliki pemimpin yang tegas, jujur, berani, telah tertumpah pada Fauzi Bahar sang "Eksekutor" Maksiat dan Togel. Keinginan Fauzi Bahar untuk melangkah ke Senayan di 2024 bakal didukung semua pihak. Sebab, Masyarakat Sumbar dan warga Kota Padang tak kan pernah melupakan jasa-jasanya.

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Langkah ragu Helmi Moesim, S.Ip anggota Komisi III DPRD Kota Padang pada 2024 mendatang sangat disesalkan oleh sebagian warga Kota Padang, terutama dari kalangan akar rumput yang merasa sangat kecewa.

Helmi Moesim, S.Ip anggota Komisi III DPRD Kota Padang.


Pasalnya, selama ini yang kerap memperjuangkan aspirasi masyarakat dari kalangan akar rumput hanyalah Helmi Moesim, ungkap Wandi salah seorang warga Kota Padang.

Wandi menambahkan, warga akar rumput sangat berharap sekali supaya Helmi Moesim bisa menuju DPRD Provinsi Sumatera Barat pada 2024 mendatang.


"Kami dari kalangan akar rumput siap membantu pak Helmi Moesim jika menuju DPRD Sumbar," ujar Wandi


Terpisah, Helmi Moesim saat dihubungi awak media lewat WhatsApp (WA) pada (14/1) : Assalamualaikum, izin Kanda. 


Kama arah kapa 2024 Bisue ko, "red" Kemana Tujuan di 2024 Nanti. Bantu bocoran Kanda.🙏🏻🙏🏻🙏🏻


Helmi : Lun kontkrit lai do add. "Belum Jelas"


Awak media: Provinsi selah lai Kanda. "Provinsi ajalah Kanda"


Helmi: Lun🤣🤣🤣🙏🙏🙏

Cocok lai add Ganteng. "Belum tepat"



(NV/An)




Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.