-->

Latest Post

Dewan Pengawas, Direksi dan Karyawan/ti Perumda Air Minum Kota Padang melaksanakan shalat Istisqa di lapangan Instalasi Pengolahan Air Gunung Pangilun, (6/10/2023). Photo Ist


PADANG - Musim kemarau saat ini memberikan kita hikmah bahwa, sesungguhnya kita sebagai manusia tidaklah ada apa-apanya dan sangatlah kecil dihadapan Allah SWT. Musim kering saat ini menjadi bahan introspeksi bagi kita semua bahwa, pentingnya menjaga keberlangsungan kehidupan dengan menjaga kelestarian alam terutama sungai.


Dalam hal ini, Dewan Pengawas, Direksi dan Karyawan/ti Perumda Air Minum Kota Padang melaksanakan shalat Istisqa di lapangan Instalasi Pengolahan Air Gunung Pangilun. Pelaksanaan Shalat Istisqa yang dipimpin oleh Ust H. Dr. Effendi, M.Ag. Dalam Tausiahnya beliau menyampaikan bahwa, kita harus banyak bersyukur terhadap air, karena air adalah kehidupan, manfaatkan nikmat Allah SWT ini sesuai dengan kebutuhan kita, dalam artian jangan mubazir terhadap air, pastikan air tidak dibuang-buang. Gunakanlah air sesuai dengan kebutuhan.


Kekeringan dan kabut asap yang melanda di hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan peringatan dari Allah SWT untuk kita semua agar menjadikan hal ini sebagai evaluasi diri. Semoga setelah pelaksanaan Sholat Istisqa ini, Allah SWT segera mengabulkan permintaan Kita akan turunnya hujan yang bermanfaat bagi Kita semua, seperti yang telah Allah SWT jelaskan dalam Alqur'an Surat Al-A’raf (7) : 56-58.


“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. 


Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” **

BATUSANGKAR - Kabupaten Tanah Datar Luhak Nan Tuo menjadi daerah pertama di Indonesia dan menjadi Pilot Project Pengelolaan Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat. 


Momen bersejarah ini ditandai dengan penyerahan tiga Sertipikat Hak Pengelolaan Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat kepada ketua KAN Sungayang bersama Datuak Kaum di Nagari Sungayang, Selasa (10/10/2023) oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto di lapangan 


Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan, ia dipanggil Presiden RI untuk agar menyelesaikan permasalahan tanah ulayat, sengketa dan konflik pertanahan yang terjadi di berbagai daerah.


"Apa yang dilaksanakan hari ini berawal Saya diperintahkan pak Presiden untuk menyelesaikan permasalahan tanah ulayat yang rentan konflik dan sengketa. kemudian Saya bergerak cepat dengan mengumpulkan pejabat di ATR/BPN untuk mencarikan solusi, bahkan pak Bupati juga langsung bertemu dan meminta Saya untuk juga menyelesaikan permasalahan Tanah Ulayat di Tanah Datar," ungkapnya. 


Jujur, saat pak Bupati bertemu dengan saya itu, tambah Hadi Tjahjanto, belum ada jalan keluar dan solusinya. 


"Namun, saya bertekad bahwa permasalah ini harus ada solusi segera, Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak, akhirnya hal ini terwujud hari ini melalui Undang-undang Cipta Kerja Negara melindungi dan memberikan kepastian hukum atas tanah masyarakat, tanah adat  termasuk melindungi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," terangnya. 


Dikatakan Eks Panglima TNI tersebut ,sertipikat pengelolaan tanah ulayat telah lama ditunggu masyarakat. 


"Persoalan tanah ulayat harus kita selesaikan, dan negara memberi jaminan untuk melindunginya, sehingga tidak ada lagi mafia tanah yang ingin bermain di tanah ulayat," ujarnya. 


Dengan adanya sertipikat, Hadi memastikan konflik antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan yang mengantongi Hak Guna Bangunan (HGB) tidak terjadi lagi. 


"Apabila masyarakat ingin bekerjasama dengan investor, kementerian terkait siap menerbitkan HGB di atas tanah ulayat, sehingga masyarakat menerima manfaat, tanah tidak hilang dan investor aman berinvestasi di atas tanah tersebut," ujarnya. 


Sementara Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldi mengatakan, dengan terbitnya tiga sertipikat Hak Pengelolaan Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Nagari Sungayang, akan mampu memacu pertumbuhan investasi daerah.


"Ini menjadi sejarah, tidak hanya di Tanah Datar dan Sumatra Barat saja, namun ini pertama di Indonesia. Tentunya ini menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk melakukan hal yang sama, sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi di daerahnya, melalui pemanfaatan tanah ulayat," sampainya. 


Sebelumnya Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri ATR/BPN dan pihak terkait lainnya yang telah menindaklanjuti kunjungannya ke Kementerian tersebut beberapa waktu lalu. 


"Terima kasih pak Menteri, ini menjadi kebanggaan bagi kami menjadi Pilot Project program ini. Sesuai pepatah minang "kalau kurang laweh tapak tangan, jo nyiru kami tampung" pak," sampainya. 


Diungkapkan Bupati Eka Putra, dalam pelaksanaan pilot project ini, telah dilaksanakan berbagai langkah sesuai aturan berlaku, sehingga dilahirkan keputusan Menteri ATR/BPN tentang pengakuan tanah ulayat menjadi pengelolaan atas nama Kerapatan Adat Nagari Sungayang yang dipecah menjadi tiga bidang tanah. 


"Dalam keputusan menteri ATR/BPN dilahirkan 3 sertipikat dengan 3 bidang tanah, yakni Bidang 1 seluas 55,941 meter persegi, bidang 2 seluas 16,926 meter persegi dan bidang 3 seluar 34,847 meter persegi, yang nantinya akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh KAN dan ninik mamak Nagari Sungayang," tukasnya. 


Ketua KAN Sungayang Yuhelman Dt. Malano Nan Kuniang menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan pelaksanaan program Pengelolaan Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Nagari Sungayang. 


"Program ini memang sudah lama didambakan masyarakat, karena permasalahan tanah ulayat memang menjadi persoalan yang sering terjadi di masyarakat, namun belum ada wadah dan payung hukumnya. Alhamdulillah sekarang pak Menteri ART/BPN telah melahirkan undang-undangnya, terima kasih pak," sampainya. 


Disampaikan Yuhelnan lagi, Tanah Ulayat yang disertipikatkan nantinya akan dimanfaatkan dan dikelola anak dan cucu dari empat suku yang ada di Nagari Sungayang. 


"Nanti tanah ulayat ini akan dikelola oleh suku chaniago, piliang, kutia anyia dan suku mandahiling. Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan bersama," katanya. 


Turut hadir Anggota DPR RI Rezka Oktoberia, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, Rektor Unand Prof. Yuliandri, OPD Provinsi Sumbar, Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra, Sekda Tanah Datar Iqbal Ramadi Payana, staf ahli Bupati, para asisten, kepala OPD, kepala Bagian di lingkup sekretariat, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.(Prokopim-dvd/fan/hp)


PASAMAN - Benny Utama, melepas ribuan peserta pawai budaya dan pawai alegoris yang digelar depan Halaman Kantor Bupati Pasaman. Pawai budaya yang berlangsung selama dua hari ini dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Pasaman yang ke-78, pada tanggal 8 Oktober 2023. 


Momen ini juga menjadi kesempatan untuk menaburkan beragam seni dan budaya yang dimiliki oleh masing-masing nagari (desa) di Kabupaten Pasaman. Ada berbagai jenis seni dan tradisi adat dari nagari-nagari di Kabupaten Pasaman dipertunjukkan. Termasuk juga pertunjukan pencak silat. Selain itu, peragaan khitanan, prosesi japuik marapulai, tambua tasa, talempong, berbagai pakaian adat Minang, dan banyak lagi yang lainnya.

Para peserta berjalan melalui tribun kehormatan mengitari jalan di Lubuksikaping. Dampak positif dari pelaksanaan pawai budaya ini terlihat dalam peningkatan ekonomi sejumlah usaha masyarakat setempat. Usaha seperti persewaan baju tradisional, salon kecantikan, jasa pelaminan, jasa transportasi, jasa fotografer, serta pedagang makanan, minuman, dan mainan mengalami peningkatan omset selama pawai berlangsung.


Dalam sambutannya, Benny Utama mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dan pihak terkait dalam menjadikan pawai budaya ini sukses. “Kami berharap bahwa pawai budaya tahunan ini akan memotivasi masyarakat untuk mencintai dan melestarikan budaya sendiri. Hal ini perlu kita jaga dan lestarikan,” kata Benny Utama


Meski ditengah cuaca terik, namun tidak membuat surut semangat peserta pawai. Antrian peserta pawai terlihat sangat panjang, mencapai sekitar 3 kilometer. Dalam momen ini, Bupati Benny Utama bahkan membagikan makanan kepada pengunjung setelah makanan tersebut diterima dari peserta pawai.


Di hari kedua peringatan HUT Kabupaten Pasaman yang ke-78 ini, ribuan siswa dari berbagai tingkat pendidikan yang ada di Kabupaten Pasaman mengikuti pawai alegoris yang melibatkan sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK, MI, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Setiap sekolah menampilkan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, pakaian yang menyerupai pahlawan nasional, serta berbagai kendaraan bermotor yang dihias dengan ornamen kreatif.


Diantara itu, yang paling menarik adalah semangat orang tua dan keluarga untuk mendampingi anak-anak mereka dalam pawai ini, meskipun cuaca panas. Hal ini membuat seluruh rute pawai penuh sesak dengan penonton dan peserta. Pawai ini juga memberikan peluang bisnis bagi ratusan pedagang yang menjajakan berbagai produk dan jasa. Benny menyatakan bahwa, pawai alegoris ini diharapkan dapat membantu anak-anak mencintai keberagaman budaya bangsa, terutama budaya Pasaman.


“Pada momen peringatan ini, kita dapat merenung dan membenahi diri untuk mewujudkan Pasaman yang lebih maju sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah,” ujarnya.


Benny juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini, termasuk masyarakat Pasaman dan orang tua yang mendukung anak-anak mereka dalam pawai ini. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Pasaman Sabar AS, Sekkab Pasaman Mara Ondak, Forkopimda, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat. **

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.