-->

Faisal Nasir, Banyak PAD Yang Bisa Digali

Baca Juga


MPA,(PADANG)  - Pencapaian realisasi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang 2016 hanya sebesar Rp391 miliar. Sementara target pendapatan adalah sebesar Rp476 miliar. Hal ini mengecewakan Pansus Pendapatan DPRD Padang. Apalagi diketahui untuk pencapaian target pendapatan 2017 yang saat ini pada  Juli, baru hanya sekitar 40 persen saja dari target PAD 2017 yang tentunya lebih besar dari target 2016 lalu.

Ketua Pansus Pendapatan DPRD Padang, Faisal Nasir menilai di lapangan banyak terjadi kasus pungli di beberapa OPD, sehingga proses target yang ditetapkan tersendat masuknya untuk pencapaian PAD.Saya dengan data yang ada bisa mengatakan apa yang telah dilaporkan OPD terkait adalah tidak benar sesuai fakta di lapangan. Masa iya dalam satu bulan untuk kawasan parkir di GOR Agus Salim hanya setor sebesar Rp10ribu seharinya untuk lahan parkir yang ada di depan kolam renang saja. Sementara retribusi parkir yang lainnya untuk kawasan GOR H.Agus Salim ini tidak ada laporannya. Kemana perginya laporan lainnya untuk perpakiran di sana, ” kata Faisal, Sabtu (8/7).

Selain itu yang lebih anehnya lagi pendapatan di sektor parkir pada Dishub Padang dari tahun ke tahun malah terus menurun. “Padahal secara logika, setiap hari atau bulannya kendaraan terus bertambah, tapi kenapa pendapatan parkir malah turun, ini sangat aneh sekali, bagaimana kajiannya itu,” ujarnya.Kemudian masalah titik titik parkir yang ada di Kota Padang, sampau saat ini tidak ada laporannya, serta mengenai parkir meter seakan seperti ada upaya untuk menggagalkannya. Dalam hal ini Walikota dinilai seakan membiarkan teejadinya pungli di sektor perpakiran ini.

Lebihlanjut Faisal mengatakan, dia menilai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Padang tidak melakukan apa – apa, tidak mampu mengkoordinir peningkatan PAD pada OPD berkaitan, serta banyaknya kebocoran potensi pajak yang ada di  Padang.Padahal sebenarnya banyak sekali potensi pajak yang dapat digali selain PT. Semen Padang. “Banyak cafe, tempat hiburan malam, arena biliar, tempat kuliner dan lainnya  yang makin menjamur, ” ujar Faisal.

Faisal menilai Bapenda atau dinas pendapan tidak melakukan apa -apa, sehingga tidak ada peningkatan. Malahan menghabiskan anggaran pada belanja langsung  Rp13 Miliar setahun.

“Sebulan menghabiskan Rp1 miliar, namun hasil kerjanya apa, tidak ada, ” tegasnya
Jika memang walikota ingin mencapai target pendapatan yang tinggi, kenapa kepala dinas yang tidak bisa mencapai pendapatan dibiarkan saja, tidak diberikan sangsi.

“Kapan perlu dipecat saja, digantikan saja dengan orang yang mampu bekerja untuk PAD ini, ” tegasnya.


Faisal Nasir, meminta Walikota Padang untuk melakukan evaluasi kepada pimpinan OPD .Ia berharap pemerintah mengambil tindakan tegas terkait hal ini, agar ini tidak berlarut-larut terjadi serta apa yang diinginkan pemko melalui visi dan misi dapat terealisasikan.Sementara itu, Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi PDI-P, Wismar Pandjaitan meminta pimpinan daerah untuk menelusuri kenapa target yang diberikan tidak tercapai, apa alasannya dan kendalanya. Jika sudah diketahui pokok persoalannya, harus segera dicarikan solusinya bersama.Selain itu, jika ada OPD yang melebihi target yang diberikan, Pemko Padang diminta memberikan award kepada SKPD terkait. “Agar mereka senang dengan pekerjaan yang dilakukan selama ini dan termotivasi OPD lainnya hendaknya dalam bekerja,” ungkapnya.(02)
[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.