Baca Juga
MPA,(PADANG) – Pemerintah Kota
Padang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) terkait revisi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang 2014-2019.
Wali Kota
Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengatakan, banyak hal yang mendasari
kenapa RPJMD Kota Padang 2014-2019 perlu direvisi. Pertama untuk menyesuaikan
RPJMD Kota Padang dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera
Barat.
"Hal
ini karena memang, Kota Padang lebih dulu dilantik kepala daerahnya dibanding
Presiden ataupun Gubernur Sumbar. Maka itu RPJMD perlu kita sesuaikan dan
revisi kembali. Sehingga selaras dengan RPJMN dan RPJMD Sumbar,” terang
Mahyeldi kepada wartawan seusai membuka kegiatan yang dilangsungkan di Hotel
Pangeran Beach, Selasa (25/7).
Walikota
mengulas, kegiatan tersebut juga membahas adanya perobahan di awal 2017
sekaitan pengimplementasian Undang-undang (UU) No.23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerahdi Pemko Padang. Dimana struktur pemerintahan menjadi berobah,
sebelumnya Struktur Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi Organisasi Perangkat
Daerah (OPD).
"Perobahan
struktur pemerintah menyebabkan meleburnya dengan munculya beberapa Dinas. Dan
hal itu akan kita bunyikan dan bahas dalam revisi RPJMD Kota Padang 2014-2019
kali ini. Sehingga apa yang kita lakukan di 2017 dapat terakomodasi dalam
perobahan RPJMD ke depan,” sebutnya.
Lebih
lanjut Mahyeldi menyampaikan, dalam perobahan RPJMD Kota Padang 2014-2019, ada
beberapa hal yang perlu disikapi sesuai perkembangan dan dinamika kota. Seperti
salah satunya dalam peningkatan di bidang transportasi, direncanakan ke depan
bisa mengoptimalkan angkutan Trans Padang selaku angkutan massal / publik bagi
masyarakat.
"Maka
itu, kita ingin mempercepat rencana penyediaan 6 koridor untuk Trans Padang.
Kita pun sudah rapat dengan pengusaha transportasi 'existing' (pengusaha yang
telah menetap) di seluruh 6 koridor ini. Alhamdulillah, semuanya menyatakan
sepakat dengan apa yang kita rencanakan, karena mereka menjadi bahagian dalam
solusi yang tidak boleh tersingkirkan,” ungkapnya.
Wako
menambahkan, selanjutnya juga sekaitan percepatan capaian visi dan misi Kota
Padang disertai program unggulan. Kemudian itu, juga sekaitan antisipasi
rentannya Kota Padang terhadap bencana.
“Kita
harus mempersiapkan masyarakat agar lebih siap dan peka terhadap bencana. Demi
melindungi aktifitas masyarakat yang lebih 'safety' atau terlindungi.
“Apalagi
Padang adalah kota wisata, yang namun pada sisi lain juga rentan terhadap
bencana. Jadi sebenarnya ini suatu hal yang bertabrakan dan bagaimana kita menyikapinya.
Maka itu, perlu dilengkapi sarana dan prasarana sekaligus membuat jalur
evakuasi, menyiapkan masyarakat sebagai langkah mitigasi bencana,” tukasnya.
Selanjutnya
kata Walikota lagi, dalam mitigasi bencana di Padang, Pemko sudah mengupayakan
kerjasama dengan beberapa negara seperti China, Jepang dan Selandia Baru yang
lebih maju dalam mitigasi bencana.
"Jadi
kita menginginkan juga, Padang menjadi kota yang terdepan di Indonesia untuk
IORA (Indian Ocean Rim Association) di dalam kerjasama penanggulangan
bencana.Semoga hal itu bisa didukung dengan bersinergi bersama beberapa negara.
"Sehingga
dengan itu, akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat ataupun
kepastian bagi setiap pengunjung yang ingin ke kota ini,” ulas Walikota
mengakhiri.
Kegiatan
Musrenbang Revisi RPJMD Kota Padang 2014-2019 ini diikuti Sekretaris Daerah
(Sekda) Asnel beserta para pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang. Juga hadir
Wakil Ketua DPRD Padang Budiman, Kapolresta Padang Kombes Pol Kombes Chairul
Aziz, Dandim 0312/Padang Letkol Kav Eryzal Satria serta unsur Forkopimda
lainnya.
(David/Nda/Fsl/Bst)